PROSES TERBIT!
[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]
Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.
Typo bertebaran.
Happy reading.
***
80. I LOVE YOU [END]
Di sisi lain, raut wajah Zelia terlihat panik. "Kamu kenapa Dav? Kamu sakit? Kamu baik-baik saja, kan?"Di sisi lain, Davandra berjalan lemah di alun-alun kota. Matanya terlihat berair-air. "Papaku ingin membunuhku. Aku telah mengetahui semuanya, ternyata Karina hanya menjadi boneka suruhan papa. Karina terpaksa menuruti semua perintah papa, kalau tidak, dia bakalan ditampar dan disiksa. Dia juga dipaksa menikah dengan Albarian, hanya karena harta. Dan aku juga dituduh menghamili seorang wanita. Aku tidak melakukan itu, Ze. Kenapa papaku begitu jahat kepadaku?" parau Davandra.
Di sisi lain, air mata Zelia luruh seketika. Dia mengulum bibirnya lalu menggigit bibir bawahnya.
Di sisi lain, Davandra menangis terisak-isak. Kakinya terus melangkah tanpa tujuan. "Aku bingung, aku harus pergi ke mana? Aku takut? Aku takut kalau aku akan dibunuh oleh papaku sendiri."
"Itu yang diinginkan oleh papaku." Davandra menyeka air matanya kasar.
"Zelia," panggil Davandra lirih.
"Zelia."
Davandra terus memanggil nama Zelia. Gadis itu tidak memberikan sahutan untuk cowok itu dari balik teleponnya.
"Sekarang dadaku terasa sesak. Jantungku seakan ingin mati, aku sudah tidak kuat lagi. Aku ingin mati, Ze. Sakit, Ze. Kepalaku pusing." Davandra memegang dadanya yang terasa tercekat dan sakit. Seakan-akan tertusuk oleh beribu duri tajam.
Di sisi lain, Zelia melihat Davandra di seberang jalan. Dia melambaikan tangannya ke arah cowok itu. Gadis itu melihat cowok itu tengah memegang erat dadanya.
"Dav, berhenti di situ, aku akan menghampirimu. Aku ingin mengatakan sesuatu." Zelia melirik kiri kanan. Tangannya masih terangkat ke arah telinganya sambil memegang ponsel.
"Zelia," ucap Davandra dari seberang jalan.
Zelia melambaikan tangannya. Dia tersenyum manis. Akhirnya, dia bisa menemui Davandra. Gadis itu terlihat senang. Dia ingin memberikan kabar bahagia kalau dia bukanlah saudara kandungnya. Berharap luka Davandra akan sembuh.
.
.
"Kamu nggak papa, Ze?," tanya Albarian panik.
"Al, dada gue sakit-"
Detik itu juga, Zelia langsung pingsan dalam dekapan Albarian.
"ZELIA!!"
-THE END-
Akhirnya tamat juga cerita ini. Gimana endingnya?
Gantung, ya? Maaf, kegantung:)
Terima kasih atas semuanya yang telah membaca cerita gaje ini dari awal sampai akhir.
Menurut kalian bagaimana cerita ini?
Mau tanya, dong, kalia ketemu cerita ini darimana?
Kalian dari daerah mana aja, sih?
Mari salam perpisahan. Eh, belum berpisah, ya!
Mau extra part?
Spam, next!!
See you next time!!
27, Februari 2021
~Tamat~
Salam hangat dari author:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]
Novela Juvenil"Kalau mau cium gue jangan ragu-ragu gitu!" sambar Zelia membuat Albarian mematung diam. "Ciuman gue mahal!" Sungut Albarian. __________________ Baca aja!! Aku tantang kalian membaca part 13 dan 14, kalau nggak suka baru tinggalin kalau suka, baca d...