[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]
Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.
Typo bertebaran.
Yey, udah nyampe target, sih. Tapi, coment-nya belum sampai target. Nggak papa, lha.
Tebarkan coment sebanyak-banyaknya!
Jangan jadi sider, ya:)
Happy reading.
62. JEALOUSBugh.
Albarian mendapatkan tendangan keras di punggungnya secara mendadak. Cowok itu terlempar jauh, hingga tubuhnya tersungkur dan terhantam deru ombak. Kemeja cowok itu sudah basah kuyup karena air laut. Air laut kembali surut. Cowok itu meringis kesakitan," Shh..."
Albarian mendongak lalu menyeka air laut yang tersisa di wajahnya kasar. Raut wajah cowok itu terlihat emosi. Rambutnya terlihat basah dan berantakan, begitu juga dengan penampilannya yang sudah terlihat bad.
"Albarian!" teriak Zelia panik. Gadis itu langsung bangkit -berlari menghampiri Albarian dan merangkul cowok itu dari belakang.
Gadis itu mengecek kondisi punggung cowok itu. "Lo nggak papa?" tanya Zelia khawatir. "ada yang sakit?"
Gadis itu menoleh ke belakang. Dia mendongak -menatap tajam seorang cowok yang memakai kemeja abu-abu dengan dalaman kaos berwarna hitam dan celana panjang berwarna hitam. "Lo apa-apaan, sih, Dav?!" bentak Zelia kesal.
Davandra tidak menghiraukan bentakan keras dari Zelia. Cowok itu menghampiri Albarian menarik kerah kemeja Albarian yang sedikit keluar, membuat Albarian berdiri di hadapannya. Detik itu juga.
Bugh.
Bugh.
"Dasar laki-laki bangsat lo!" umpat Davandra emosi.
Cowok itu memukul pipi Albarian, hingga lebam. Sedangkan Zelia yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Davandra dan menampar pipi Davandra keras.
Plak.
Davandra melepaskan genggamannya dari kerah baju Albarian. Pipinya menoleh ke samping. Dia menghela nafas kasar. Saat dia hendak menoleh ke arah Zelia, detik itu juga.
Bugh.
Bugh.
Bugh.
Bugh.
"ALBARIAN BERHENTI!" teriak Zelia dari belakang Albarian.
Albarian memukul pipi dan perut Davandra kuat secara bertubi-tubi tanpa memberi ampun. Cowok itu terus membabi buta pukulannya kepada Davandra, hingga akhirnya...
Hoek.
Hoek.
Davandra memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya saat mendapatkan pukulan keras di arah perutnya.
"Dav!" teriak Zelia histeris lalu berlari menghampiri Davandra yang terlihat lemah.
Tapi, langkah kakinya terhenti saat Albarian mencekal erat tangannya. Zelia menoleh ke arah Albarian -menatap nanar cowok itu.
Davandra mendongak lalu menatap nanar ke arah Zelia dan Albarian. Terlihat Zelia yang tengah memeluk tubuh Albarian ketakutan. Hal itu membuat mata Davandra panas. Cowok itu menyeka kasar darah segar yang mengalir dari sudut bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]
Novela Juvenil"Kalau mau cium gue jangan ragu-ragu gitu!" sambar Zelia membuat Albarian mematung diam. "Ciuman gue mahal!" Sungut Albarian. __________________ Baca aja!! Aku tantang kalian membaca part 13 dan 14, kalau nggak suka baru tinggalin kalau suka, baca d...