###
Bughh
Sontak semua mata menatap kearah dua gadis yang kini terduduk dilantai dengan seragam yang kotor karena tertumpah makanan.
"Oh shit.."
"Yaampun sorry ya Acha, kaki gue emang suka jahil." Miya menatap tajam Sella yang malah dengan santainya mengunyah makan siangnya. Tatapannya beralih ke gadis yang kini membereskan piring dan gelas yang pecah dilantai. Ia melihat seragam gadis itu yang tak terlalu kotor, sedangkan seragam miliknya benar-benar sangat kotor. Harusnya tadi ia tetap duduk dan memakan makan siangnya, bukannya berdiri dan membiarkan dirinya jadi tempat tumpahan sisa makanan Acha. Dan terkapar dilantai dengan tidak anggunnya.
"Jangan duduk aja ayo berdiri." Key menarik lengan Miya agar gadis itu mau berdiri. Key lalu membawa Miya menuju kamar mandi untuk mengganti seragamnya dengan seragam olahraga.
Di kantin, Aruna dan Dira termenung memikirkan sesuatu, sedangkan dua gadis lainnya sibuk dengan ponsel masing-masing. "Gue curiga sama Acha." Guman Aruna namun masih dapat didengar oleh Dira.
"Gue curiga sama Nabila."
"Ck, kenapa lo bawa-bawa dia yang jelas-jelas gak ada di kejadian tadi."
"Ya bisa aja dia biang dari semua ini kan, atau mungkin dia yang punya rencana gini."
"Gue yakin diantara mereka pasti ada yang bersengkokol."
"Atau mungkin ketiganya.." sontak mereka menatap kearah Somi yang sibuk selfie.
"Ketiganya? Maksud lo Acha, Nabila sama Sella?" Tanya Ame.
"Iyalah," Somi meletakkan ponselnya di meja dan menatap para sahabatnya dalam, "Kita gak tau rencana mereka selanjutnya apa, tapi yang jelas kita harus waspada, entah target selanjutnya siapa kita gak tau. Mungkin Aruna, atau bisa jadi Qiana, atau mungkin Key selanjutnya."
Lipatan halus terlihat di dahi Aruna, "Lo kok__"
"Jangan salah paham dulu, itu tadi opini gue, bisa jadi fakta atau enggak, lagian kalau dilihat mereka kayaknya saling berhubung. Kita cuma kudu cari siapa otak dibalik kejadian ini."
"__ Kita ambil dari kejadian pertama, Miya yang ketumpahan kuah bakso beberapa minggu lalu, Dira yang ketumpahan jusnya Nabila, Miya yang kepleset di toilet karena lantai yang tiba-tiba licin, Dira jatuh ke jurang gara-gara berantem sama Nabila, dan ini terulang lagi, Miya lagi-lagi ketumpahan kuah makanan dan itu sama-sama milik Acha. Dilihat dari sudut pandang gue nih, Acha itu cewek yang udah lama deket sama Arthur, dan Nabila itu mantan pacar Uncuk. Bisa aja mereka berdua kerja sama buat hancurin Dira sama Miya."
"Woahh, hebat banget pemikiran lo. Tapi gue gak paham." Suara Qiana tiba-tiba muncul di antara Dira dan Ame. Gadis itu tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.
"Atau bisa jadi Acha gak terima kalau dia dibully sama Miya." Ucap Aruna.
"Hem bisa jadi tuh."
"Tapi kenapa gue rada gak curiga ke Nabila, gue malah curiga sama Sella." Lanjut Aruna lirih, tatapan mereka segera beralih pada Sella yang juga sibuk berbicara pada temannya.
"Enggak, dia gak mungkin gitu, gue kenal baik sama Sella." Seru Somi, ah benar Aruna lupa jika dulu Somi dan Sella sangat dekat sebelum kejadian mengenaskan itu terjadi.
