34. KELAS BOBROK

12.4K 1K 37
                                    

[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]

Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.

Happy reading.

***

34. KELAS BOBROK

Sekarang jam kosong. Seluruh siswa-siswi kelas XII IPS 2 terlihat bahagia. Bagaimana tidak, jam kosong, bro. Kelas ini kalau tidak heboh, tidak seru. Jadi, mereka semua mengeluarkan jiwa-jiwa boboroknya.

"Hatimu sexy itu terbukti, dari caramu memeluk hatiku," suara merdu Albarian bergema di dalam kelas itu. Dia menyanyikan sebuah lagu untuk seorang gadis yang tengah duduk di bangku sambil tertawa kecil melihat tingkah cowok itu.

"Jantungmu sexy itu terbukti dari caramu cemburu padaku," lanjut Albarian semakin sensual menggoda Zelia.

"Hobah!" teriak Gevin sambil bergoyang heboh mengikuti alunan lagu Albarian.

Zelia menatap aneh Albarian sambil tertawa kecil.

"Ini, nih. Pasien rsj gaduik," ujar Zelia.

"Kamulah makhluk Tuhan yang tercipta yang paling sexy," nyanyian Albarian semakin hot sambil mengeluarkan gaya pamungkasnya. Goyang itik.

"Salah goyang goblok!" seru Bayu yang juga ikutan menikmati badut sirkus yang kek cacing kepanasan.

"Cuma kamu yang bisa membuatku terus menjerit." Makin lama suara tinggi Albarian makin kek anjing kejepit.

"Ow, ow, ow," lanjutnya menggoda Zelia.

"Ah, ah, ah," sahut Gevin mendesah.

Albarian menghentikan goyangannya lalu menoleh ke arah Gevin yang sangat menikmati lagu tadi. Sedangkan Zelia sudah ternodai dengan desahan Gevin yang membuat seluruh siswa-siswi yang mendengarnya langsung menoleh ke arah cowok itu.

Plak.

"Sakit, njir," ringis Gevin sambil mengusap-usap kepala belakangnya.

"Otak lo udah nggak waras, butuh kepastian dari si doi," ujar Albarian kepada Gevin.

"Tapi, sayangnya gue nggak punya doi."

"Tunggu!" titah Albarian. "Gue ada doi buat lo."

Albarian beranjak dari dalam kelas menuju koridor kelas. Dia melirik ke seluruh sisi koridor. Orang yang dia cari ketemu. Cowok itu menghampiri seorang gadis dengan badan besar yang tengah mengenakan make-up sambil bercermin.

"Fenny," panggil Albarian.

Fenny menoleh ke arah Albarian.

"Apa?" tanya Fenny setelah menyimpan make-upnya ke dalam saku roknya.

"Lo mau punya doi, nggak?"

"Aduhh," ujar Fenny dengan gaya lebaynya sambil menepuk lembut kepalanya.

"Lo kalau suka sama gue bilang aja. Jangan, kan hati, badan gue aja muat buat lo," lanjut Fenny mencolek dagu Albarian. Cowok itu terlihat risih.

"Bukan gue, njir!"

"Trus, siapa?" tanya Fenny penasaran.

"Ikut, gue!" titah Fenny.

Albarian mengiring Fenny ke arah kelasnya. Cowok itu menjelaskan siapa orang yang dia maksud. Mereka berdua tengah berdiri di depan kelas sambil melihat ke sudut pojok kanan kelas.

Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang