"Jadi?"Semua mata menatap Somi.
"Apa?"
"Tujuan lo apa nyuruh kita dateng ke sini?" Tanya Key dengan nada kesal, iya dia kesal karena Somi tiba-tiba menyuruh mereka semua datang ke rumah sakit. Padahal tadi dia mau ngedate sama Cio, tapi batal gara-gara Somi bilang ini penting.
"Kita cari tau siapa yang udah buat Ame kayak gini, gue yakin dia orang yang sama."
"Menurut lo siapa?" Tanya Ame pada Somi.
"Gue gak bisa nebak sembarangan, tapi satu nama terlintas di otak gue setiap gue mikirin ini."
"Siapa?"
"Yozi."
"Kita sependapat."
"Kenapa lo yakin banget kalau itu Yozi?" Tanya Aruna. Somi menatap Aruna dalam, soal masalah kemarin, semua sudah selesai dan seperti biasa, Aruna dengan mudah memaafkan kesalahan orang lain. Apalagi Somi sahabatnya.
"Ya gue yakin aja."
"Yozi?" Mereka menatap Dira, iya ada Dira. Setelah mencari tau tentang Max, dan menangis selama dua jam, ia memutuskan untuk pergi ke rumah Aruna. Dan saat itu pula, Somi memberi pesan agar mereka datang ke rumah sakit untuk membahas hal ini.
"Siapa itu Nabila?" Tanya Dira tho the point.
Mereka terkejut, "lo?"
"Tadi gue ketemu Nabila. Pliss jelasin ke gue, apa yang terjadi sama gue?"
Aruna menghela nafas, "Lo amnesia."
"Aruna!" Tegur Miya.
"Percuma kita sembunyiin ini, Dira juga bakal inget. Soal masalah sama Om Hanbin biar gue yang urus, perlahan Dira juga bakal inget semuanya."
Mereka menurut, benar apa kata Aruna. Perlahan Dira akan ingat semuanya.
"Kenapa gak bilang dari awal? Gue kayak orang bego tanpa tujuan tau gak?!"
"Sorry Dir, kita cuma turutin permintaan Om Hanbin." Ucap Miya dengan nada menyesal.
"Udahlah lupain, jadi Nabila itu?"
"Kayaknya lo udah tau deh Dir." Ucap Ame yang sedari tadi memperhatikan Dira.
"Tapi masih samar."
"Kita sekarang fokus sama X man yang Qiana maksud."
"Qi, gimana?"
"Ha?" Qiana terkejut, iya dia sedari tadi tengah melamun, entah apa yang dipikirkan gadis itu.
"Lo yakin kalau Yozi tuh x man?" Tanya Somi.
"Iya, gue lihat dari kalungnya. Lagian sikap Bang Yozi akhir-akhir ini juga aneh, gak kayak dulu."
"Gue inget sesuatu." Dira menatap lantai rumah sakit dengan tatapan kosong, "Gue inget waktu lo bilang kalau lo berangkat bareng Yozi." Tunjuknya pada Aruna.
"Yang waktu Jihoon gak jadi jemput gue?" Sekarang sepertinya bibir Aruna jadi mudah gamblang.
"Iya! Gue juga cerita tentang Nabila sama lo kan? Ah gue inget guys, Uncuk? Gue inget, akhhh.." Dira memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Jangan dipaksa Dir." Miya yang ada disamping gadis itu segera menggenggam tangan Dira mencoba membuat gadis itu tenang.
"Bentar, Bang Yozi ngasih tumpangan ke lo saat Jihoon lupa jemput lo?" Aruna mengangguk, ia bahkan sangat ingat tentang kenangan itu, uhh sangat perih untuk diingat.
"Tapi kan rumah Bang Yozi beda arah sama lo. Dia bagian utara sekolah, lo bagian barat, terus kenapa bisa dia tiba-tiba??" Qiana bahkan tak sanggup melanjutkan kata-katanya.
"Jadi Yozi udah incer kita dari dulu." Ucap Key tanpa pikir panjang.
"Gak-gak, kita harus pastiin dulu. Gue yakin ada orang lain." Sahut Ame.
"Oke, kita bagi tugas." Somi mengetuk-ngetuk layar ponselnya, "Aruna sama Qiana, kalian ikutin kemana perginya Yozi, kemana pun itu. Kalian jadi detektif, ya anggap aja detektif di drama Mouse." Ucap Somi panjang lebar.
"Kenapa harus kita?" Tanya Qiana bingung.
"Karena sejauh ini, kalian yang paling deket sama Yozi, terutama lo Aruna."
"Lo inget parfum X man itu?" Tanya Aruna pada Qiana.
"Emm, kalau gak salah mint."
"Mint? Itu bukan parfum Yozi." Aruna ingat jelas, bahkan bau parfum Yozi saat itu adalah Vanilla, pria itu sangat menyukai aroma vanilla yang lembut.
"Terus siapa kalau bukan Yozi?" Miya hampir frustasi memikirkan hal itu.
"Bisa aja dia nyamar, mana ada maling ninggalin jejak. Ntar ketangkep."
"Tapi banyak maling yang ketangkep terus masuk penjara."
"Itu berarti dia kurang pro."
"Udah deh, jangan debat, ini gimana?" Dira yang memang sudah pusing cukup kesal melihat pertengkaran kecil antara Somi dan Qiana.
"Aruna sama Qiana buntutin Yozi, kalau tugas kita nanti gue kasih tau." Ucap Somi dengan senyum smirk yang cukup mengerikan.
😏
Hai guys
Oh ya ada sesuatu.
Ayo guys mampir kesana, siapa tau suka kan.
Haruto × Qiana × Junghwan
Terinspirasi dari web drama dari anak-anak bujang.
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Waiji
FanfictionJudul awal => Kampung Waiji Sekarang => High School Waiji Jngn lupa voment and follow 😉