Oh, ternyata 😳

749 112 62
                                    

Doyoung tak henti-hentinya mendekap Jaemin yang justru memasang wajah bingung.

"Doyoung hyung, ada apa?"

Doyoung yang mendengar pertanyaan Jaemin pun menyentil dahi sang adik pelan, "kau ini!"

"Argh, sakit! Hyung jahat sekali!" rengek Jaemin dengan bibir yang sudah mengerucut lucu.

"Kau sedang apa disini, Jaemin-ah?" Taeyong bertanya sembari ikut berjongkok. Mengikuti Jaemin yang belum juga berdiri.

"Hanya jalan-jalan, hyung. Memangnya ada apa? Kenapa hyungdeul ada disini?" tanya Jaemin keheranan. Tumben sekali kelima hyungnya itu keluar malam-malam.

Jaehyun yang sudah tidak tahan pun mencubit pipi Jaemin. "Kita mencarimu, Na. Kau tidak tau? Renjun benar-benar khawatir. Lagipula kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi?"

Jaemin terkekeh dengan wajah polosnya, "Ah, mian! Baterai ponselku habis."

Johnny dan Yuta hanya bisa menggeleng. Heran dengan tingkah laku Jaemin.

"Nah, lalu kenapa kau sampai berjongkok seperti ini? Na, ini sudah malam." Taeyong kembali berujar seraya menatap Jaemin intens.

"Oh, i-itu." Jaemin menunjukkan seekor kelinci yang ternyata sejak tadi dipeluknya. "Aku menemukan kelinci ini. Dia lucu sekali, hyung. Aku ingin membawanya pulang. Tapi manajer hyung pasti tidak akan mengizinkannya. Jadi, aku temani kelinci ini sebentar."

Doyoung seketika sweatdrop mendengarkan penjelasan Jaemin.

"Sumpah, Na. Kita semua sudah mengkhawatirkanmu sampai seperti ini. Ternyata kau malah mengkhawatirkan kelinci kecil itu? Astaga Na Jaemin!"

"Hehe. Aku minta maaf, hyung," kekeh Jaemin masih dengan wajah innocent.

Johnny ikut menimpali ucapan Doyoung. "Jaemin-ah. Lain kali kalau memang mau pergi, setidaknya beritahu kami kemana. Renjun benar-benar khawatir. Jangan seperti ini lagi ya?".

Jaemin kembali mengangguk dalam. Merasa bersalah sudah membuat Renjun dan yang lainnya mengkhawatirkannya seperti saat ini. "Mian, hyung. Aku tadi benar-benar hanya ingin jalan-jalan sebentar. Tapi ternyata aku justru tidak tau waktu."

"Sudahlah, tak apa. Sekarang kita pulang ya," ajak Taeyong yang langsung diangguki oleh kelima membernya itu.

Jaehyun yang memang merupakan hyung yang paling dekat dengan Jaemin mencoba untuk menanyai namja yang berada tiga tahun dibawahnya itu.

"Pssst, Nana kenapa? Ada masalah?" bisik Jaehyun begitu pelan.

Jaemin menggeleng ribut. Diikuti bibirnya yang mengisyaratkan kata 'aniya'.

Jaehyun yang masih tak yakin dengan jawaban Jaemin pun memberikan tatapan mengintimidasi pada Jaemin.

Bukannya merasa takut, Jaemin justru terkikik. "Aku memang tidak pandai menyembunyikan apapun dari hyung, ya."

"Malam ini mau tidur bersama hyung?" Jaehyun menawarkan diri.

"A-ah, tidak usah. Aku masih ingin hidup. Aku tidak mau dicincang Doyoung hyung."

Jaehyun lantas tertawa keras mendengar perkataan Jaemin. Membuat Doyoung, Taeyong, Johnny, dan Yuta seketika menoleh kearahnya dengan wajah datar.

"Apa yang kau tertawakan Jung Jaehyun? Kau tidak tau ini sudah malam ya?". Sudah bisa dipastikan siapa yang bertanya seperti itu kan? Yeap, siapa lagi jika bukan Kim Doyoung.

"Haha, maafkan aku sayang. Habisnya Jaemin lucu sekali."

"Kurasa kau saja yang receh, Jung!" balas Doyoung masih dengan tatapan datarnya.

Drabble Stories [MarkMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang