Desiran Aneh

519 21 0
                                    

Vote and Komen

===================================

"Pagi bundaa...."

"Pagi...sayang..."

Arin menyapa bunda yang tengah sibuk di dapur menyiapkan sarapan

"Kak Rio mana bunda..?

"Sepertinya sedang mandi nak"

Arin menanyakan keberadaan kakak Laki-lakinya yang belum terlihat batang hidungnya,  padahal biasanya kak Rio sudah duduk manis bersamanya menikmati sarapan pagi

"Ayah kok gak keliatan bunda...? dari semalam Arin gak liat Ayah.." Tanya Arin sambil mengoles selai kacang diatas roti yang akan disantapnya, setelah sebelumnya ia menuang segelas susu hangat yang sudah bunda siapkan di sebuah teko kedalam gelasnya.

"Kemarin siang mendadak Ayah ada urusan kantoor.., Ayah ada perjalanan dinas keluar kota sayang...."

"Berapa hari bunda..?" Tanya Arin penasaran

"Mungkin tiga hari naakk..."

Arin mengangguk-anggukan kepalnya mengerti

Bagi Arin sudah biasa kalau Ayah sampai berhari hari tidak pulang karena harus keluar kota untuk perjalanan dinasnya. Begitulah resiko jika bekerja sebagai kontraktor seperti Ayah, bahkan Ayah pernah pergi selama satu bulan penuh keluar pulau untuk menyelesaikan sebuah proyek.

"Nanti kalau Ayah telfon bunda , bilang ke Ayah jangan lupa Oleh-olehnya buat Arin ya bunda.."

"Kenapa gak telfon sendiri sajaa...?"

"Arin takut mengganggu Ayah..."

Senyum bunda tersungging melihat tingkah manja putrinya yang tidak berubah, selalu minta di belikan Oleh oleh tiap seperti anak kecil setiap kali Ayahnya dinas keluar kota.

Meski kadang Ayahnya bersikap over protectif terhadap putri bungsunya itu namun disisilain ayah selalu memanjakannya dengan kasih sayang luar biasa pula

"Pagi..jeleek..."

"Pagi kak..."

Arin menjawab sapaan kak Rio yang terlihat baru keluar dari kamarnya menuju meja makan.

Kak Rio adalah kakak kedua Arin. Begitupun ia dianugerahi dengan wajah tampan, tubuh tinggi dan atletis.

Kak Rio kini tengah disibukkan dengan merampungkan pendidikan S2 nya.

Sedangkan Kak Fikri Kakak pertama Arin kini tinggal di kota B, pekerjaanya dikota itu yang mengharuskanya untuk tinggal sendiri dan jauh dari keluarga.

Keluarga Arin adalah keluarga yang harmonis. keakraban antar keluarga selalu terjalin,  terbukti dari kedekatan Arin dan kakak kakaknya.

Mungkin itu jugalah yang menjadikan Arin tumbuh menjadi pribadi yang periang dan penyayang, karena seperti itulah kedua orang tuanyaengajarkan bagaimana ia harus menyayangi keluarganya.

Setelah menyelesaikan sarapanya Arin bergegas mengambil tas dan perlengkapan sekolahnya

"Mau bareng kak Rio....?"

Arin menggulir senyum dan menjawab penuh semangat

"Boleehh..."

Sesampainya di depan gerbang sekolah kak Rio menepikan mobilnya, Arin segera berpamitan dan mencium punggung tangan kakaknya.

Gadis itu bergegas turun dari mobil, dan melambaikan tangan pada kakaknya

"Ati ati ya jeleek...yang bener sekolahnyaa..jangan nakal"

Belenggu DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang