-IM NOT FINE-
"Ternyata sifat aslimu seperti itu. Aku sungguh terkejut."- Elsa Alletha.
*************
>Pukul 15.24 sebelum Nesya dan Devan pergi ke Atap.
Semua murid disekolah ini dipulangkan secara bersamaan seperti biasa. Nesya, Elsa dan Santi berjalan beriringan menuju parkiran. Saat sudah berada diparkiran, Santi pun mengatakan akan tidak akan pulang bersama. Lantaran, keluarganya menyuruhnya untuk segera pulang. Setelah kepergian Santi, tinggalah Nesya dan Elsa berdua.
"Kak Algi tidak bisa menjemputmu kan? Ayo, aku anter kamu pulang." Ujar Elsa kepada Nesya yang terlihat tersenyum seraya menggeleng.
"Nggak usah, Sa. Soalnya aku ada urusan. Jadi, pulangnya mungkin agak sore. Kamu duluan aja." Nesya menolak ajakan temannya secara halus.
"Nggakpapa. Aku tungguin sampai urusan kamu selesai. Kak Algi nyuruh aku buat anter kamu pulang." Ujar Elsa mengatakan yang sebenarnya. Algi mengirimnya pesan dan menyuruhnya untuk mengantar Nesya pulang.
"Kak Algi?" Nesya sedikit terkejut mendengar ucapan Elsa.
"Iya. Katanya ada urusan, sana pergi." Suruh Elsa kepada Nesya yang langsung mengangguk pelan lalu pamit dan pergi dari hadapan Elsa.
"Aku akan menunggunya disini." Elsa berucap kepada dirinya sendiri seraya duduk dikursi dekat dengan parkiran. Sekitar lima menit kemudian, Devan melewatinya.
"Kau mau kemana?" Tanya Elsa membuat Devan memberhentikan langkah kakinya.
"Bukan urusanmu." Balas Devan dengan nada cuek lalu kembali melanjutkan langkah kakinya. Elsa memutar kedua bola matanya malas.
"Tunggu. Tadi Nesya jalannya kayak mau ke atap. Devan juga jalannya sama kayak mau ke atap. Gak mungkin. Mereka berdua mau ketemuan?! Berdua lagi?!" Elsa menatap arah Devan berjalan. Ia sontak membulatkan kedua matanya dan reflek berdiri dari duduknya.
"Nggak bisa dibiarin. Aku harus mastiin." Lanjut Elsa seraya mengangguk yakin. Ia pun melangkahkan kakinya, tapi tiba-tiba seorang pria berjalan dihadapannya dengan langkah kaki cepat. Elsa tentunya terkejut tapi ia mengabaikannya.
"Permisi. Kamu mau ke Atap juga?" Tanya Elsa kepada Leon yang fokus berjalan. Leon mengangguk tanpa menatap wajah Elsa sedikitpun.
"Tapi-
"Sstt." Leon menutup bibir Elsa dengan jari telunjuknya. Gadis berambut pirang itu tentunya terkejut.
"Jika tidak ada urusan penting. Kamu bisa pergi." Leon berucap dengan nada pelan, ia juga masih menutup bibir Elsa menggunakan jari telunjuknya.
"Aku tidak bisa pergi. Sebelum sahabatku juga pergi." Balas Elsa setelah menyingkirkan jari telunjuk Pria yang tidak ia kenal dari bibirnya.
"Jadi, Nesya adalah sahabatmu?" Tanya Leon masih dengan nada pelan agar tidak ketahuan. Mereka berdua berdiri seraya mengintip dan mendengar pembicaraan Nesya dan Devan melalui celah jendela yang berada didekat pintu atap.
"Hooh. Tapi, kenapa kamu ada disini?" Elsa juga bertanya seraya menatap Leon dengan alis sedikit berkerut.
"Devan adalah pacar orang yang sudah kuanggap adik. Jadi, aku tentunya harus tau apa yang Devan bicarakan dengan wanita lain." Ujar Leon sama halnya menatap gadis yang menurutnya cantik.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Fiksi Remaja-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...