Sesal

352 20 26
                                    

Jangan lupa Vote dan Komenya

🍁🍁🍁🍁

Arin mengguyur sekujur tubuhnya dengan air, menggosok bagian kulitnya yang dirasa begitu kotor setelah aksi bejat yang dilakukan Sendy padanya tadi.

Air mata gadis itu tak henti-hentinya mengalir bersama derasnya guyuran air yang mengucuri sekujur tubuhnya. Mengingat kejadian mengerikan yang baru saja menimpanya sungguh membuat Arin dicekat ketakutan dan rasa jijik bukan main, membayangkan Sendy yang dikuasai nafsu memperlakukan tubuhnya layaknya jalang yang bisa dinikmati sesuka hayi. Ingatan Arin yang tak juga bisa beralih dan selalu berputar-putar dan berulang pada memory yang sama membuatnya tak kunjung bisa menguasai diri.

Beruntung dalam kondisi kacau seperti itu Bunda tak banyak melontarkan pertanyaan padanya. Arin yang pulang telat dengan penampilan kucel dan semrawut mungkin membuat Bunda sedikit tak tega.

Alasan lembur ditempat kerja membuat wanita itu sepertinya mengurungkan niatnya untuk marah. Terlebih wajah sendu Arin yang tampak jelas memperlihatkan kelelahan yang teramat sangat sudah pasti membuat Bunda semakin merasa kasihan

Entah sampai berapa lama arin berada dikamar mandi, membersihkan tubuhnya yang terasa kotor dan menjijikan setelah perlakuan Sendy tadi.

Setelah mandi tubuh menggigil itu kini tertutup rapat dengan selimut tebal diatas ranjang tempat tidur. Dengan fikiran nyalang mengingat jelas kengerian yang meninggalkan rasa trauma pada dirinya.

Flashback On

Arin terus berteriak tak karuan dengan tubuh yang lemas tak bertenaga. Pakaian yang ia kenakan koyak dan kini entah ada dimana setelah Sendy dengan paksa melucutinya.

Sekujur wajah, leher, dada, perut dan bagian terintim Arin tak ada yang luput dari jamahan liar tangan-tangan Sendy, seolah tak memperdulikan segala bentuk gerak penolakan yang dilancarkan Arin.

Sebuah tamparan keras yang sempat Arin layangkan justru membuat pria itu semakin bringas dengan meremas payu dara Arin kuat-kuat hingga Arin menjerit merasakan sakit yang teramat sangat.

Teriakan Arin bersama rasa putus asa dan kekecewaanya, serta secuil pengharapan akan pertolongan Tuhan yang mungkin turun ternyata membuahkan hasil

"SENDYYY!!! JANGAN GILA KAMU!!!, APA YANG KAMU LAKUKAN"

Teriakan keras itu muncul bersama datangnya Krisna dari luar kamar yang dengan sigap berhambur menolong Arin untuk lepas dari kungkungan kekuasaan Sendy malam itu.

Tubuh Sendy yang limbung dan jatuh ke lantai masih berusaha menggapai Arin yang lemas tergeletak diatas ranjang. Namun dengan geram dan nada penuh kekesalan sebuah pukulan Krisna layangkan pada atasanya itu, seolah ingin segera menyadarkan Sendy dari kegilaan yang nyaris ia lakukan barusan.

"Ariana bagaimana keadaanmu, apa semua baik-baik saja..., Sendy tidak sampai melakukanyakan?" dengan sorot mata penuh kekhawatiran Krisna mencecar Arin yang masih dalam kondisi syok parah.

Melihat kondisi Arin yang tak karuan dengan pakaian yang koyak reflek Krisna melepas jas yang ia kenakan dan menutupi tubuh gadis yang nyaris bugil dihadapanya itu.

Meninggalkan Sendy yang terkapar diatas lantai, Krisnapun membantu Arin bangkit, memapahnya keluar kamar dan membantu gadis itu sadar dari syok hingga bisa kembali berkomunikasi dengan baik.

Beruntung kehadiran Krisna membuat Sendy tak sampai melakukan hal yang lebih jauh sehingga kehormatan Arin masih terjaga utuh. Meski tetap saja meninggalkan rasa trauma yang menghantui fkkiran gadis itu.

Belenggu DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang