[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]
Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.
Typo bertebaran.
Happy reading.
***
41. I LOVE YOU BABE
Zelia berjalan dengan hati-hati sambil membawa sebuah nampan yang dia atasnya terletak dua buah mangkok mie lengkap dengan telur dan toping lainnya. Gadis itu berjalan ke arah ruang tamu, menghampiri Albarian.
Terlihat di ruang tamu, Albarian tengah duduk di sofa. Cowok yang mengenakan kaos hitam dan celana pendek abu-abu itu sedang memakan cemilan sambil menatap kayar televisi.
Albarian mendongak ke arah Zelia. Gadis itu meletakkan dua mangkok mie yang dibawanya tadi di atas meja yang hanya berukuran 1 x 0.5 m.
Albarian bangkit, meletakkan toples cemilan di atas meja lalu duduk lesehan di atas karpet sambil bersandar di kaki sofa yang diikuti juga oleh Zelia. Gadis itu duduk lesehan di samping Albarian.
Albarian memulai mengambil sumpit lalu mengaduk-aduk mienya. Cowok itu mengambil mienya lalu meniupnya perlahan-lahan karena terlihat panas dengan asap yang terlihat jelas di mata cowok itu. Setelah itu, Albarian memasukkannya ke dalam mulutnya laly mengunyahnya dengan perasaan. Cieee perasaan, nih.
Zelia juga memegang sumpitnya lalu menuruti cara Albarian tadi sampai mie itu meluncur mulus ke dalam perutnya.
Zelia menoleh ke arah Albarian yang tengah meniup mienya yang terlilit di sumpit.
"Enak?" tanya Zelia.
Albarian mengunyah mie-nya lalu menoleh ke arah Zelia.
"Ya, jelas enaklah. Namanya aja mie instan. Orang yang nggak bisa masak pun, bisa masaknya."
Zelia menatap sinis ke arah Albarian yang tengah melahap mienya. Raut wajahnya terlihat emosi mendengar ucapan dari Albarian. Gadis itu mencoba untuk membela dirinya.
"Kepala lo aja bisa gue masak. Mau gue buat gulai cincang, tuh kepala lo?" bengis Zelia dengan matanya yang sedikit membesar.
"Lo lihat aja di dalam kulkas! Cuman ada mie instan!" lanjut Zelia ketus.
Albarian melirik ke arah Zelia lalu menghirup mienya ke dalam mulutnya perlahan-lahan lalu meneguknya kasar.
Zelia mengalihkan pandangannya dari Albarian karena merasa kesal dan lagi ngambek. Gadis itu memakan mienya kasar, tanpa memperdulikan cowok yang duduk di sampingnya.
Albarian yang menyadari kalau gadisnya itu lagi ngambek. Dia mencoba untuk mengambil sikap. Cowok itu menatap ke arah mienya lalu melilitkan mienya ke sumpit.
Cowok itu menatap ke arah Zelia yang tengah sibuk sendiri sambil mengaduk-aduk kesal mie-nya dengan sumpit. Dia menyodorkan sumpitnya ke arah Zelia.
"Makan!" titah Albarian.
"Enggak!" tolak Zelia mentah-mentah.
Zelia membuang wajahnya ke samping, tanpa menghiraukan cowok itu.
Albarian mengelus-elus lembut rambut gadis itu. Gadis itu menoleh ke arah Albarian dengan raut wajah yang masih kesal.
"Makan, ya, sayang. Biar cepet gede," goda Albarian yang menganggap Zelia seperti anak kecil.
Zelia membuka mulutnya lalu cowok itu menyodorkan mienya ke dalam mulut gadis itu. Gadis itu mengunyahnya mienya pelan lalu mengubah raut wajahnya yang kesal menjadi bahagia degan sedikit senyuman.
-oOo-
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas dini hari. Hening malam yang mecekam. Kesunyian tanpa ada suara apapun. Lampu yang tertancap di atas langit-langit sudah beberapa yang dipadamkan.
Semalaman mereka berdua telah menikmati apa itu keindahan cinta. Setelah selesai menonton sebuah film romance berduaan. Terlihat seorang gadis yang tengah tertidur pulas di atas sofa sambil menjatuhkan kepalanya di atas paha Albarian.
Albarian yang sedari tadi menatap televisi yang memutar film romance dengan Zelia. Cowok itu melirik ke arah Zelia yang tengah tertidur pulas dengan kepalanya yang tertancap di pahanya.
Albarian mengelus-elus lembut rambut Zelia sambil tersenyum kecil.
"Hanya dengan lo gue bisa bahagia, Ze. Bahagia lah bersama gue dan kita bakalan merangkai warna pelangi menjadi sebuah kebahagiaan yang mewarnai hidup kita kelak."
Albarian menjauhkan kepala Zelia dari lututnyaz lalu jongkok di samping gadis itu sambil mengelus lembut rambut gadisnya dan menatap wajah polos nan cantik gadis itu. Senyum.
"I love you babe."
Cup.
-oOo-
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]
Teen Fiction"Kalau mau cium gue jangan ragu-ragu gitu!" sambar Zelia membuat Albarian mematung diam. "Ciuman gue mahal!" Sungut Albarian. __________________ Baca aja!! Aku tantang kalian membaca part 13 dan 14, kalau nggak suka baru tinggalin kalau suka, baca d...