[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]
Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.
Typo bertebaran.
Rencananya, sih aku nggak double update. Tapi, sekali-kali nggak papa lah.
Tebarkan coment sebanyak-banyaknya!
Jangan jadi sider, ya:)
Happy reading.
61. YOU ARE MY HUSBAND?
Albarian dan Zelia berlari-larian di atas pasir pantai yang terlihat sedikit berwarna kekuning-kuningan akibat pantulan sinar senja. Debur ombak berderu menghantam batu karang. Di pantai ini, hanya ada mereka berdua.
Langit sangat indah dengan hiasan warna jingga yang merekah. Senja sangat indah hari ini. Seakan-akan menghiasi kemesraan dua insan yabg tengah kasmaran. Burung-burung berterbangan menyeberangi lautan lepas.
Cowok yang mengenakan kemeja putih itu berlari sambil tersenyum, menghampiri Zelia yang tengah membentangkan tangannya lebar-lebar di tepi pantai sambil menghirup udara segar.
Angin laut bertiup sangat kencang, hingga membuat rambut Albarian berantakan. Begitu juga rambut Zelia yang tergerai indah sambil menari-nari mengikuti alunan angin.
Albarian memeluk gadis itu dari belakang lalu menumpukan dagunya di pucuk kepala gadus itu. "Apakah lo suka?"
Mereka berdua bergoyang kanan-kiri mengikuti alunan angin laut. "Gue sangat menyukainya."
"Akhirnya gue bisa pergi ke pantai yang ada di cerita Malik dan Elsa," lanjut Zelia.
Zelia melepaskan pelukan Albarian lalu menatap dalam cowok itu. "Gue mencintai lo." Zelia mendorong Albarian lalu berlari menjauhi cowok itu.
Albarian menoleh -menatap ke arah Zelia yang berlari menjauhinya. Cowok itu tersenyum lalu mengejar gadis yang ada dalam pandangannya.
Tap.
Albarian memeluk gadis itu dari belakang lalu mereka berdua tersenyum. Cowok itu melepaskan pelukannya lalu menggenggam tangan Zelia dan mengiringnya sedikit ke tepu pantai. Mereka berdua duduk di atas pasir putih sambil mendongak -menatap langit jingga nan indah, tersenyum.
Albarian menoleh ke arah Zelia. "Lo tunggu di sini, ya!"
Albarian bangkit lalu beranjak dari hadapan Zelia. Zelia menatap kepergian cowok itu dan sekarang cowok itu benar-benar menghilang dari pandangannya. Entah kemana cowok itu.
Zelia kembali menatap lurus ke depan -mendongak menatap sang senja. Tak lama kemudian, dia merasakan ada seseorang yang memegang pundaknya.
Zelia menoleh ke belakang lalu mendongak. Gadis itu mendapati sebuah boneka teddy bear besar. Dia tersenyum laku bangkit dan memeluk boneka itu.
Boneka teddy itu bergerak dengan lincah. Terlihat lucu, sehingga membuat Zelia menyunggingkan senyuman manisnya. Boneka teddy itu memberikan sebuket bunga mawar merah kepada Zelia.
"Buat gue?" tanya Zelia menunjuk dirinya sendiri. Boneka teddy besar itu mengangguk.
Zelia tersenyum lalu mengambil sebuket bunga mawar dari boneka teddy itu. "Thanks."
Zelia kembali duduk di atas pasir sambil mendongak -menatap senja. Gadis itu menghirup dalam sebuket bunga mawar yang dipegangnya. Wangi.
Boneka teddy itu menghilang dari dekat Zelia. Tak lama kemudian, dia kembali lagi dengan membawa dua gelas milkshake. Rasa cokelat dan vanila, kesukaan Zelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]
Teen Fiction"Kalau mau cium gue jangan ragu-ragu gitu!" sambar Zelia membuat Albarian mematung diam. "Ciuman gue mahal!" Sungut Albarian. __________________ Baca aja!! Aku tantang kalian membaca part 13 dan 14, kalau nggak suka baru tinggalin kalau suka, baca d...