###
"Nah anak-anak, kalian sudah istirahat dan makan siang kan? Sekarang waktunya kita permainan.."
"__ sesuai jadwal, hari ini kita akan permainan sampai nanti malam, setelahnya kita istirahat, lalu besok lanjut jelajah dan malam harinya kita pensi. Paham kan?"
"Paham Bu.."
"Nah permainan pertama, silahkan kalian kumpul sesuai kelompok masing-masing dulu.." ucap Bu Vida lagi.
"Sekarang, kalian lihat ke arah kolam ikan yang disebelah timur, disana ada tali kan?" Semua murid fokus melihat apa yang ditunjuk oleh Bu Vida, tali yang menjulur diatas kolam ikan.
"Permainannya kali ini adalah Monyet Gelantung.." kini mereka mengeryit bingung, baru kali ini mereka mendengar nama permainan monyet gelantung.
"Hallo semua, kembali lihat Ibu semuanya..." Tatapan mereka sontak beralih ke Bu Vida, "Sekarang leader dari grup kalian bisa maju kedepan dan ambil nomor urut ya.."
"Leader kita sapa?" Tanya Dira saat sadar jika grup mereka belum mempunyai leader.
"Gue.." balas Uncuk, ia dengan watadosnya maju kedepan.
Setelah pembagian nomor urut, semua kembali kebarisan semula.
"Ingat ya, ini cuma permainan biasa, jangan sampai ada yang curang, dan satu lagi, ini bukan kompetensi, jadi gak ada hadiah. Kita seru-seruan disini.." *Kalau gue sih ogah permainan gak ada hadiah hahaa***
"Ayo Dira semangat Dira.." rasanya Dira benar-benar malu punya sahabat macam Key, tuh anak ngapain teriak-teriak sih.
Kini Dira dan grupnya tengah memulai permainan, ya mereka dapat nomor urut satu :)
Dira menghembuskan nafasnya pelan, ia lalu mengikuti Uncuk yang sudah lebih dulu menggelantung ditali. Disusul Dira, lalu Yedam, Jerry dan dua anggota grupnya yang lain.
Permainannya gampang kok, cuma ngelewatin kolam ikan pake caranya monkey. Gelantungan gitu. Tapi gantian, kalau yang satu udah maju, baru disusul yang lain.Uncuk sudah hampir sampai, Dira menahan sekuat tenaga, namun apalah daya tangannya yang benar-benar terasa panas, "Aaaakhh.."
Srett..
Dengan cepat Uncuk menahan tubuh Dira yang hampir merosot, ia memeluk pinggang Dira dari samping.
Sejenak mata mereka saling tatap, percayalah jantung Dira lebih ingin merosot dari pada tubuhnya. Tatapan Uncuk benar-benar membuat Dira merasa nyaman dengan posisi mereka saat ini, hm ada yang teduh tapi bukan payung."Tahan bentar, jangan sampai kita kalah gara-gara lo." Cukup menohok, namun mampu membuat Dira mengeratkan pegangannya pada tali.
Dengan cepat Uncuk melompat, dia menunggu Dira yang akan menuju tali terakhir. Dira pun dengan kuat menahan tali itu, dan dapat, ia lalu bersiap untuk melompat. Dengan memejamkan matanya, Dira langsung melompat.
Bughh..
"Arghh.." bukan, bukan tanah yang Dira rasakan kini. Ia pun membuka matanya, dan seketika ia langsung beranjak dari posisi intim itu. Uncuk menatapnya tajam, seakan terkena kuman, Uncuk mengusap bajunya kasar. Dira yang melihat itu membalas tatapan Uncuk dengan sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Waiji
FanfictionJudul awal => Kampung Waiji Sekarang => High School Waiji Jngn lupa voment and follow 😉