Jangan lupa Vote dan Komennya
🍁🍁🍁🍁
Sampai ditempat kerja Arin merasakan kening dan bagian sekitar pelipisnya semakin berdenyut nyeri. Bahkan kepalanya terasa begitu berat, hingga konsentrasi kerjanyapun jadi terganggu.
Berulang kali Arin harus sampai terduduk atau menyandarkan kepalanya saat tengah mengerjakan aktifitasnya merapikan buku-buku dirak baca.
"Loe sakit Rin?" tanya seorang senior yang melihat Arin tengah mengurut-urut keningnya
"Kepala gue pusing kak, kayaknya efek kurang tidur semalam"
"Oo...ya udah, kelar loe ngerapihin buku-buku dirak istirahat aja dulu di ruang ganti, lagian toko juga nggak lagi rame banget kok"
Arin tersenyum sambil mengangguk "makasih kak, ntar kalau butuh bantuan panggil gue ya dibelakang"
"Siip dah" tukas senior itu sambil mengacungkan jempol dan berlalu untuk melanjutkan kembali pekerjaanya.
Lelah jiwa raga yang Arin rasakan membuat gadis itu terlelap dengan begitu cepatnya. Meski ia baru saja merebahkan tubuhnya diatas bangku panjang didalam kamar ganti karyawan, namun secepat itu pula ia terbuai dalam dunia mimpi.
Hari-hari yang sepenuhnya ia habiskan untuk bergelut dengan berbagai ujian serta bagaimana ia harus bertahan hidup, sampai membuat Arin lupa untuk bagaimana caranya menikmati hidup. Seperti halnya saat ini, mungkin gadis itu sudah lupa kapan terakhir kali ia menikmati tidur siang dengan begitu nyenyaknya.
Tak terasa waktu terus bergerak, sudah hampir satu jam Arin tertidur tanpa ada seorangpun yang membangunkan.
Lengan kananya yang pegal dan kebas karena ia gunakan sebagai bantalan, membuatnya terbangun
Saat terjaga Arin merasakan pening dikepalanya sedikit berkurang. Meski masih membuatnya sedikit terhuyung saat bangkit dari tidurnya
Krucuk
Krucuk
Mendadak suara gemuruh perutnya terdengar begitu nyaring, Spontan Arin mengelus perutnya perlahan. Senyumnya mengembang sesaat saat mengingat kalau ia telah melewatkan makan siangnya hari ini.
Fikiran semrawut yang membuatnya sakit kepala menjadikan selera makannya begitu saja menghilang. Ditambah aktifitasnya yang padat seharian ini membuat ia sama sekali tak ingat untuk sekedar mengisi perutnya yang kosong
"Udah baikan"
Senior itu melempar tanya saat keduanya tanpa sengaja bertemu di toilet.
"Udah mendingan Kok kak, nggak seberat dan sesakit tadi, makasih ya untuk waktunya" Ucap Arin sembari mengurai senyum, yang terlihat dari pantulan wajahnya Depan wastafel.
"Syukur deeh. Inget, aktifitas loe kan padet, jangan lupa buat jaga kesehatan" Arin yang masih sibuk mengeringkan wajahnya dengan handuk hanya mengangguki nasihat dari seniornya itu. Dalam hati ia sadar betul bahwa selama ini ia memang lalai untuk menjaga kesehatanya sendiri.
Jam tutup tokopun tiba, setelah selesai merapikan beberapa pekerjaan yang tersisa, bersama karyawan lainnya Arin melangkah keluar toko. Beruntung gadis itu belum sempat memesan OJOL dari aplikasi ponselnya, saat ia menyadari seseorang dengan motor meticnya sudah menunggunya didepan toko
Tanpa harus bertanya Arin tahu betul kalau sosok itu pasti sedang menunggunya, jadi tanpa ragu ia melangkahkan kaki untuk segera menghampiri
Begitupun tanpa satu kata yang keluar dari bibirnya seseorang itu sudah menyodorinya sebuah helm, Arinpun lantas menerima dan memakainya tanpa ragu
KAMU SEDANG MEMBACA
Belenggu Dosa
RomanceKeceriaan gadis berparas cantik idola SMA Nusa Bangsa bernama Ariana Kamilla harus lenyap seiring gerusan cobaan hidup yang harus ia alami. Penghianatan, kehilangan, tipu daya, dan kejinya pemerkosaan yang dialami Ariana diusia belia, menjerumuskan...