"Hai cintaaaa..." Suara cempreng khas Alfon sontak mengagetkan Arin yg tengah sibuk memeriksa materi mading yg akan terbit hari ini
"Mau ngebantuin apa ngerecokin..??" Saut arin pada alfon yg mengintip di balik pintu ruangan eskul mading
"Arin jahat deeh...cuma mau liat doang.." Saut Alfon kembali sambil cemberut
"Arin masih sibuk Alfooon..hari ini Arin dikejar deadline"Lirik arin pada Alfon yg kini sudah berada tepat di sampingnya.
"Palingan juga mau ngajakin sarapan, iyakan Fon" Timpal Anjani dari sudut ruangan sambil sibuk membenahi bahan editorial yg siap terbit.
sambil memonyongkan bibirnya dan mengerutkan dahi "Anjani sirik deeh" jawab Alfon dengan gaya kemayunya
"Hahhaahhaha...." di sambut gelak tawa dari anggota mading yg lain. "Ajak Eric aja Foonn....dia yg lagi nganggur tuh "Anjani menyikut lengan Erick yg tepat berdiri sebelahnya sambil menahan geli, sedang Erick membalas dengan ekspresi wajahnya yang aneh.
"Huuh...jahat deeh kalian" Wajah Alfon berubah masam
"Haah....akhirnya selesai juga..., kalian gimana " Tanya Arin pada rekan satu timnya
"Ready to goo..." Jawab mereka serentak
"Setelah selesai baru kita ke kantin yaaa..sayangnya akuuhh..." seloroh Arin sambil mencubit kedua sisi pipi Alfons, yang dibalas dengan kernyitan mata sok imutnya.
Setelah menyelesaikan rentetan tugasnya sebagai ketua mading Arin segera menepati janjinya pada Alfon yang sedari tadi setia mengekorinya Keasana-kemari
Pagi hari koridor sekolah selalu ramai dengan Hiruk-pikuk dan kerumunan siswa yang menanti bel masuk sekolah, canda tawa khas anak muda dengan segala keriuhanya
"Aaariiiin..." Sapaan dari kerumunan siswa ketika sosok idola sekolah melintas dihadapan mereka
Cuit..cuiiiit...
Siulan menggoda dari para cowok yang dibalas Arin dengan senyuman ramah.
Kehadiran Arin tak ubahnya seperti komersial break yg tayang di tengah sinetron unggulan, menyita perhatian hampir semua mata yang memandangnya. Seolah semua terhipnotis oleh parasnya yang sungguh menggoda.
Siapa yg tak mengenal sosok Ariana Kamilla. seperti namanya Arian yg berarti suci dan Kamilla adalah wujud kesempurnaan begitulah Ayah menamainya.
Kata Ayah dulu saat Arin lahir matanya bulat, bening menggoda, kulitnyapun begitu putih bersih, membuat siapapun yang melihat jatuh akan kecantikanya. Sesempurna parasnya itu maka Ayah memberikan nama Ariana Kamilla
Begitupun ketika ia beranjak remaja, Arin tumbuh menjadi gadis yang cantik bahkan populer disekolahnya, baik di kalangan guru maupun siswa.
Wajahnya yang cantik dengan senyumnya yang menawan, serta otaknya yang pintar seolah menjadi magnet tersendiri bagi gadis berambut panjang itu.
Sifat ramah dan supelnya menjadikan Arin sapaan akrabnnya menjadi gadis yang disukai banyak orang
Aahh...apa lagi di kalangan cowok, sungguh banyak yang mengimpikan Arin untuk menjadi pacarnya.
Pagi itu suasana di kantin sekolah sudah tidak begitu ramai, karena memang waktu sudah mepet dengan jam masuk sekolah, hanya tinggal beberapa siswa yang menyelesaikan sarapan paginya.
"Gak pake lama ya Fon...bentar lagi udah masuk nih" ucap Arin mengingatkan sahabatnya itu
"Mending beli roti sobek mini aja deh Fon, lebih praktis" Arin menujukkan beberapa bungkus roti sobek mini yg di letakkan dalam rak jajanan di samping etalase menu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belenggu Dosa
RomanceKeceriaan gadis berparas cantik idola SMA Nusa Bangsa bernama Ariana Kamilla harus lenyap seiring gerusan cobaan hidup yang harus ia alami. Penghianatan, kehilangan, tipu daya, dan kejinya pemerkosaan yang dialami Ariana diusia belia, menjerumuskan...