-IM NOT FINE-
"Kenapa kamu selalu bahagia, sedangkan aku selalu menderita?"- Nesya Safira.
********
"Mama darimana?" Tanya Nesya menatap Lili dari atas sampai bawah. Pakaian ibunya itu terlihat tertutup, kedua matanya juga memerah, seperti sudah menangis.
"Emm. Mama abis pergi dari rumah Nenek kamu. Kok jam segini kamu udah pulang?" Lili berdehem beberapa saat, lalu ia menjawab pertanyaan dari putri keduanya itu. Ia pun mengalihkan topik pembicaraan.
"Oh, gitu. Semua Guru pergi ke rumah kepala sekolah, anaknya kepala sekolah meninggal. Jadi, semua murid dipulangkan." Jelas Nesya mengatakan yang sebenarnya, ia sudah memakai pakaian santainya. Nesya sedikit tidak mempercayai jawaban dari ibunya.
Lili mengangguk-anggukan kepalanya paham. Wanita parubaya itu menghela nafas pelan. Untung saja Nesya tidak kembali bertanya kepadanya. Lili, berbohong kepada putrinya. Ia tidak bertemu dengan ibunya.
"Syla mana?" Tanya Lili masih berdiri sedangkan putrinya duduk santai disofa seraya menatap Televisi. Nesya berfikir singkat, ia harus mencari alasan yang tepat. Nesya tentunya tidak tau kenapa adiknya tidak langsung pulang.
"Main dulu sama sahabatnya." Ucap Nesya dengan nada santai, ia tidak menatap ibunya. Sebelum pulang sekolah, Nesya tidak sengaja bertemu dengan Kila dan Syla. Nesya jadi terfikirkan, mungkin adiknya itu bermain dengan pacar mantannya.
"Kok kamu gak main?" Tanya Lili setelah menganggukan kepalanya mengerti. Anak bungsunya itu tentunya perlu merasakan masa-masa remaja. Ia tidak pernah menekan Syla untuk terus belajar. Lili sesekali membiarkan Syla bebas, ia juga tau Syla tengah berpacaran.
"Nanti jam satu aku pergi sama Elsa dan juga Santi." Ujar Nesya jujur, ia sudah merencanakannya dengan dua temannya. Niatnya mereka akan bermain ke pusat perbelanjaan.
"Oh, gitu. Baiklah. Tapi pulangnya harus sore, ya. Malam ini kita harus rayain ulang tahun Syla. Dibelakang rumah aja." Ujar Lili tersenyum hangat kepada putrinya. Ia tau sahabat anak-anaknya.
"Iya, Ma." Balas Nesya menatap ibunya itu dengan senyum manisnya, ia juga menganggukan kepalanya. Lili membalas senyuman Nesya, lalu ia mengusap lembut kepala anaknya itu. Lili pun berjalan santai menuju kamarnya.
Setelah ibunya pergi, Nesya merubah raut wajahnya menjadi datar. Ia kesal karena Lili hanya mengingat hari ulang tahun adiknya saja. Sedangkan hari ulang tahunnya, ibunya itu selalu lupa. Nesya pun berjalan keluar rumahnya, ia menghampiri supir pribadi keluarganya yang baru mengantar ibunya pergi.
"Pak. Mama tadi pergi kemana?" Tanya Nesya menatap supir pribadinya yang tengah membersihkan mobil berukuran besar itu.
"Oh, Nyonya tadi pergi ke Pemakaman." Ucap Pak Ari kepada anak majikannya.
"Pemakaman?" Tanya Nesya terkejut mendengar ucapan Pria yang berumur kisaran 40-tahun itu.
"Iya, Non." Ucap Pak Ari seraya menganggukan kepalanya.
"Kenapa Mama pergi ke pemakaman?" Tanya Nesya menatap supir pribadinya dengan raut wajah bingung.
"Saya tidak tau, Non. Nyonya hanya menyuruh saja untuk mengantarnya ke pemakaman." Pak Ari mengatakan yang sejujurnya. Ia sudah bekerja menjadi supir pribadi keluarga ini sekitar sepuluh tahun.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Teen Fiction-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...