-IM NOT FINE-
"I Hate Everyone and My Life."- Nesya Safira.
***********
"Tante sama Om mau kemana?" Tanya Alvin yang baru keluar dari rumahnya. Ia tidak sengaja melihat orang tua Kila yang memasukan beberapa koper kedalam mobil.
"Kamu nggak dikasih tau sama Kila?" Tanya Raka menatap Alvin dengan raut wajah bingungnya.
Alvin menggeleng pelan, ia pun berjalan mendekati Raka dan Mira yang menatapnya dengan raut wajah bingung. Dafa terlihat berjalan mendekati Alvin, dan memegang tangan Pria itu.
"Tapi Kila bilang dia udah kasih tau kamu. Kila ternyata berbohong." Ujar Mira seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Dafa mau kerumah tante! Abang mau ikut gak?" Tanya Dafa menatap Alvin dengan tatapan lucunya. Alvin tersenyum menanggapi ucapan Dafa. Ia tengah berfikir.
"Anaknya kakaknya Om mau nikah minggu depan. Anaknya itu cewek, dia pengen Kila kesana lebih awal. Soalnya disana saudara om kebanyakan cowok. Kila udah satu minggu di Amerika, masa dia nggak ngasih tau kamu sih?" Raka menjelaskan kepada Alvin yang mengangguk paham.
"Mungkin Kila lupa, Om." Ucap Alvin tersenyum ramah kepada Raka dan Mira yang terlihat curiga.
"Lupa? Masa sama pacar sendiri lupa?" Tanya Mira merasa curiga.
"Kalian masih pacaran, kan?" Kini Raka yang bertanya. Pertanyaannya membuat Alvin diam seraya menundukan kepalanya.
"Kamu sama Kila putus? Kenapa? Padahal pacarannya belum lama." Mira terlihat sedikit kecewa karena Alvin tidak menanggapi Pertanyaan dari suaminya.
"Udah, Ma. Itu kan masalah mereka berdua. Biarin mereka selesain sendiri. Kita nggak usah ikut campur." Ujar Raka kepada istrinya yang terlihat mengangguk.
"Maaf, Om. Aku ingkari janji." Alvin menatap Raka dengan tatapan merasa bersalah. Janji yang diberikan oleh Raka ia ingkari. Raka pasti sedikit kecewa.
"Kalian putus belum lama kan? Om masih punya sedikit harapan. Jadi, bilang maafnya. Nanti aja, kalo emang kalian nggak bisa kembali pacaran." Jelas Raka tersenyum tipis seraya menepuk bahu Alvin.
Alvin pun mengangguk pelan. Raka pamit, begitu juga dengan Mira. Dafa terlihat sedih meninggalkan Pria yang sudah ia anggap abang sendiri. Setelah keluarga Kila pergi. Alvin menghela nafas seraya memakai helmnya. Ia akan pergi kesekolah. Perasaannya masih membingungkan.
**************
-Nesya-
Pulang nanti temui aku diatap sekolah. Ada yang harus aku katakan. Ini penting. Jika tidak ingin tau, jangan datang.Devan mengeryitkan alisnya bingung dengan pesan teks yang dikirim oleh Nesya. Devan penasaran apa yang akan dikatakan oleh wanita itu. Ia pun menyimpan ponselnya dan menatap kekasihnya yang tengah diam. Entah memikirkan apa.
"Syla. Nanti aku nggak bisa anter kamu pulang. Tapi aku akan nyuruh Alvin buat anterin kamu pulang. " Devan berucap kepada Syla.
"Oh gitu. Nggak usah. Aku bisa pulang sendiri kok." Syla seperti biasa selalu menampilkan senyum manisnya.
"Nggak. Kamu gak boleh pulang sendiri. Pokoknya Alvin harus anterin kamu pulang." Tegas Devan kepada kekasihnya itu.
"Hm? Kenapa? Dulu aku pulang sendiri. Nggak usah Dev." Syla juga berujar dengan nada tegas, ia penasaran kenapa kekasihnya itu melarangnya pulang sendiri.
"Nanti kalo ada yang culik kamu gimana? Kamu kan, cantik." Ucap Devan dengan nada mengomel. Ia mengatakan kata 'cantik' seraya memalingkan wajahnya, nadanya juga terdengar sedikit pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Ficção Adolescente-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...