67. DASAR JALANG!

7.3K 515 32
                                    

[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]

Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.

Tebarkan komen sebanyak-banyaknya!

Happy reading.

***


67. DASAR JALANG!

Kamar yang didesain dengan tema astetik dan gambar pajangan dinding motor. Albarian mengambil sebuah bantal dari atas kasurnya lalu melemparkannya ke arah gadis yang tengah berdiri di samping kasurnya. Bantal itu mengenai wajah gadis itu. Raut wajahnya terlihat kesal. Bantal itu jatuh dari wajahnya.

"Lo tidur di lantai aja! Gue nggak perduli mau lo sakit ataupun mati," ucap Albarian.

"Gue harap ada toko penampungan sahabat persetan kek lo! Tapi, sayangnya, nggak ada toko yang mau menampung dakjal kek lo!"

Albarian membaringkan tubuhnya di atas kasur. Sudah beberapa minggu ini dia harus sekamar dengan Karina. Gadis yang paling dibencinya untuk saat ini. Kata orang tuanya buat penyesuaian. Penyesuaian apaan coba?

Karina beranjak sambil menghantamkan kakinya kesal ke lantai. Dia mengambil kasur santai yang ada di sebelah lemari. Gadis itu membentangkan kasur santai itu di atas lantai.

Gadis itu mengambil bantal yang mengenai wajahnya tadi lalu mengambil bantal guling yang ada di atas kasur, tepatnya di sebelah Albarian.

Albarian mendongak -menatap Karina tajam. "Lima hari lagi pengumuman hasil ujian akhir sekolah dan besoknya nikah. Dan, gue pastiin! Kalau pernikahan itu tidak bakalan terjadi."

"Kalau perlu gue bakalan kabur dari rumah ini!" tegas Albarian lalu membuang wajahnya dari wajah Karina lalu menutup matanya rapat-rapat.

Raut wajah Karina terlihat kesal. Matanya menatap punggung Albarian tajam. Dada gadis itu naik turun saat mendengarkan ucapan cowok itu. Gadis itu benar-benar ingin marah. Dia menghela nafas kasar.

Sabar, Karina. Sebentar lagi dia bakalan jadi milik lo. Kalau perlu lo bisa melakukan hal yang menjijikan malam ini agar dia menjadi milik lo seutuhnya, batin Karina.

Gadis itu meletakkan kedua bantal yang diambilnya di atas kasur santainya. Tersusun rapi. Gadis itu menatap punggung Albarian dengan tatapan setan. Mata gadis itu penuh akan gairah. Entah, pandangan apa itu. Dia menggigit bibir bawahnya penuh nafsu.

Nggak papa harga diri lo jatuh, asalkan dia menjadi milik lo seutuhnya, Kar, batin Karina akibat hasutan setan biadab.

Gadis itu benar-benar akan berbuat nekat. Dasar gadis gila!

Perlahan-lahan, Karina menaiki kasur yang tengah ditiduri Albarian. Gadis itu merangkak  -menghampiri Albarian di atas kasur. Dia berhenti. Matanya menatap ke arah baju bawah Albarian. Cowok yang tengah mengenakan baju tidur kaos berwarna hitam dengan celana training berwarna hitam.

Mata Karina menatap gairah baju bawah Albarian. Gadis itu mengangkat baju cowok itu ke atas, hingga mengekspos punggung kekar Albarian. Karina menelan susah salivanya. Sangat menggoda. Pikiran gasis itu benar-benar telah melalang buana. Sudah terlanjur travelling, hingga lupa akan perbuatannya.

Dia mengelus lembut dan penuh gairah punggung Albarian dari pinggang, hingga leher cowok itu. Dia melingkarkan jarinya di leher belakang Albarian. Gadis itu mencoba menghadapkan wajah Albarian ke arahnya, detik itu juga Albarian mencekal lengan Karina kuat. Ternyata, Albarian belum tertidur.

Albarian bangkit lalu duduk sambil mencekal erat tangan nakal gadis itu, hingga baju kaos cowok itu menutupi kembali punggung dan perutnya yang sempat terekspos.

Albarian melempar kasar tangan Karina. Karina yang tengah terduduk di atas kasur Albarian mendapatkan cengkeraman erat dibagian rahangnya. Ya, Albarian mencengkeram erat rahang Karina. Cowok itu menatap Karina tajam.

"Demi apapun, gue nggak nyangka kalau lo itu jalang!" ketus Albarian sambil terkekeh miris.

"Lo, gadis yang telah menjadi sahabat gue selama sepuluh tahun, hingga gue menunggu lo sendirian sampai lo kembali lagi ke Indonesia. Nggak nyangka kalau lo bakalan jadi jalang seperti ini," lanjut Albarian.

"Lo tahu? Lo adalah orang yang paling gue sayangi sebagai sahabat. Orang yang pernah gue puji kecantikannya. Entah, apa yang membuat gue menganggap lo sebagai sahabat. Lo nggak pantas disebut sebagai sahabat! Jangan, kan sahabat, disebut sebagai wanita aja lo nggak pantas!" tekan Albarian.

Albarian semakin mempererat cengkeramannya, hingga membuat Karina meringis kesakitan. "Shh.." Karina mencoba memberontak. Tapi, percuma. Cengkeraman Albarian terlalu kuat.

"Jangan lo pikir gue bakalan tergoda dengan sentuhan lembut lo. Jangan lo pikir gue bakalan ingin membuka kesucian lo! Lo kira gue cowok apaan?!" ketus Albarian.

"Sekalipun lo menggoda gue, gue nggak pernah ada nafsu sama lo. Lo pikir gue cowok bejat! Lo salah! Gue masih waras! Gue masih tahu dosa. Dan yang paling penting, gue kasihan sama anak yang ada di dalam rahim lo, jika gue melakukan hal menjijikan itu sebelum pernikahan."

"Asal lo tahu! Gue bukan cowok bodoh yang mudah tergoda dengan wanita jalang! Gue bukan cowok yang sering mempermainkan perasaan wanita. Jika, hati gue memilih satu sebagai sahabat dan satu sebagai teman hidup, gue akan memperjuangkannya. Dan, gue!" tekan Albarian. "Tidak pernah meminta seseorang untuk mencintai gue!"

Albarian melempar rahang Karina kasar. Cowok itu beranjak dari atas kasur. Dia berjalan ke arah kasur santai yang terbentang di samping kasurnya. Cowok itu membaringkan tubuhnya kasar sambil menyelimuti tubuhnya dengan selimut.

"Lo tidur di atas aja!" seru Albarian membuang wajahnya dari Karina. "Gue masih punya hati, karena gue bukan lo, yang tidak punya hati!"

Karina yang masih duduk di atas kasur menatap nanar ke arah punggung Albarian.

Gue pastiin lo bakalan menjadi milik gue. Gue nggak perduli, kalau gue rendahan di mata lo. Percayalah! perasaan gue selama sepuluh tahun akan terbalaskan, batin Karina.

----oOo----

Emang, ya, cinta itu gila. Apapun akan dilakukan. Apalagi kalau cintanya terobsesi.

Jika cinta kalian tidak terbalaskan, percayalah. Masih ada orang yang mencintai kalian, tanpa kalian sadari.

Pesan buat:

Albarian?

Karina?

See you next part!

Spam, next!!

Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang