Arin sama sekali tak menyadari bila sedari tadi ketiga sahabatnya tengah memperhatikan gerak geriknya, mereka terheran-heran mendapati perbedaan yang terjadi pada Arin sepulang dari UKS
"Loe yakin bu Siska nggak ngasih obat Apa-apa Riin..? tanya Alfon penasaran
"Nggak Fon, sueeerr...gue cuma butuh istirahat doang, tiduran bentar juga gue bakal baikan" jawab Arin seolah memberi alibi bahwa sungguh tak terjadi Apapun padanya di UKS.
"Laah...cuman tiduran doang bisa sehat begini, gue mau buruan order tu kasur UKS" tawa Arin mendadak lepas sambil melempar sebungkus permen pada Sisi agar mulutnya berhenti mengomel
"Ketawa deh loe...lupa tadi kayak kerupuk kesiram aer" ledek Amel begitu mendengar tawa riang Arin.
Arin menanggapi berbagai komentar sahabatnya itu dengan santai, tak ingin mengundang kecurigaan sahabatnya tentang penyebab perubahan suasana hatinya yang begitu mendadak.
"Loe masih mau les juga sore ini..?" tanya Amel sembari merangkul pundak Arin disela perjalanan mereka keluar kelas
"Iya dong..."
"Gila..gila.., kalo gue mah ogah Rin.., mending juga molor di rumah"
"Huuhh...., kalau otak loe mah emang nggak Jauh-jauh dari molor" sungut Alfon sambil berlari setelah menoyor kepala Sisi dengan keras
"Kampret" Sisi mengumpat sambil mengejar Alfon yang sudah jauh meninggalkanya
Hahahaha...tawa merekapun lepas bersamaan dengan munculnya pak Kusno dari balik gerbang sekolah
"Asisten loe Rin"
Arin tersenyum mengikuti arah dagu Amel yang menunjuk pada Pak Kusno, sampai merekapun akhirnya berpisah didepan gerbang sekolah
"Sore Mbak.."
"Sore Pak.." balas arin dengan ramah
"Kita ke tempat les kan mbak?" tanya pak Kusno sambil membukakan pintu mobil untuk Arin
"Iya pak.." jawab Arin singkat
"Pak Kusno nanti nggak perlu jemput Ariin..biar nanti Ariin pulang nanti naik OJOL aja" Pesan Arin pada supirnya itu setelah sampai di tempat lesnya
"Bukanya Mbak Arin pulangnya nanti malem? gimna nanti kalau Pak Kusno di marah ibu karena nggak jemput Mbak Arin"
"Pak Kusno nggak usah hawatir, biar nanti Arin yang bilang sama Bunda, Bapak juga pasti pengen cepet pulangkan...? Arin mengakhiri ucapanya dengan senyum, dan di angguki pula oleh Pak Kusno.
Supir setianya itu seolah sudah paham kalau nona mudanya itu pasti tengah punya agenda lain yang akan dilakukan
"Dasar anak muda" gumam pak kusno sambil tersenyum, menginjak pedal gas mobilnya dan berlalu pergi.
"Aku sudah di tempat les sayang, kamu dimana?" Arin tampak menghubungi seseorang setelah sebelumnya memastikan Pak Kusno pergi terlebih dulu
Tak lama berselang muncul sebuah mobil Mercy c200 warna hitam yang menepi tak jauh dari tempat Arin berdiri saat ini
"Sore mbak..benar dengan mbak Ariana? nama saya Eza..." sapa Eza yang menirukan gaya bicara seorang supir OJOL pada konsumenya, tak ayal hal itu memancing gelak tawa Arin.
Setelah masuk kedalam mobil Arinpun langsung mencubit gemas pipi Eza karena tingkah konyolnya barusan.
"Auuuu...ampun. sayang" Ezapun mengaduh kesakitan dengan gaya sok manja membuat Arin semakin gemas saja dibuatnya.
Arin dalam posis kedua tangan yang menangkup kedua pipi Eza saat cowok itu memanyunkan bibirnya seolah berharap untuk mendapatkan sebuah ciuman.
Arin yang mengetahui maksud dari kode nalak kekasihnya itupun dengan Malu-malu dan wajah merah meronanya menempelkan bibirnya pada bibir Eza hingga beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belenggu Dosa
RomanceKeceriaan gadis berparas cantik idola SMA Nusa Bangsa bernama Ariana Kamilla harus lenyap seiring gerusan cobaan hidup yang harus ia alami. Penghianatan, kehilangan, tipu daya, dan kejinya pemerkosaan yang dialami Ariana diusia belia, menjerumuskan...