[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]
Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.
Happy reading.
***
35. POSSESSIVE
Seluruh siswa-siswi SMA Savard berkerumun keluar dari pagar sekolah. Setelah bel pulang berbunyi lima menit yang lalu.
Terlihat Albarian, Gevin, Bryan, Bayu, Nancy, dan Zelia berjalan ke arah pagar sekolah.
"Anjir, panas. Lama-lama gosong, nih gue," celutuk Bayu sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan tangannya.
"Panas aja nggak kuat lo. Apalagi panas api jahanam," sahut Gevin yang tengah memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.
"Kalian berdua, tu. Udah masuk dalam daftar jahanam jalur mandiri, banyak bacot pula!" timpa Bryan.
"Lo emang nggak pernah sadar diri," celutuk Gevin kepada Bryan.
"Bacot!" umpat Bryan.
"Bryan," panggil Nancy menoleh ke arah Bryan sontak membuat Bryan terdiam malu dan salah tingkah.
"Giliran dipanggil Nancy aja menciut lo! Dasar cowok abal-abal," rutuk Bayu sambil melayang-layangkan malas tasnya ke sembarang arah.
Bryan memutar malas bola matanya ke arah Bayu. Rasanya cowok itu ingin menjitak kepala Bayu.
"Anterin gue pulang, ya," pinta Nancy kepada Bryan.
Albarian merangkul bahu Bryan.
"Ingat, bro! Cewek tu dikejar bukan dibiarkan. Kalau lo cinta, lo perjuangin. Udah, anterin dia pulang," saran Albarian lalu mendorong Bryan ke arah Nancy saat mereka semua berhenti di depan pagar sekolah.
Terlihat siswa-siswi yang ramai keluar dari pagar sekolah.
Bryan menoleh ke arah Albarian. Raut wajah cowok itu terlihat malu-malu kucing dan gugup. Kalau soal mendekati cewek Bryan kalah. Cowok itu akan berubah seratus delapan puluh derajat. Jika, dia bertemu dengan orang yang disukainya. Tapi, jika dia bertemu dengan gadis lain, dia pasti bersikap seperti biasa.
"Kalau lo nggak mau, biar gue aja," ujar Gevin menggenggam tangan Nancy lalu mengiring gadis itu ke arah motornya.
Bryan yang melihat itu merasa cemburu. Dia menoleh ke arah Gevin yang menggenggam erat tangan Nancy. Nancy sekali-kali menoleh ke belakang, lebih tepatnya ke arah Bryan.
Tanpa berpikir panjang, Bryan berjalan ke arah Gevin dan Nancy lalu melepaskan genggaman Gevin kepada gadis itu. Dia menggenggam erat tangan Nancy lau mengiring gadis itu ke arah motor sportnya yang berada di parkiran. Sedangkan gadis itu menatap Bryan sambil tersenyum kecil.
Gevin melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap ke arah Bryan dan Nancy.
"Kepancing juga, kan lo," gumam Gevin lalu beranjak ke arah parkiran motor.
Bryan mengambil helm yang ada di atas motornya lalu mengenakannya ke kepala Nancy.
"Lo milik gue, jangan dekat-dekat sama cowok lain apalagi sampai gandengan, karena gue cemburu," bisik Bryan lirih ke telinga Nancy yang membuat gadis itu tersenyum kecil.
Setelah selesai, Bryan mengenakan helm full face-nya lalu naik ke atas motor sport berwarna hitam-putih miliknya. Cowok itu memundurkan motornya, keluar dari parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]
أدب المراهقين"Kalau mau cium gue jangan ragu-ragu gitu!" sambar Zelia membuat Albarian mematung diam. "Ciuman gue mahal!" Sungut Albarian. __________________ Baca aja!! Aku tantang kalian membaca part 13 dan 14, kalau nggak suka baru tinggalin kalau suka, baca d...