-IM NOT FINE-
"Aku merasakan kehangatan keluarga yang sebenarnya."- Leon Jonnathan/ Kenza Rafael.
*************
'Tok'Tok'Tok'
Ceklek.
"Kalian siapa?" Tanya Seorang wanita yang mempunyai nama Gea tersebut. Raut wajahnya terlihat bingung melihat dua orang pria yang mengetuk pintu rumahnya.
"Ini aku tante. Aku Kenza." Ucap Leon dengan senyum manisnya menatap saudara ayahnya yang terlihat terkejut mendengar ucapannya.
"Kenza? Kamu anaknya kak Reza?" Tanya Gea seraya memutar tubuh Pria tampan itu dengan kedua mata yang terlihat berkaca-kaca karena bahagia.
"Hm, iya. Aku Kenza anaknya Papa Reza sama Mama Rissa." Ucap Leon seraya memegang lembut tangan Gea. Gea tersenyum bahagia lalu memeluk Leon dengan erat, Leon juga membalas pelukan sang Tante.
"Kamu kemana aja? Kenapa baru temui tante sekarang? Tante kangen banget sama kamu." Ujar Gea menangis sesegukan, ia benar-benar terharu sekaligus bahagia.
"Maafin aku tante." Ujar Leon seraya mengusap lembut punggung Tantenya, Gea pun berhenti menangis dan melepaskan pelukannya.
"Ayo, masuk." Ajak Gea memegang tangan Leon dengan lembut. Leon menganggukan kepalanya lalu masuk kedalam rumah Gea.
"Duduk dulu. Tante bikinin kamu minum." Suruh Gea kepada Leon yang langsung duduk disofa berukuran sedang berwarna abu.
"Tasya. Panggilin om Raffi. Suruh kesini. Bilangin kalo Kak Kenza dateng." Suruh Gea membuka pintu kamar Putrinya yang tengah memainkan ponsel.
"Iya, Ma." Ucap Tasya sang seraya melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Gea pun melanjutkan berjapan ke arah Dapur untuk Membuatkan keponakannya minum.
"Eh-kamu kak Kenza? Yang sering diomongin sama Mama?" Tanya Tasya terkejut melihat Pria tampan yang duduk disofa ruang tamunya.
"Iya. Kamu namanya siapa? Anak pertama Tante Gea?" Setelah menjawab pertanyaan dari anak tantenya, Leon pun bertanya karena penasaran.
"Nama aku Natasya, atau sering dipanggil Tasya. Iya aku anak pertama." Ujar Tasya dengan senyum ramahnya. Ia ternyata memiliki kakak yang tampan melebihi Denis, anak pertama dari Raffi.
"Oh, Tasya. Kamu kelas berapa?" Leon mengangguk-anggukan kepalanya paham. Ia juga kembali bertanya.
"Aku kelas delapan, kak." Ujar Tasya masih menampilkan senyum ramahnya. Leon mengangguk dan membalas senyuman gadis berwajah imut itu. Tasya menepuk dahinya pelan, ia melupakan sesuatu.
"Kalo gitu aku pergi dulu, kak. Mau panggilin Om Raffi suruh dateng kesini. Kata Mama." Lanjut Tasya yang dibalas anggukan persilahkan dari Leon. Tasya pun berlari pergi kerumah Omnya yang tidak jauh dari rumahnya.
"Maaf, ya. Tante cuma punya minuman ini. Tante belum pergi belanja." Ucap Gea seraya menyimpan nampan yang berisi dua gelas minuman rasa stroberi.
"Nggakpapa, Tante. Maaf ngerepotin udah dateng tengah malem." Leon merasa tidak enak karena menganggu Gea yang mungkin sudah tidur.
"Ngerepotin apa sih. Kamu kan Keponakan tante. Lagipula, Tante belum tidur." Ucap Gea dengan senyum hangatnya. Leon pun mengangguk seraya meminum minuman yang ada diatas meja, begitu juga dengan Dimas.
"Kenza anaknya Om Reza?" Tanya Raffi merasa tidak percaya mendengar ucapan dari keponakannya.
"Iya ih, Om. Aku liat sendiri. Dia itu ganteng banget." Ucap Tasya dengan nada cerewetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Teen Fiction-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...