-IM NOT FINE-
"Jangan peduli kepada seseorang yang sudah membuatmu menderita."- Devan Pratama.
************
Devan berlari sekencang mungkin setelah mendengar kabar ia kembali berpacaran dengan Syla. Seragam sekolahnya tidak terlalu rapi karena berlari dari parkiran, keringat membasahi dahinya, pria tampan itu menaiki puluhan tangga. Lantaran kelas Syla berada dilantai tiga. Devan tidak peduli banyak yang menatapnya dengan tatapan heran, ia hanya ingin segera bertemu dengan Syla.
"Syla. Dimana dia?" Tanya Devan dengan nafas tidak beraturan. Pria itu memegang pintu kelas Syla, membuat semua murid kelas 11 Ipa 3 terkejut karena kedatangan Devan yang tiba-tiba. Terlebih keadaannya yang terlihat sangat lelah.
Kila yang tengah memainkan ponselnya, lantas terkejut dan segera keluar dari kelas. Lalu menyuruh semua teman barunya agar kembali melanjutkan aktivitas masing-masing. Kila menarik tangan Devan agar tidak menghalangi jalan masuk temannya kedalam kelas.
"Ada apa? Kenapa mencari sahabatku?" Tanya Kila seraya melipatkan kedua tangannya didepan dada, tatapannya terlihat sinis. Setelah mendengar cerita dari Syla, Kila jadi berhenti menganggumi wajah tampan Devan.
"Katakan. Dia dimana?" Tanya Devan setelah mengatur kembali nafasnya. Raut wajahnya terlihat serius, nadanya terdengar penasaran.
"Dia belum datang. Memangnya ada urusan apa kau mencarinya?" Ucap Kila jujur, tatapannya masih sinis.
Devan menghembuskan nafas panjang. Hatinya mengatakan Syla bukan belum datang, tapi dia tidak akan sekolah. Devan memejamkan kedua matanya sesaat, membuat Kila heran dibuatnya. Kila belum tau kabar Syla dan Devan kembali berpacaran, lantaran ia belum masuk grup seluruh murid disekolah ini.
"Cepat hubungi dia. Tanya sekarang dia ada dimana." Suruh Devan kepada Kila yang terlihat sedikit terkejut. Tatapan serius dan nada dingin Devan membuat Kila menggidik takut, lalu segera menghubungi sahabatnya itu.
'Maaf nomor yang Anda tuju saat ini sedang tidak aktif.'
"Nggak aktif. Memangnya ada apa sih?" Tanya Kila ingin tau kenapa Devan mencari sahabatnya.
Devan menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tiba-tiba ia teringat tempat yang pasti akan dikunjungi oleh Syla disaat seperti ini. Pria tampan itu pun hendak kembali berlari, namun tiba-tiba ia bertemu dengan dua temannya. Kila mengeryitkan alisnya heran dengan tingkah mantan sahabatnya itu, ia juga bingung kenapa Syla belum datang disaat jam masuk sebentar lagi berbunyi."Kau mau kemana? Sebentar lagi masuk." Ucap Alvin menghalangi langkah kaki Devan.
Kila yang mendengar suara Alvin, lantas berjalan beberapa langkah. Tanpa sadar ia tersenyum melihat Alvin yang tengah berbicara dengan Devan ditangga. Alvin masih belum menyadari bahwa Kila menatapnya.
"Nanti kuberitahu. Aku akan bolos hari ini." Setelah mengucapkan itu, Devan menepuk bahu Alvin lalu kembali berlari. Awalnya Alvin akan kembali berbicara, tapi Devan sudah hilang dari pandangannya. Bobby yang tengah meminum susu kotaknya, mengidikan bahunya bingung.
"Oh, hai. Kila." Sapa Alvin setelah menyadari Kila menatapnya dengan senyum manisnya itu. Ia melambaikan sebelah tangannya.
"Hai, juga kak." Kila membalas sapaan Alvin dan juga lambain tangannya. Alvin tersenyum seraya berjalan mendekati Kila. Sementara Bobby diabaikan begitu saja langsung memutar kedua bola matanya malas.
"Tadi Devan ketemu sama Syla?" Tanya Alvin seraya memberhentikan langkah kakinya.
"Nggak. Malahan dia nanyain Syla." Ucap Kila seraya menggelengkan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Teen Fiction-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...