-IM NOT FINE-
"Hanya kamu orang yang aku percaya, tapi kenapa kamu malah menghancurkan kepercayaanku? Aku sungguh kecewa."- Nesya Safira.
************
"Aku bukan kakak Kandungmu, Nesya." Algi berujar dengan nada dan tatapan serius. Membuat Nesya tersentak terkejut.
"Nggak. Itu nggak mungkin. Kakak pasti bercanda, kan? Sebentar lagi aku ulang tahun, kakak pasti cuma ngeprank aku." Nesya menggeleng-gelengkan kepalanya menatap Algi dengan senyum yakinnya.
"Apa aku terlihat bercanda?" Tanya Algi masih dengan nada dan tatapan seriusnya.
Raut wajah Nesya berubah menjadi kecewa, ia menghela nafas kasar seraya menatap ke arah lain. Lalu Nesya menatap Algi dengan kedua mata yang terlihat berkaca-kaca namun berpura-pura tegar. Jarak mereka berdiri saling berhadapan mungkin sekitar dua meter.
"Kenapa baru memberitahuku sekarang?" Tanya Nesya dengan nada kecewa.
"Aku sudah bilang. Jika aku ingin mengatakan sesuatu, aku harus berfikir beberapa kali. Dan ini sudah waktunya aku untuk mengatakannya setelah sekian lama aku fikirkan." Jelas Algi seraya memegang bahu Nesya dengan kedua tangannya. Entah kenapa melihat Nesya seperti ini karena ulahnya, hatinya terasa sakit.
Nesya melepaskan secara kasar tangan Algi yang memegang bahunya. Kedua matanya terlihat memerah. Lalu ia kembali memundurkan langkah kakinya.
"Kenapa mengatakannya saat aku sudah menyayangimu. Nyaman denganmu. Dan bahagia karenamu. Ah, apa kamu sengaja mengatakannya saat aku sudah merasakan semua itu? Kamu ingin menghancurkan hatiku." Nesya berujar panjang lebar dengan senyum sinisnya, ia berusaha agar air matanya tidak kembali keluar.
"Ya. Kamu benar. Aku sengaja." Meskipun Algi merasa kasihan kepada Nesya karena ulahnya. Tapi, tetap saja ia harus membuat Nesya sadar dan semakin berfikir dewasa. Algi juga menyayangi Nesya, dan juga Syla.
"Kamu jahat sekali." Nesya semakin tersenyum sinis, hatinya benar-benar terasa sangat sakit.
"Kamu lebih jahat lagi." Algi menatap Nesya dengan tatapan datarnya.
"Hmm. Ya. Aku memang sangat jahat." Nesya tersenyum menyedihkan seraya menundukan kepalanya.
"Besok pagi, kamu harus minta maaf sama Syla atas perbuatanmu selama ini. Dan juga, bilang kepada semua murid disekolahmu. Kalo Syla itu adikmu, bukan sepupumu." Suruh Algi dengan nada serius, begitu juga dengan tatapannya.
Nesya mendongak, ia sudah menduganya kakak tirinya pasti akan menyuruhnya untuk mengatakan semua itu. Kedua matanya masih terlihat memerah. Raut wajahnya yang awalnya menyedihkan, kini berubah menjadi datar dan menakutkan.
"Tidak mau. Dan aku tidak akan pernah mengatakan semua itu. Jadi, jangan berharap banyak padaku." Ucapan Nesya sama sekali tidak sesuai dengan apa yang difikirkan Algi saat mengatakannya. Kenapa adiknya itu sulit untuk berubah menjadi lebih baik?
"Sampai kapan kamu akan seperti ini? Aku menyuruhmu untuk mengatakan semua itu, agar hidupmu berubah. Aku yakin setelah kamu menuruti suruhanku, Papa sama Mama pasti akan memperhatikanmu seperti Syla. Jadi, tolong lakukan apa yang kusuruh. Itu juga untuk kebaikanmu sendiri." Kesabaran Algi masih banyak untuk membuat Nesya berubah. Rencana ini sudah difikirkan secara matang, tapi sepertinya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
"Sejak kapan Kakakku mengatakan omong kosong? Hmm. Mungkin kakakku berubah dalam waktu singkat. Kamu bukan kakakku. Jadi, jangan menyuruhku." Tekan Nesya dengan tatapan datar. Ia hendak pergi melewati Algi. Namun Pria itu memegang pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Fiksi Remaja-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...