Terbuai Rindu

292 18 1
                                    

Jangan lupa Vote dan Komenya

🍁🍁🍁

Arin sudah mempersiapkan segala keperluan yang ia butuhkan selama perjalanan didalam tas gendong berbahan kain miliknya. Satu stel pakaian ganti dan bikini yang akan ia kenakan saat mandi dipantai nanti.

Hari ini tentu adalah hari yang paling Arin nantikan. Setelah dua hari lalu laga final yang membawa kemenangan atas tim Eza berlangsung dengan segala gelaran selebrasi sebagai puncak perayaan atas perjuangan tim basket pelajar kota A. Maka kusus hari ini sesuai dengan janji yang pernah Arin dan Eza buat sebelumnya bahwa mereka akan pergi kepantai sepulangnya Eza dari asrama.

Izin dari bunda sudah Arin kantongi, begitupun izin libur dari toko buku tempatnya bekerja pun sudah ia peroleh. Demikian Krisna yang dianggapnya sebagai perwakilan Sendy sudah mengizinkanya untuk libur dua hari diakhir pekan ini.

"Hati-hati dijalan nak" pekik Bunda didepan pintu saat melepas anak gadisnya pergi dengan berboncengan sepeda motor.

Ya..memang Arin dan Eza memutuskan untuk naik sepeda motor saja, juga memilih pantai yag letaknya paling dekat karena bagi mereka kebersamaanlah yang paling utama. Dimanapun tempatnya asal berdua akan terasa lebih indah, begitulah gambaran dari suasana hati Arin dan Eza saat ini.

Disepanjang perjalanan lengan Arin tak lepas melingkari pinggang Eza, dengan dagunya yang bertengger manis dibahu kekar kekasihnya itu. Moment inilah yang sangat Arin dan Eza rindukan, dimana beberapa waktu lalu saat-saat seperti ini sungguh langka bisa terjadi karena Eza yang harus tinggal didalam asrama dengan segala peraturan ketat yang membuat mereka sulit untuk bertemu.

hampir 2 jam mereka habiskan untuk sampai dipantai Clara. Pantai yang mereka pilih untuk meghabiskan kebersamaan mereka seharian ini. Rasa lelah rasanya terbayar lunas kala mata akhirnya disuguhi dengan penorama alam yang memukau disertai keindah berbalut romantisme yang memikat hati.

Pantai yang bersih dengan hamparan pasir putihnya yang menggoda. Deretan pohon kelapa dibibir pantai yang membuat suasana terik tak begitu terasa dengan berpayung teduhnya dedaunan kelapa yang menari seirama hembusan angin yang bertiup sepoi-sepoi.

Eza terlihat sudah kembali setelah memarkirkan motor maticnya tak jauh dari pintu masuk yang mereka lalui tadi.

Eza terlihat sudah kembali setelah memarkirkan motor maticnya tak jauh dari pintu masuk yang mereka lalui tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedua tangan mereka sudah kembali saling bertautan seirama dengan langkah kaki mereka menuju bibir pantai yang seolah sudah melambai memanggil ingin segera disapa.



"Yang...aku udah nggak sabar pengen buru-buru berenang" Arin terlihat begitu bersemangat saat tatap matanya memandang pada jernihnya air laut dihadapanya saat ini

"Boleh, hari ini kita nikmati liburan sepuasnya"

Bisik Eza dengan lenganya yang sudah melingkar diperut rata Arin. Dengan posisi seperti ini dimana ia bisa dominan menguasai tubuh gadisnya itu. Dari belakang bibirnya membisikan kata-kata penuh kelembutan hingga kehangatanpun terasa dari setiap hembusan nafasnya yang menerpa sampai kedaun telinga Arin, menimbulkan sensasi geli yang tak biasa. 

Belenggu DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang