Jam pertama memang membosankan, apalagi kalau yang ngajar Pak Suherman.Udah gak jelas tulisannya, gak di jelasin juga, bisanya marah-marah aja, suka latah lagi orangnya.
"Bosen." Ucap Aruna tiba-tiba. Gadis itu menidurkan kepalanya diatas meja dengan tangan yang masih memegangi pulpen hitam. Miya yang ada disamping gadis itupun menoleh.
"Bolos kuy."
Mata Aruna terbuka seketika, ia lalu mendongak dan melirik Miya sekilas.
"Sekarang?" bisiknya pelan.
Dimana-mana yang namanya bisik kan pelan.
Skip.
"Iya."
"Kita doang?"
"Ajak yang lain juga, tapi kita dulu yang keluar."
"Oh oke-oke." Aruna memasukkan ponselnya pada saku roknya, ia lalu meletakkan pulpennya diatas meja lalu berdiri.
"Pak Man.." oknum yang dipanggil pun menoleh, "Waeyo?"
Miya menahan tawanya, "Pffttt, sok ngorea tuh guru."
"Saya ijin ke toilet bentar."
"Hm, gak usah balik juga gak papa."
"Wahh beneran pak?"
"Hm."
"Aduhh, sarangheyo Bapak Suherman."
"Oh nado Aruna."
Aruna langsung ngacir keluar kelas, tanpa peduli guru terong-terongan itu. Gadis itu melangkah menuju gerbang belakang sekolah, ia berhati-hati karena takut-takut ada Guru yang melihat aksinya.
Hanya butuh 6 menit untuk ke gerbang belakang sekolah, dan pada akhirnya ia berhasil.
Ia lalu memberikan pesan di grup chat nya, dan mengatakan bahwa dia bolos.
Penghuni Surga Tertinggi
Aruna
Gue bolos, udah ada di gerbang belakang, kalian cepetan nyusul.Terkirim, pesannya telah terbaca oleh semua penghuni grup.
Ia lalu menuju bawah pohon mangga, ia ingin mencari keteduhan. Saat sedang sibuk-sibuknya menikmati angin sepoi-sepoi, suara notif ponselnya tiba-tiba terdengar. Bukan notif pesan, melainkan notif dari aplikasi kalender miliknya.
Pengingat
Jihoon nambah tuaHatinya berdesir, ia lupa, namun dengan tanpa akhlaknya aplikasi itu mengingatkan dirinya.
Masa bodoh dengan manusia bernama Jihoon itu, Aruna segera memasukkan ponselnya kedalam sakunya kembali. Menunggu para sahabatnya menyusul.
"Heh.."Aruna menoleh, melihat Miya yang berjalan santai kearahnya.
"Yang lain?"
"Nanti nyusul, mending kita keluar sekarang. Tujuan utama, caffe Fix. Kita kesana, Dira udah nunggu."
"Ha? Dira nunggu? Dia disana? Ngapain?"
"Lo bilang mau bolos kan? Dia tadi balas chat lo, dia bilang kalau dia otw kesana, jadi mending kita kesana. Buruan, ntar ketahuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Waiji
FanfictionJudul awal => Kampung Waiji Sekarang => High School Waiji Jngn lupa voment and follow 😉