"Bodo ah gue mau ke kelas." Aruna berdiri dan pergi dari kantin, otaknya masih berputar mencari titik terang siapa sebenarnya dalang dari semua ini. Hatinya berkata Acha, tapi otaknya berkata Sella. Alasannya karena gerak gerik Acha mencurigakan sejak awal, dimana ia tiba-tiba datang dan menumpahkan kuah bakso di seragam Miya padahal tak ada sesuatu yang menghalangi jalannya namun tiba-tiba ia terjatuh. Kalau Sella, ia tak pasti akan ini, tak mungkin juga jika Sella orang bayaran itu. Ada desas-desus disekolahnya dimana ada seorang murid yang bekerja sebagai orang bayaran, entah untuk melakukan apapun itu, orang iu akan mau. Dan Aruna curiga pada Sella.
***
"Arthur.." Miya menyangga kepalanya dengan satu tangan, matanya menatap pria yang duduk di depannya. Senyumnya semakin lebar saat Arthur tak meresponnya, pria itu sibuk membaca.
"Lo tau gak sih? Tadi Achar numpahin kuah ke seragam gue lagi." Adu Miya pada pria dingin itu. Namun Arthur hanya diam, dan tetap fokus membaca.
"Nanti gue pulang bareng lagi oke.."
"Gak.."
"Huftt, oke kalau mau lo gitu, jangan salahin gue kalau aib lo kebongkar sama gue."
"Gue tunggu di parkiran."
"Pinter.." dengan gemas Miya mengusap rambut blonde milik Arthur, membuat pria itu terdiam untuk sejenak.
Miya lalu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju rak buku. Melihat sekitar mencari buku yang cocok untuk ia baca. Miya mengambil kursi, ia lalu menaiki kursi itu dan memilih buku yang ada dirak atas. Sibuk memilih sampai tak sadar jika kini banyak orang yang mondar-mandir disekitarnya, tak sengaja seseorang menyenggol kursi itu dan___
"Aaa.."
Bughh..
"Akhh badan gue.."
"Udah berapa kali lo jatuh dibadan gue?!" Miya tersadar, dengan cepat ia beranjak dan membantu Arthur untuk duduk.
"Ya lo ngapain dibawah gue, sengaja kan lo.."
"Gue mau balikin buku. Lagian ngapain sih lo nyari buku sampai keatas-atas, kalau lo jatuh gimana? Nanti keselo lagi kayak kemarin, emang ya lo tuh nyusahin orang " cukup panjang untuk Arthur yang jarang omong, ya walaupun kalimat terakhirnya cukup membuat Miya kesal, tapi Miya rasa Arthur mulai sedikit perhatian padanya. Tanpa sadar Miya tersenyum, hingga sebuah suara menyurutkan senyumnya.
"Gak usah senyam senyum.."
"Kenapa? Kalau gue senyum lo makin terpesona gitu?"
Pletak, "Ngaca sana."
***
Saatnya pulang dan tidur.
Ame berjalan sendiri di koridor sekolah, ia sendirian karena sahabatnya ada yang sudah pulang dan ada juga yang sedang berkegiatan.
Saat sampai di tempat parkir, niat hati ingin menunggu Abang Lucas tapi pangeran berninja merah tiba-tiba datang didepannya. Kaca helm fullface itu terbuka, menampilkan mata sipit dengan tahi lalat dibawahnya.
"Ayo naik." Sejenak Ame berpikir, apa Jihoon tak pulang dengan Aruna? Ah ia ingat jika Aruna hari ini mengikuti latihan karate. Anda selingkuh, kepalan tangan Aruna siap meninju ulu hatimu.
"Boleh.." Ame naik dan berpegangan pada pundak Jihoon. Motor sport merah itu melaju menjauh dari area sekolah.
Lagi dan lagi, seseorang melihat semua itu. Namun tetap diam, terpaku menatap interaksi antara mereka.
Yah cukup tau.
###
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Waiji
FanfictionJudul awal => Kampung Waiji Sekarang => High School Waiji Jngn lupa voment and follow 😉