17. DO!

17.3K 1.6K 5
                                    

[Aku yakin, pasti kalian semua tahu bagaimana cara menghargai penulis.]

Jangan lupa vote, coment, dan bagikan ke teman-temannya atau sosmed.

Happy reading.

***

17. DO!

"Lo bantu gue buat ngumpulin semua orang yang tersisa di sekolah ini. Baik cowok maupun cewek. Kalau perlu yang badannya yang besar kita kumpulin." sepatah kata ucapan Zelia yang terekam oleh handphone Karina.

"Udah jelas kan, Pak. Kalau Zelia itu memang suka buat onar, tukang rusuh dia, mah. Pantesan aja dia dikeluarin dari sekolah lamanya. Udah pak keluarin aja dia dari sekolah!" hasut Karina yang semakin memanas-manasi Pak Karyo.

Albarian yang sedang menahan emosi. Entag apa yang menyebabkan dia emosi. Dia yg awalnya hanya diam sambil tertunduk saja, mendongak mencengkeram erat dagu Karina.

"Lo nggak pantes ngejatuhin orang seperti itu. Lo tu nggak punya malu. Lo tahu siapa yang udah buat ulah. Itu abang lo yang bajingan itu!" ketus Albarian lalu melempar kasar tangannya dari dagu Karina.

"Albarian!" bentak Pak Karyo tidak suka melihat perilaku Albarian.

"Apa?!" balas Albarian sambil menaikkan dagunya. "Bapak tidak tahu terimakasih. Bukannya ngebelain siswa-siswinya sendiri. Tapi, malah menghancurkan masa depan siswa-siswinya sendiri!"

"Jaga omongan kamu, ya. Mentang-mentang kamu pintar, seenaknya kamu bicara seperti itu. Bapak bisa aja ngeluarin kami dari sekolah ini! seru Pak Karyo tegas.

"Silahkan! Saya nggak takut, pak!" bantah Albarian semakin membuat Pak Karyo emosi. Sedangkan Zelia terus menatap ke arah Albarian yang membelanya.

"Memang ya. Niat baik seseorang itu tidak pernah di pandang, selalu dinomor duakan." sindir Albarian tajam setajam silet.

"Bapak akan skor kamu selama satu bulan!" seru Pak Karyo.

"Nggak kelamaan, pak?" tanya Buk Wati kepada Pak Karyo.

"Ini bukan urusan ibuk, lebih baik ibuk diam!" bantah Pak Karyo yang sedang emosi. Sontak guru itu menciut.

"Mendingan ibuk diam aja," bisik guru pria yang duduk di sebelah Buk Wati.

"Nggak sekalian saya dikeluarin aja, pak? Yang buat ulah, kan saya. Yang punya geng kan saya." ujar Albarian santai sambil memancing-mancing emosi Pak Karyo

"Oke! Kalau itu yang kamu mau. Bapak akan urus surat DO kamu!" kata Pak Karyo.

"Pak!" panggil Zelia sontak semua orang menoleh ke arah Zelia. "Bukan dia yang bersalah!"

Lalu Zelia menoleh ke arah luar jendela dan menujuk ke arah siswa-siswi lainnya yang ikut tawuran kemarin, mereka sedang kena hukuman untuk hormat ke bendera. "Dan itu juga bukan kesalahan mereka."

Zelia mengalihkan pandangannya lalu menatap ke arah Pak Aryo. "Bapak nggak berhak menghukum orang yang tidak bersalah. Itu sama saja Bapak memperbudak mereka!"

"Jadi, orang yang bersalahlah yang harus menerima hukuman itu. Dan itu adalah saya sendiri." ujar Zelia berani.

"Saya tahu niat baik saya itu rendah. Saya tahu saya orang nggak punya, yang hanya mengharapkan beasiswa. Saya sudah sering di hina, kok. Hiks. Tanpa bapak suruh pun saya bakalan pergi. Karena saya tahu diri." ucap Zelia

Lalu gadis itu pergi beranjak dari ruangan itu. "Permisi."

Terlihat Karina yang menaikkan sudut bibirnya ke arag Zelia sambil melipat kedua tangannya. Sekarang saiangan Karina untuk mendapatkan Albarian telah tidak ada.

Albarian terus memandangi kepergian Zelia dari ruangan itu lalu menoleh ke arah Pak Karyo. Perlahan Albarian mendekati Pak Karyo. Sekarang jarak wajah mereka sangat dekta. "Bapak itu hanya memandang kesalahan orang lain. Jadi bapak itu nggak pantes disebut sebagai guru! Apa salahnya Bapak mendengarkan suara rakyat seperti kami?!" ketusnya sambil menunjuk Pak Karyo tidak sopan.

Albarian beranjak pergi dari ruangan itu sambil berceloteh. "Saya juga akan pergi dari sekolah yang nggak guna ini! Dan semua investasi yang diberikan Papa saya akan saya tutup!"

"Kami kecewa dengan Bapak." seru ketiga teman Albarian serentak lalu beranjak dari ruangan itu.

Dari luar ruangan BK. Albarian menatap ke seluruh teman-temannya yang ikut tawuran dan mereka tengah hormat kepada tiang bendera sambil berpanasan.

"UDAH! MENDINGAN KALIAN SEMUA BALIK KE KELAS, NGGAK ADA GUNANYA. KARENA MEREKA TIDAK MEMANDANG NIAT BAIK KITA!!"

_ALBARIAN_

Tbc...

Makasih buat yang udah baca dan singgah dicerita ku.

See you next part!

Albarian dan Zelia [ Open Pre-order ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang