Let You Go

607 59 6
                                    

"Annyeong ahjumma," sapa Jeno pada eomma Mark yang tengah sibuk menyiram tanaman.

"Oh Jeno! Ayo, sini masuk. Kau sudah lama tidak kesini ya, ahjumma jadi jarang bertemu denganmu," balas eomma Mark seraya memeluk Jeno pelan.

"Mian, ahjumma. Oh iya, perkenalkan mereka ini Renjun dan Jaemin. Teman sekolahku dan juga Mark."

"Jaemin?" tanya eomma Mark kaget.

Jaemin yang merasa namanya dipanggil pun memberanikan diri untuk membalas eomma Mark. "Ne ahjumma, saya Jaemin."

"Baiklah, mari kalian masuk saja. Mark sedang ada di kamarnya, kalian langsung kesana saja tidak apa-apa. Ahjumma buatkan minum dulu."

"Tidak perlu repot-repot, ahjumma. Terima kasih," ujar Renjun merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa. Jaemin, bisa bantu ahjumma?" pinta eomma Mark sembari mengulum senyum.

"Bisa, ahjumma." Jaemin membalas dengan mengikuti langkah Nyonya Lee.

Sementara Renjun dan Jeno menuju ke kamar Mark, Jaemin yang memang sedang menemani eomma Mark merasa terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh yeoja paruh baya itu. "Jaemin, apa kau sudah memiliki kekasih?"

"E-eoh, belum ahjumma. Memangnya kenapa ahjumma?" tanya Jaemin penasaran.

"Tidak apa-apa, Jaemin. Ahjumma hanya bertanya saja," balas eomma Mark lembut.

Jaemin yang merasa tidak puas dengan jawaban eomma Mark kembali menanyakan kepastiannya, "benar begitu, ahjumma?"

Dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajahnya, eomma Mark menjelaskan, "sebenarnya ahjumma sudah sejak lama ingin bertemu dengan Jaemin. Ahjumma ingin sekali bertemu dengan seseorang yang sudah mampu membuat Mark tidak pernah bosan untuk menceritakannya pada ahjumma,"

"Ma-maksud ahjumma?"

"Ahjumma sangat yakin jika Jaemin pasti tahu kemana arah pembicaraan ahjumma."

Mendengar perkataan Nyonya Lee membuat Jaemin seketika tertunduk lesu. "Maafkan Jaemin, ahjumma."

Merasa gemas dengan perubahan wajah Jaemin, eomma Mark menarik pipi Jaemin pelan. "Tidak perlu meminta maaf seperti itu, sayang. Ahjumma hanya ingin yang terbaik untuk Mark, karena-"

"Karena penyakit yang diderita Mark hyung, ahjumma?"

Balasan yang diberikan oleh Jaemin membuat eomma Mark tak kuat lagi untuk menahan air mata. "Jadi Jaemin sudah tahu tentang penyakit Mark?"

Jaemin menganggukkan kepalanya sebagai balasan. Nyonya Lee tak menyangka jika ternyata namja manis yang begitu disukai oleh Mark ini mengetahui segalanya.

Eomma Mark dengan refleks memeluk Jaemin erat. Tampak jelas jika yeoja yang telah melahirkan Mark itu tengah membutuhkan kekuatan.

"Ahjumma harus kuat. Mark hyung pasti bisa sembuh."

Setelah itu, Jaemin segera membawa minuman yang telah dibuat ke kamar Mark. Di dalam kamar terdengar Mark sedang bercanda dengan Jeno dan juga Renjun. Dari balik pintu, Jaemin merasa begitu bahagia dapat mendengar tawa dari Mark yang selama beberapa waktu ini menghilang.

Dengan gerakan pelan, Jaemin membuka knop pintu kamar Mark dengan sebuah nampan yang ia bawa. Mark yang melihat kehadiran Jaemin sontak mengembangkan senyumnya.

Drabble Stories [MarkMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang