42. MY PRETTY PRINCESS

9.5K 763 6
                                    

[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]

Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.

Typo bertebaran.

Happy reading.

***

42. MY PRETTY PRINCESS

Mas ganteng mau jalan-jalan sama pacar dulu, -Albarian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas ganteng mau jalan-jalan sama pacar dulu, -Albarian.

"Cepetan, Ze!" seru Albarian yang tengah keliar lalu bersandar di mobilnya. Cowok itu kembali ke rumah untuk mengganti motornya dengan mobil sport berwarna putih, maklum anak sultan suka tukar-tukar mobil. Cowok itu kembali lagi ke apartemen untuk menjemput Zelia setelah dari rumah.

Terlihat seorang gadis yang mengenakan dress berwarna putih lebih dari lutut berlari kecil ke arah Albarian sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas sandang berwarna hitam miliknya. Gadis itu merogoh kaca mata anti radiasi dari dalam tasnya lalu mengenakannya ala bule-bule barat dengan topi pantai yang dikenakannya.

Zelia berjalan dengan lenggokkan yang indah ala model profesional. Dia menghentikan langkah kakinya saat di depan pintu mobil lalu menurunkan kacamatanya dengan satu tangan sambil menatap ke arah Albarian. Cowok itu masih terdiam dan terpelongo melihat kecantikan pacarnya sedari tadi. Apalagi dengan balutan dress berwarna putih, ditambah lagi dengan gaya dan style nya yang menggoda.

"Hai, tolong buka pintunya," kata Zelia seperti tuan putri kepadanya pelayannya. Anjir, nih cewek nggak tahu diri. Yang punya mobil siapa, yang seenaknya siapa.

Zelia berdeham sambil mengangkat satu alisnya. "Hm."

Zelia berpose kiri-kanan ala model profesional, hingga membuat Albarian menumpukan tangannya di mobil, sedangkan dagunya di atas tangannya.

"Gue cantik?" tanya Zelia kepada Albarian.

Albarian mengangguk pelan dengan tatapannya yang sangat mencekam.

"Woi!" kejut Zelia lalu membuat Albarian langsung berdiri tegak.

"Buruan!" seru Zelia lalu masuk ke dalam mobil.

Albarian masuk ke dalam mobil lalu menutup pintu mobilnya. Cowok itu masih terpesona melihat kecantikan Zelia. Dress yang dibelikannya tadi pagi sangat cocok ditubuh gadis itu.

Zelia merogoh tasnya lalu mengambil sebuah make-up. Gadis itu bercermin di depan make-up sambil membenarkan bedaknya. Matanya melirik ke arah Albarian yang masih belum juga menghidupkan mobil.

"Kapan perginya kalau lo natap gue terus?" tanya gadis itu geram.

"I-iya-iya, sekarang kita berangkat," sahut cowok itu sedikit gelagapan.

Albarian menghidupkan mesin mobilnya lalu memasukkan gigi dan menancapkan gas.

Zelia merasakan panas matahari yang terik di ubun-ubunya. Dia mendongak ke atas langit-langit mobil yang terlihat terbuka. Sedikit silau. Dia menoleh ke arah Albarian yang tengah mengendarai mobil, membelah jalanan Kota Padang.

"Al, tutup atap mobilnya. Panas. Ntar, gue malah gosong," celutuk Zelia.

Albarian menutup atap mobilnya. Sekarang, cahaya matahari tidak masuk dari atas atas mobil kecuali dari balik kaca mobil.

"Ze?"

Zelia tengah sibuk mengusap layar ponselnya.

"Hm?"

"Jangan cantik-cantik."

"Kenapa?"

"Ntar, semua orang suka sama lo."

"Biarpun mereka suka sama gue. Tetapi hati gue..."

"... tetap untuk gue."

Karena cuman ada satu. Ya, nggak bisa dibagilah.

-oOo-



Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang