jangan lupa Vote dan Komen
🍁🍁🍁
Rasanya waktu yang ada terasa singkat bagi sepasang muda-mudi yang sedang dimabuk kepayang itu. Namun apalah daya Arin dan Eza tak bisa berbuat banyak selain hanya bisa pasrah dan mengikuti alur yang ada.
"Pokoknya janji, selesai turnamen kita pergi jalan-jalan ya.., Aku masih kangeen" Arin kembali merajuk sambil memeluk lengan Eza erat.
"Iyaa...selesai turnamen kita jalan-jalan ke pantai, gimana?"
"Yey....mau..mau...mau" Arin melonjak kegirangan seraya semakin mengeratkan pelukanya.
Setelah drama perpisahan yang alot karena Arin yang tak kunjung mau melepas Eza untuk kembali ke Asrama. Dengan berbagai rayuan maut yang Eza lancarkan akhirnya gadis itupun mau melepaskannya pergi.
🍁🍁🍁
Arin membaca sebuah pesan masuk dilayar ponselnya dari sebuah nomor baru yang tak ia kenal.
Setelah membaca isi chat itu akhirnya ia tahu, bahwa lamaran yang ia masukan kesebuah toko buku beberapa hari yang lalu diterima, dan siang ini Arin diminta untuk datang ke toko buku itu untuk sekedar mendapatkan pengarahan.
Merasakan kondisi keuanganya yang makin menipis Arin akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan paruh waktu, dimana ia bisa mengisi waktu luangnya untuk mencari sedikit tambahan uang saku.
Arin sadar betul bahwa tak selamanya ia akan terus bergantung pada Kakaknya. Terlebih kebutuhan hidup yang harus dipenuhi kakaknyapun tidak sedikit, setidaknya beban Kakaknya itu sedikit ringan dengan tidak harus menanggung uang saku dan kebutuhan sekolahnya.
"Loe yakin bakal nerima kerjaan itu, nggak apa-apa kalau harus pulang malem"
"Iya Riin, coba loe pikirin lagi deeh..kalau aja nanti ada kerjaan lain yang nggak terlalu riskan begitu"
Bibir Arin terlihat memipih segaris, hempasan kasar nafasnya menandakan ada beban yang tengah ia tanggung hidup.
"Mau gimana lagi guy's selain malem gue nggak ada waktu lagi..., kalau memang mau part time itu ya harus malem, lagian gue udah ngobrol kok sama Eza, dia bilang nggak apa-apa, entar pulangnya bisa barengan sama dia sepulang dari cafe" Arin mencoba menjelaskan pada Amel dan Sisi yang nampak memendam kehawatiran pada keputusannya itu
"Andai aja gue bisa bantu loe Rin, loe nggak harus kerja sampe begini"
"Udahlah Si..., nggak usah dibahas lagi, kalian udah cukup banyak bantuin gue. Bahkan gue nggak tahu gimana jadinya kalau gue nggak punya kalian disaat-saat tersulit gue"
"Ee..eemm...udah dooonk...pengen mewekkan jadinyaaa" Amel mendekatkan tubuhnya untuk memberikan pelukan pada Arin yang sudah terlebih dulu memperoleh pelukan hangat dari Sisi.
"Inget ya gaeeess...sesukses dan sesulit apapun kita. Kita tetep bakal jadi sahabat yang nggak akan saling melupakan, harus saling dukung dalam kondisi apapun, inget ituu.." Alfon menggenggam tangan Arin erat, disusul dengan Sisi kemudian Amel yang semakin menguatkan genggaman tangan mereka.
"Iyaa..sampai kapanpun"
"Sampai kapanpun"
"Sampai kapanpun"
"SAMPAI KAPANPUUUN!!!"
Setelah Amel, Arin dan Alfon giliran Sisi yang memekik keras diakhir, membuat ke empat sahabat itupun terkaget , kumudian tergelak bersamaan.
Setelah mendatangi kantor managemen toko buku terkemuka di Kota A dimana ia akan bekerja, untuk mendapatkan berbagai macam pengarahan tentang waktu kerja dan jenis pekerjaan seperti apa yang harus ia kerjakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belenggu Dosa
RomanceKeceriaan gadis berparas cantik idola SMA Nusa Bangsa bernama Ariana Kamilla harus lenyap seiring gerusan cobaan hidup yang harus ia alami. Penghianatan, kehilangan, tipu daya, dan kejinya pemerkosaan yang dialami Ariana diusia belia, menjerumuskan...