[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]
Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.
Happy reading.
***
30. MANTAN VS MANTAN
Flashback on.
Zelia berdiri di depan teras rumahnya sambil menelepon seseorang.
"Halo, Nan," ucap Zelia setelah telepon tersambung.
"Ada apa, Ze?" tanya telepon seberang.
"Gue minta tolong sama lo, buat ngumpulin beberapa teman sekolah kita untuk membantu geng Zagas melawan geng Foster di Jalan Khatib Sulaiman."
"Oke, gue jemput lo di depan jalan rumah lo."
"Gue tunggu."
Tut..tut..tut...
Zelia mematikan ponselnya lalu meletakkan kantong kresek berwarna hitam yang tengah dipegangnya di atas meja teras.
Flashback off.
Zelia membantu Albarian berdiri lalu mengiring cowok itu menuju mobil bak. Gadis itu membuka pintu mobil lalu menyandarkan tubuh Albarian ke sandaran kursi.
Zelia menatap dalam ke arah Albarian.
"Lo tunggu di sini, ya!" pinta Zelia.
Zelia membalikkan badannya lalu melangkahkan kakinya, langkahnya terhenti saat Albarian menggenggam erat tangannya.
"Lo mau kemana?" tanya Albarian.
"Gue mau bantu teman-teman," jawab Zelia.
"Lo cebong. Jadi, nggak usah sok-sokan. Ntar, kalau lo sakit, sakitnya pasti nyampe ke gue."
Zelia mencubit geram pinggang Albarian.
"Kepala lo kek cebong."
"Udah, lo belum tahu siapa gue. Gini-gini gue mantan pemain smackdown. John Cena aja gue tebas," lanjut Zelia berlagak sok-sokan.
Albarian menjulurkan tangannya ke atas kepala Zelia lalu mengelus-elus kasar rambut pacarnya, Zelia.
"Gue tahu kok, kalau pacar gue tu cewek jadi-jadian, alias cewek yang nggak kesampaian jadi cowok."
"Bacot!" umpat Zelia.
"Udah, ya bagong. Lo duduk manis aja kek princess manis-manis manja," lanjut Zelia.
Zelia beranjak dari hadapan Albarian menuju ke arah teman-temannya yang lain. Teman-teman yang telah berkumpul dan siapa untuk melaksanakan aksinya.
"Semangat pacarnya mas ganteng!"
Zelia menoleh ke belakang lalu memberikan senyuman kecil ke arah Albarian lalu melanjutkan langkah kakinya ke arah teman-temannya.
Zelia berdiri di samping Fenny. Terlihat Fenny yang tengah mengambil paralon besi yang dibuangnya tadi.
Fenny menjulurkan besinya ke arah geng Foster.
"Kalian semua pengecut! Beraninya main keroyokan. Sini! Lawan gue, mantan pegulat," lagak Fenny sok-sokan kuat. Lihat makanan aja langsung luluh.
"Serang!" seru Fenny.
Fenny, tiga anggota geng Zagas dan teman-teman lainnya berlari ke arah geng Foster dengan senjatanya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]
Novela Juvenil"Kalau mau cium gue jangan ragu-ragu gitu!" sambar Zelia membuat Albarian mematung diam. "Ciuman gue mahal!" Sungut Albarian. __________________ Baca aja!! Aku tantang kalian membaca part 13 dan 14, kalau nggak suka baru tinggalin kalau suka, baca d...