45. WITH YOU

8.5K 713 19
                                    

[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]

Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.

Typo bertebaran.

Happy reading.

***

45. WITH YOU

"Filmnya seru, ya?" ujar Zelia yang masih setia menggenggam erat tangan Albarian.

"Gue mau ke Taplau yang ada di film Malik dan Elsa," lanjut Zelia mendongak ke arah Albarian.

Albarian menoleh ke arah Zelia. "Ntar, kita kesana, habis dari padang rumput."

Zelia mendongak ke arah Albarian dengan raut wajah bahagia. "Beneran?"

Albarian mengangguk kepada Zelia. Gadis itu melirik ke setiap sisi lantai empat, terlihat sangat ramai dengan berbagai macam wahana mainan. Matanya tertuju pada salah satu tempat berbentuk box kecil yang terlihat sepasang kekasih yang baru saja keluar dari dalam box itu.

Zelia melepaskan genggaman tangannya. Gadis itu berlari-lari kecil ke arah poto box. Langkahnya terhenti saat berada di depan poto box itu. "Albarian!"

Albarian yang berdiri tidak terlalu jauh dari Zelia berjalan menghampiri gadis itu. Terlihat Zelia yang mencoba menggoda Albarian sambil menusuk-nusuk pipi Albarian, hingga cowok itu tersenyum dengan lesung pipinya yang manis. "Kalau ada maunya baru lo goda-goda gue."

Zelia memanyunkan bibirnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Gadis itu menoleh ke arah poto box itu, dia melihat dinding poto box itu dihiasi dengan poto-poto sepasang kekasih yang terlihat bahagia. Sedangkan Albarian hanya berdiri menatap gadis itu sambil bergidik.

Zelia menjatuhkan tangannya sambil menghela nafas kasar. Dia membalikkan badannya lalu melangkah malas ke sembarang arah. Dia merasakan tangannya dicekal oleh seseorang. Albarian.

Albarian menarik gadis itu masuk ke dalam ruangan yang hanya berukuran 1m x 1m.

"Kameranya said 'Kok ada spesies kera, ya?'," ucap Albarian tengah berdiri menghadap kamera.

Zelia menoleh ke arah Albarian. "Ya, lo kerannya."

Albarian bergidik. "Masa kera teriak kera."

Mereka berdua melakukan pose sebanyak tiga kali. Setelah selesai, mereka berdua mengambil tiga lembar kertas yang keluar dengan sendirinya dari mesin yang ada di dinding lalu keluar dari dalam ruangan itu.

Zelia kembali memasang raut wajah bahagia sambil menggenggam tangan Albarian dan tersenyum ke arah gadis itu. "Makasih."

"Mau apa lagi?" tawar Zelia.

"Lo mau tahu?" tanya Zelia balik. Albarian mengangguk.

Zelia melepaskan genggamannya lalu berdiri di depan cowok itu. Dia jinjit karena Albarian lebih tinggi darinya lalu menyodorkan bibirnya ke telinga cowok itu. "Gue mau lu." Zelia memberikan sebuah kecupan manis ke pipi Albarian lalu beranjak dari hadapan cowok itu ke salah satu penjual milkshake.

Albarian berjalan santai ke arah gadis yang tengah duduk di sebuah kursi sambil menunggu milkshake rasa vanilla. Gadis yang tengah sibuk mengusap layar ponsel. Albarian duduk di kursi satunya lagi lalu merogoh ponselnya di dalam saku celananya. Dan juga ikutan mengusap layar ponselnya, membuka Instagram.

"Albarian?"

Albarian menoleh ke arah Zelia yang tengah memotretnya sambil memeragakan tiga lembar poto yang sangat berharga baginya. Karena, dari sinilah, dia bisa mendapatkan kenangan manis itu. Albarian sedikit memonyongkan bibirnya dan itu membuat Zelia tertawa kecil.

Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang