Tak ada Pilihan

448 22 0
                                    

"took...took...took...!!!

"Assalamualaikum"

Lama tak berselang ada suara ketukan pintu  dan ucapan salam. Ilhampun bergegas menghampiri tamu yang ada di depan.

yang lainpun kembali asik dengan obrolan Masing-masing, sembari menikmati makanan kecil yang di sediakan Tante Melin.

Tak lama Ilham kembali, namun ia tak sendiri tampak ada seseorang mengekor di belakangnya. Sosok yang terlihat tak asing bagi Arin.

arin terlihat mengeryitkan dahinya, mencoba memutar kembali ingatanya untuk memastikan sosok bertubuh tinggi tegap serta berbadan besar dihadapanya itu, sebelum akhirnya terlebih cowok itu melempar senyum dan menyapa kami dengan ramah.

"Hay semua..."

"Ezaa...??" Gumam Arin dalam hati

Cowok itu tampak berbeda hari ini, entah dari segi apa. Meski ia hanya mengenakan kaus oblong dan celana jeans belel tapi penampilanya sudah mampu menyita banyak mata untuk tak berkedip melihatnya.

"heey...Za..a..."
Sapa Lena sambil memberi isyarat untuk ikut bergabung

"E..zz..aa..??"
bisik Amel sambil menoel pinggang Arin dengan jarinya.

"iyaa.."

jawab Arin sambil menyeruput es syrup ditanganya

"Gue sengaja ngajakin Eza gabung biar tambah rame"

Ilham menyela obrolan, sambil menyodorkan segelas es syrup pada cowok itu, tanpa diduga ia terlihat membaur dan cepat akrab dengan semua yang ada.

"Aahh...peduli amat" Gumam arin masa bodo melihat keakraban mereka , menyadari kenapa cuma dirinya yang sama sekali tak pernah mengenal sosok Eza selama ini, karena Alfonspun terlihat sudah begitu mengenal cowok yang satu itu.

mereka semua tampak seru dengan obrolan masing masing. Begitupun Arin, Amel, Lena dan  Fitri yang makin asik menceritakan banyak hal selama mereka tidak bertemu, hingga tanpa sengaja tatapan Arin dan Eza saling bertemu.

Degh

"Aah...siaal..." Gumam Arin, karena seketika hal itu membuat keduanya jadi salah tingkah.

Arin dengan buru buru membuang pandanganya ke arah lain sedang Eza terlihat  langsung tertunduk malu.

"Udah pada siap buat manggang ayamnyaa...??"

Suara tante Melin seolah menjadi penyelamat dalam suasana yang canggung antara kedua pemuda-pemudi itu.

"Ok tan..." Serempak mereka menjawab

Semuanyapun bergegas ke halaman belakang.

"Tinggal tugas kalian ya...awas jangan gosong,  Tante mau ada perlu dulu sama Om..., kalau ada yang kurang kalian bisa minta tolong Ilham siapin, Ok...." Tante Melinpun berpamitan karena harus menghadiri suatu acara bersama suaminya

"Ok.....Siaaap tan.." Dengan kompak merka semua menyahut bersamaan

Segera setelahnya dengan sigap merekapun bersama mengambil tugas Masing-masing, kaum cowok bertugas menyiapkan bara yang mereka nyalakan dalam sebuah pemanggang.

Sungguh sejatinya inilah moment yang paling seru bagi mereka. Tawa dan candaan semakin menawarkan sensasi berbeda. Kearaban dan jalina persahabatan semakin kental terasa dalam moment ini

Terlebih saat coreng-moreng arang menghiasi disana-sini, termasuk diwajah mereka, akan semakin menambah keseruan acara, yang membuat acara seperti ini selalu dirindukan setiap saat.

Belenggu DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang