44. NONTON BIOSKOP

8.3K 719 5
                                    

[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]

Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.

Typo bertebaran.

Happy reading.

Nb: Couple Goals ganti judul jadi 'Albarian dan Zelia'

***

44. NONTON BIOSKOP

Sekarang, sepasang kekasih yang terlihat bahagia. Mereka berdua tengah berada di lantai empat. Lebih tepatnya di lobby bioskop. Mereka melihat jenis-jenis film apa yang akan ditayangkan hari ini di papan elektrik dinding. Berbagai genre film ditayangkan untuk hari ini.

"Kita mau nonton apa?" tanya Albarian menoleh ke arah Zelia.

"Gue maunya, sih 'True  Beauty'." jawab Zelia dengan raut wajah yang sedikit sendu ke arah Albarian karena yang disebutkannya tidak ada di dinding.

"Lo kira kita mau nonton drakor. Ini film dugong." ujar Albarian ke arah Zelia memperjelas.

"Oh, iya gue forget," balas gadis itu dengan tampang polosnya. "Maklum suka khilaf."

Cup.

Albarian menepuk-nepuk pelan kepala Zelia. Gadis itu menyunggingkan senyuman manisnya ke arah cowok itu. Serasa hanya ada mereka berdua.

"Besok-besok kita nobar 'True Beauty' pake infocus. Biar kek layar tancap gitu," ujar Albarian.

Zelia mendongak sambil melemparkan senyuman bahagianya. "Makasih, bagongnya, dugong."

"Jadi kita mau nonton apa?" tanya Albarian. "Ada film 'Malik dan Elsa'?, 'Mariposa'?, 'Kuntilanak 3'? 'Suara dari Dilan'?"

"Gue mau nonton.....'Malik dan Elsa' kan settingnya di Padang. Kelihatannya bagus," jawab Zelia.

Mereka beranjak dari sana menuju tempat pembelian tiket film 'Malik dan Elsa' yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Kebetulan filmnya bakalan tayang sebentar lagi.

"Lo tunggu di sini aja, biar gue yang ngantri. Ntar, lo kecapekan, trus mati." ujar Albarian saat melihat antrian yang lumayan panjang.

"Lo nyumpahin gue?" tanya Zelia memastikan.

"Jangan bergerak!"

"Tetap di sini, di..."

"... hatiku," senyum Albarian sambil bergidik.

"Laksanakan!" seru Zelia sabil menghentakkan kakinya dna hormat seperti upacara bendera.

-oOo-

Setelah selesai membeli tiket, mereka berdua melangkah masuk ke dalam bioskop. Ruangnya masih terlihat terang dengan lampu temaram yang tertancap di langit-langit. Satu per satu orang sudah masuk dan duduk di kursinya.

"Sebentar lagi filmnya bakalan di mulai," ujar Zelia menarik tangan Albarian untuk mengikutinya ke salah satu kursi lalu mereka berdua duduk bersampingan di tengah-tengah ruangan.

Albarian menoleh ke arah Zelia. Gadis itu terlihat tersenyum dan tidak sabar untuk menonton film itu. Ini kali pertama bagi Zelia menonton bioskop karena dia selalu menganggap kalau semua ini hanya untuk golongan atas. Serasa menjadi hari terindah bagi gadis itu. Biasa berdua dengan pasangan bobroknya.

"Kelihatannya lo bahagia?" tanya Albarian yang jelas-jelas mengetahui hal itu dari raut wajah gadis itu

Zelia mengangguk ke arah cowok itu. "Makasih, ya. Udah bawa gue ke sini."

Albarian mengelus-elus rambut Zelia sambil tersenyum. "Apapun untuk lo. Asalkan gue bisa melihat lo bahagia dan tersenyum, karena itu akan membuat gue ikut bahagia."

"I love you," Zelia mengecup pipi kanan Albarian degan manis.

"I love you too," balas Albarian lalu merangkul gadis itu sambil memberikan senyuman kecil. Pandangannya mengalih ke depan.

Zelia menyandarkan kepalanya di bahu Albarian sambil menatap ke depan, lebih tepatnya ke layar tancap yang terlihat mengeluarkan sinar putih. Sebentar lagi film akan diputar. Tida sabar.

"Berjanjilah untuk tetap bersama," ucap Zelia lirih sambil mendongak ke arah Albarian. Gadis itu menjulurkan satu jari kelingkingnya ke arah wajah Albarian. "Janji?"

"Janji," ucap Albarian setelah mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking gadis itu.

"Udah mau dimulai," ujar Zelia saat lampu ruangan itu dimatikan dan filmnya diputar.

-oOo-

Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang