69. ZELIA VS KARINA!

6.5K 523 24
                                    

[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]

Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.

Tebarkan komen sebanyak-banyaknya!

Happy reading.

***

69. ZELIA VS KARINA!

Zelia telah mengenakan seragam sekolahnya lengkap. Gadis itu bersiap-siap ke sekolah. Hari ini hasil ujian akhirnya bakalan keluar. Gadis itu berpamitan pada bundanya Felisia dan juga ayahnya, Dani. Orang tuanya tengah duduk di ruangan tengah.

"Aku berangkat sekolah dulu, ya, bun, yah," pamit Zelia menyalami kedua tangan orang tuanya.

"Assalamualaikum," ujar Zelia lalu melangkah keluar dari rumah.

"Wa'alaikumussalam," sahut Dani dan Felisia serentak.

Zelia berjalan gontai keluar melawati pagar rumahnya. Gadis itu menghampiri seorang cowok yang berdiri tepat di depan pagar rumahnya. Cowok yang mengenakan seragam sekolah berbeda dengannya. Cowok itu tengah berdiri di depan motor sportnya.

"Udah siap?" tanya Davandra.

"Hm." Zelia mendengus.

Pandangan Davandra teralihkan ke arah pelipis Zelia. Pelipis gadis itu terlihat diplaster. Kelihatannya, pelipis gadis itu terluka. Davandra memegang pelipis Zelia yang terluka itu lalu mengelusnya sayang.

"Kenapa pelipis lo bisa terluka?" tanya Davandra penuh selidik.

"Semalam kening gue kejedot meja," jawab Zelia.

"Kok, bisa?" tanya Davandra heran.

Zelia terlihat sedang berpikir. Semalam dia diteror oleh seseorang. Dan, orang itu adalah Albarian. Karena dia mendapatkan panggilan dari cowok itu. Zelia tidak mau menceritakan hal itu kepada Davandra. Dua takut kalau Davandra bakalan bertengkar dengan Albarian. Jadi, gadis itu memutuskan untuk tidak menceritakan kejadian yang menimpanya semalam.

"Ya, bisa, lah, masa enggak," celutuk Zelia. "Ayo, cepetan, ntar lo terlambat. Sekolah lo kan jauh, daripada sekolah gue."

Davandra tersenyum tipis lalu mengenakan helm full face-nya. Sedangkan, Zelia menaiki motor Davandra lalu mereka beranjak dari sana.

----oOo----

Zelia berlari-lari di lorong sekolah. Langkah kakinya berlari ke arah mading sekolah. Di sana terlihat banyak sekali siswa-siswi kelas dua belas yang berkerumunan. Zelia merasa heran dengan tatapan siswi-siswi yang ada di lorong itu kepadanya. Gadis itu hendak melihat hasil nilai ujian akhirnya, berharap mendapatkan nilai yang terbaik.

Zelia membuat celah agar dia bisa menuju ke mading dan melihat pengumumannya. Gadis itu mencari namanya dari bawah. Matanya sangat jeli mencari namanya. Hingga akhirnya, dia melihat nama Karina di posisi ketiga. Sedangkan, di posisi kedua adalah Albarian. Gadis itu terkejut saat namanya berada di posisi pertama. Nilainya dengan Albarian hanya berselisih satu point. Detik itu juga.

"Huuuuu!" Zelia mendapatkan teriakan dari siswa-siswi yang berada di sekitarnya. Seluruh siswa-siswi yang ada di depan mading itu melempari Zelia dengan kertas.

Raut wajah gadis itu terlihat heran. Dia melihat ke samping hasil pengumuman nilai. Ternyata di sana terpajang fotonya tengah memapah Davandra dan di sana juga terlihat Albarian. Davandra adalah Orang yang paling dibenci oleh seluruh siswa-siswi SMA Savard. Zelia melepaskan foto itu dari dinding mading. Dia membalikkan badannya lalu menatap nanar ke arah siswa-siswi yang menatapnya jijik.

Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang