-IM NOT FINE-
"Takdir mempertemukan kita, lalu memisahkan kita untuk selamanya." - Rissa.
*********
19 oktober 2003 17:21
"Pa. Papa dimana?" Tanya Rissa kepada suaminya melalui telepon.
"Emm. Papa Di Amerikalah, Ma." Balas Reza dengan nada santai, tentunya ia berbohong.
"Jangan bohong, Pa. Mama tau Papa udah diindonesia." Ucap Rissa seraya menghela nafas pelan.
"Kok Mama tau?" Tanya Reza dengan nada terkejutnya.
"Tau dari Hana. Sekarang Papa udah nyampe dimana?" Tanya Rissa dengan nada penasaran, ia sedikit nge-gas.
"Yahh. Papa niatnya mau ngasih suprise sama Mama." Ujar Reza seraya menghela nafas.
Rissa tersenyum mendengar ucapan suaminya. Ternyata memang benar dugaan sahabatnya itu.
"Papa masih di dalam Taksi. Mungkin setengah jam lagi nyampe." Lanjut Reza jujur.
"Oh gitu, yaudah deh." Ucap Rissa menganggukan kepalanya paham.
"Mama tunggu aja dirumah. Jangan jemput Papa didepan, soalnya cuacanya mendung. Mungkin bentar lagi hujan." Reza berucap dengan nada penuh penegasan, membuat Rissa tertawa pelan.
"Iya, iya. Mama ngerti kok." Ucap Rissa seraya berdiri dari duduknya, ia tiba-tiba mematikan sambungannya membuat Reza menggeleng-gelengkan kepalanya. Istrinya itu suka seenaknya.
Lima belas menit kemudian....
"Papa dimana?" Tanya Rissa seraya memegang payung, ia berdiri disebrang jalan saat hujan turun dengan deras.
"Baru turun dari Taksi." Ucap Reza seraya membayar supir taksi. Untung saja ia sempat membeli payung. Reza pun berdiri disebrang jalan, ia belum menyadari bahwa istrinya juga berdiri disana. Lantaran hujan sangat deras, jadi tidak terlihat jelas.
"Oh gitu." Ucap Rissa tersenyum, ia masih bisa melihat suaminya disebrang sana. Meski tidak terlalu jelas, Rissa tau bagaimana suaminya.
"Kenza lagi apa?" Tanya Reza seraya memegang payung, dan juga ponsel.
"Lagi main sama Gea, Pa." Ucap Rissa mengatakan yang sebenarnya.
"Oh, gitu. Kalo kamu?" Reza kembali bertanya.
"Aku liatin mereka." Ujar Rissa yang tentunya berbohong.
"Bohong." Reza menghela nafas seraya menatap istrinya yang berada disebrang sana, hujan sedikit mereda.
Rissa tentunya terkejut mendengar ucapan Reza. Ia pun mengalihkan tatapannya menjadi lurus kedepan, lebih tepat menatap ke arah suaminya. Banyak mobil melewati mereka berdua, hari sudah mulai gelap.
"Papa udah bilang. Dirumah aja. Kenapa gak nurut sih? Mama kan lagi hamil besar, gimana kalo calon anak kedua kita kenapa-napa?" Omel Reza dengan nada kesalnya. Kenapa istrinya itu selalu keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Teen Fiction-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...