46. Putus, Pergi

116 10 0
                                    

-IM NOT FINE-

"Kenapa kamu menyakiti hatiku?"- Syakila Permata.



**********

Dua hari yang lalu.....

"Aku pergi ke kamar mandi dulu, ya." Pamit Kila kepada kekasihnya yang langsung mengangguk.

Alvin pun menatap kepergian kekasihnya menuju kamar mandi. Ia duduk disebuah kursi berbentuk bulat, dan terbuat dari besi. Mereka berdua berada dimall, jam masih menunjukan pukul 20:20. Sekitar dua puluh menit mereka bermain dan berbelanja kebutuhan Kila.

Setelah selesai buang air kecil, Kila menutup pintunya lalu menatap ke arah kaca yang sangat lebar. Ia mengusap wajahnya menggunakan air yang mengalir, dikamar mandi hanya ada dirinya. Saat sudah, Kila mendongak ke arah Kaca. Ia terkejut melihat siapa yang ada dibelakangnya.

"Hai." Sapa Nesya seraya melambaikan sebelah tangannya ke arah Kila yang masih terkejut karena kehadirannya.

"Kamu masih mengingatku, kan?" Tanya Nesya kepada Kila yang masih diam seraya menatap kaca.

"Ya. Aku masih mengingatmu, kak." Ucap Kila terpaksa tersenyum kepada wanita yang selalu membuat sahabatnya menderita.

Nesya membalas senyuman Kila lalu melangkahkan kakinya dan berdiri disamping gadis berwajah imut itu.

"Syukurlah." Ujar Nesya seraya mencuci kedua tangannya. Kila menganggukan kepalanya pelan, ia berniat untuk keluar dari kamar mandi ini.

"Tunggu. Ada yang ingin kukatakan padamu." Suruh Nesya menatap pantulan kaca, senyumnya hilang seketika. Raut wajahnya menjadi datar, seperti biasanya.

"Katakannya lain kali saja. Sekarang sudah malam, kak." Ujar Kila seraya memundurkan langkah kakinya. Ia takut jika Nesya melakukan hal buruk kepadanya.

"Tidak mau. Aku ingin mengatakannya sekarang. Dan aku tidak akan melakukan hal buruk seperti apa yang kau fikirkan." Ucap Nesya tersenyum sinis seraya berjalan mendekati Kila.

"Tapi, bisakah kakak sedikit menjauh dariku?" Tanya Kila kepada Nesya yang berada dihadapannya.

"Ah, baiklah. Aku tau mungkin kau tidak nyaman berada didekatku karena aku pernah berpacaran dengan pacarmu." Ujar Nesya mengangguk-anggukan kepalanya paham seraya memundurkan langkah kakinya.

"Tidak. Bukan karena itu, kak." Kila menggeleng cepat mengelak ucapan Nesya barusan.

"Lalu, karena apa? Kamu takut padaku? Kenapa?" Tanya Nesya mengerutkan alisnya bingung.

Kila menggeleng cepat, ia hendak berbicara namun Nesya terlebih dahulu menyelanya.

"Baguslah. Ikut aku." Suruh Nesya seraya membuka pintu dan berjalan keluar dengan langkah kaki yang santai. Kila menghela nafas pelan, entah apa yang akan dikatakan oleh Nesya kepadanya. Ia pun berjalan mengikuti Nesya.

"Bisa tunggu dimobil? Aku akan bicara dengan Kila." Nesya berujar kepada mantan kekasihnya yang awalnya memainkan ponsel kini menatapnya dengan raut wajah terkejut.

"Bagaimana bisa kau ada disini?" Tanya Alvin seraya berdiri, ia juga melihat pacarnya yang baru sampai dan berdiri disamping Nesya.

"Kau tidak perlu tau. Kau hanya perlu menunggu Kila dimobil, aku akan berbicara dengan kekasihmu." Ucap Nesya tersenyum tipis kepada Alvin yang langsung menatap Kila dengan raut wajah bingung. Kila malah tersenyum ke arahnya, seolah menyuruhnya untuk menuruti perintah Nesya.

"Aku akan menunggumu dimobil. Jika terjadi apa-apa, langsung hubungi aku, ya." Ucap Alvin kepada Kila seraya menepuk bahu kekasihnya itu dengan senyumnya. Kila menganggukan kepalanya, Alvin pun berjalan keluar dari Mall hendak menuju parkiran.

I'M NOT FINE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang