15. Bertemu Camer

150 11 0
                                    

-IM NOT FINE-

"Aku beruntung berpacaran denganmu. Tapi, sayangnya hanya sandiwara semata. "- Devan Pratama.

******

"Oh, iya. Yang fotoin aku sama Syla itu, kamu kan?" Tanya Devan kepada Elsa yang tengah selfie camera seorang diri.

Elsa berdehem pelan tanpa menatap Devan yang duduk dihadapannya.

"Minta fotonya." Pinta Devan dengan nada memohon.

"Oke. Tapi Pajak jadiannya dulu." Ucap Elsa seraya menatap Devan dengan senyum liciknya.

"Pajak jadian? Sekarang udah gak Zamannya pajak jadian. Jadi, berikan saja foto itu padaku." Ucap Devan dengan nada sewot lalu nadanya berubah menjadi penekanan.

"Baiklah. Kalo gitu traktir aja. Oke DEAL!" Ucap Elsa seraya berdiri dari duduknya, ia mengatakannya dengan cepat sehingga Devan tidak bisa mengelak lagi.

Devan membuka sedikit mulutnya, kedua bola matanya juga membulat. Pria tampan itu terkejut sekaligus tidak percaya dengan ucapan teman sekelasnya. Elsa yang menentukan, Elsa juga yang mengiyakan.

"Punya temen kok gitu? Astaga." Gumam Devan seraya berjalan mengikuti Elsa.

"Eh, Syla. Kamu mau kemana?" Tanya Elsa yang baru saja keluar dari kelasnya dan melihat Syla dan dua temannya.

"Mau ke kantin, kak." Ucap Syla seperti biasa dengan senyum ramahnya.

"Wah. Kebetulan kalo gitu. Aku sama Devan juga mau ke kantin." Ucap Elsa dengan senyum ceria. Ucapannya membuat mereka bertiga seketika diam.

'Kenapa kak Devan pergi ke kantin sama wanita lain? Dia kan udah punya pacar.' Batin Tania heran.

'Jadi ragu kalo kak Devan itu beneran suka sama Syla.' Kini Batin Adis yang sama halnya dibuat bingung.

'Kata orang dia gak deket sama perempuan, makanya dia gak pernah pacaran. Tapi dia mau ke kantin berdua sama kak Elsa." Batin Syla bingung.

"Eh- maksudnya. Aku sama Devan udah janjian sama Nesya, Santi, dan juga Bobby. Jadi nggak berdua. Kalian gak boleh salah paham, ya. Apalagi kamu Syla, aku sama Devan cuma temen." Jelas Elsa dengan nada menyakinkan. Ia baru ingat tentang ucapannya yang pasti akan membuat mereka bertiga salah paham.

"Oh gitu~" Kompak Tania dan Adis berucap setelah mendengar penjelasan Elsa.

"Aku gak salah paham kok, kak." Ucap Syla dengan senyum ramahnya.

"Syukurlah, kalo gitu." Elsa menghela nafas lega mendengar ucapan Syla.

"Katanya mau ke kantin, kok malah berhenti disini." Ucap Devan seraya berjalan menghampiri Elsa, ia bingung kepada temannya itu.

"Ada pacar kamu nih." Ujar Elsa menyiku perut Devan yang langsung menatap Syla dengan raut wajah terkejut.

"Kalo gitu aku gak jadi traktir kamu. Bye." Ucap Devan berucap dengan cepat seperti Elsa tadi. Lalu ia pun menarik tangan Syla dan berjalan meninggalkan mereka bertiga.

"Loh kok Sylanya dibawa? Dia mau traktir aku." Ucap Adis terkejut sekaligus sedih..

"Namanya juga baru pacaran, ya gitu." Ucap Elsa menghela nafas pelan, ia juga ingin ditraktir oleh Devan.

"Aku ngerasa kalo mereka itu pasti bakal bucin satu sama lain." Ucap Tania menatap punggung Devan dan Syla yang mulai menjauh.

********

"Ih apasih. Kenapa tiba-tiba narik tangan aku? Aku kan mau traktir temen-temen aku." Ucap Syla seraya melepaskan tangan Devan yang memegang pergelangan tangannya.

I'M NOT FINE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang