Sendy Pradipta Hallim

263 22 0
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen

Sendy POV

Hampir satu tahun ini ekspansi bisnisku dibidang pembiayaan berjalan. Dengan jiwa dan darah pebisnis yang ada padaku, tidak sulit untuk mengembang usaha yang menjadi pertaruhan serta reputasiku dimata Chandra Hallim Papaku

Seperti tantangan yang ia berikan akhirnya aku mampu membuktikan bahwa aku mampu berdiri dengan kakiku sendiri tanpa bayang-bayang nama besar keluarga Hallim. Akupun bisa membuktikan pada keluarga dan leluhurku bahwa aku pantas menjadi pewaris keluarga Hallim

10 bulan yang lalu di Kota A

Krisna asistenku seperti pagi-pagi biasanya setelah membiarkanku menyelesaikan sarapan maka selanjutnya ia akan membacakan rentetan jadualku seharian ini dari layar tablet miliknya.

"SMA Nusa Bangsa?" Aku mengulang jadual tempat terakhir yang dibacakan Krisna barusan, sekolah itu menjadi menutup jadual kunjunganku hari ini

"Iya bos, sekolah ber-standar internasional dikota ini"

Aku menganggukan kepala perlahan

"Dari grafik perkembangan yang saya pelajari menunjukan peningkatan tiap tahunya bos, sepertinya suntikan dana yang kita gelontorkan setahun belakangan ini direalisasikan sesui program, terlihat dari grafik peningkatan yang terus meningkat ditahun ini" disela-sela penjelasanya Krisna menyodorkan beberapa lembar dokumen padaku yang segera ku pelajari

"Ok...kita kesana siang ini" aku mulai beranjak dari dudukku sebelum kata-kata Krisna menghentikanku sesaat

"Mama menelponku kemarin, dia memintamu untuk sebentar saja meluangkan waktu menghubunginya, Mama bilang kamu selalu mengabaikan panggilan teleponya"

Aku menghela nafasku sedikit berat, menggosok keningku beberapa kali dan segera berlalu tanpa ingin menanggapi apapun yang disampaikan Krisna barusan, karena tak ingin hal itu nanti mempengaruhi mood-ku.

Pukul 01.00 tepat aku sampai di SMA Nusa Bangsa. Sebuah sekolah mewah dengan bangunan megah terpampang jelas begitu melewati gerbang sekolah.

Dengan berbagai fasilitas yang memadai, wajar bila sekolah ini menjadi sekolah favorit menilik dari berbagai prestasi yang mereka raih baik akademik maupun non-akademik. Bisa dibilang sekolah ini mumpuni disegala aspek, sungguh insting-ku sama sekali tak meleset saat akhirnya aku membeli sebagian besar saham kepemilikan atas sekolah ini

Ini kali pertama aku bersama Kepala Sekolah dan beberapa direksi lain berkeliling untuk melihat-lihat lingkungan dan suasana sekolah.

Udara yang segar dan suasana asri dengan rimbunya pepohonan disekeliling area sekolah membuatku merasakan kenyamanan tersendiri.

Tak terasa sudut bibir kananku tertarik ke atas,  membentuk sebuah sunggingan senyum saat melihat berbagai macam polah tingkah ala remaja SMA, baru kusadari entah sudah berapa tahun masa itu terlewat dariku.

Belenggu DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang