Melukis Senja

264 24 3
                                    

Jangan lupa Vote dan komenya

"Ko Sen..., ko Sen kok ada disini" sambil mengusap air mata yang tersisa, Sisi menatap heran pada sosok pria yang dikenalnya, yang kini tengah duduk dikursi tamu rumah Arin.

"Loe kenal Si..?" tanya Alfon

"Iya...ini Koko gue, Ko Sendy"

🌷🌷🌷

"Nggak nyangka adik Koko yang satu ini udah makin besar aja ya.."

"Iyalah..., Koko aja yang makin sombong, sejak pulang dari London nggak pernah main ke rumah, apa lagi sekarang udah tinggal disini malah nggak ngasih-ngasih kabar"

"Maaf Sisi..., Koko sibuk luar biasa, sampai lupa kalau kamu juga dan keluargamu juga sudah pindah kesini, apa kabar Papi dan Mamimu hah"

"Baik Ko..seperti biasa Mami masih sibuk di Rumah Sakit"

Sampai beberapa saat yang lain hanya mendengarkan obrolan yang lebih mirip sebuah reuni keluarga ini, sampai suara deheman Alfon membuat keduanya tersadar

Ehem..eheeem...

Sisi dan Sendypun serempak mengalihkan pandangan pada Alfon

"Reuni keluarga nih pak...bu..., Hellooo..kita masih disini yaa..." sindir Alfon sambil dengan logat khas kemayunya

"Ee..ehh....sorry..sorry...kita keenakan sampai lupa. Maklum udah lama banget nggak ketemuan. Sejak Ko Sendy lulus SMA dan lanjut kuliah di London kita udah nggak ketemu lagi, karena Ko Sendy nggak pernah pulang sih"

Ddrrtt...ddrrtt...ddrrtt....

Ponsel disaku kemeja Sendy bergetar saat sebuah pesan masuk, setelah membaca isi pesan itu Sendypun segera pamit undur diri

"Nak Sendy sampai lupa dianggurin yaa..."

"Nggak apa-apa Tante.., lain kali saya mampir lagi, oh iya Si..salam buat Mami dan Papimu ya...kalau sudah nggak sibuk secepatnya Koko akan mampir"

"Siap Boss" jawab Sisi pada cowok ganteng yang sudah melangkah pergi menuju mobilnya yang terparkir didepan halaman rumah Arin.

Semuanyapun kembali masuk kedalam rumah. Tak menunggu waktu lama suasana rumah terasa begitu ramai dengan kehadiran sahabat-sahabat Arin itu. Canda, tawa dan keriangan seolah menepis sesaat sendu yang terpahat diraut wajah Bunda beberapa waktu lalu.

Tingkah polah dan kejenakaan Sisi dan Alfon tak rung memancing tawa semua yang ada. Tak jarang pekikan mereka membuat seisi rumah menjadi gaduh.

Belum lagi saat Mbak Asih menyajikan rujak mangga muda yang tadi dibuatnya bersama Arin, dengan sigap pasukan bodrex itu segera melahapnya.

Ditengah keasikan mereka menikmati kebersamaan yang ada, kembali terdengar suara ketukan pintu yang membuat semua terhenyak dan saling tatap

Tookk...tookk..ttookk...

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" serempak semua menjawab, belum sempat salah seorangpun beranjak dari duduk untuk menengok siapa yang datang, si tamu sudah terlebih dulu masuk dengan dua kantung kresek belanjaan ditangan kiri dan kananya

"Halloo...semua" Senyum cowok tampan itu sudah hadir diambang pintu ruang Tv, trmpat semuanya kini sedang berkumpul.

"Anjriit...dasar kutil nyamuk, gue kira siapa" pekik Alfon yang segera dibalas Eza dengan lemparan bantal kursi.

"Bundaa.."

"Iya Zaa.., kamu dari mana aja kok baru nongol?" tanya Bunda

" Tadi sebenernya mau bareng mereka, tapi mendadak ada urusan di cafe Bun, jadi baru lanjut kesini"

Belenggu DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang