"Kumohon appa¸ jangan memaksaku seperti ini. Aku tidak suka," jerit Jaemin pada sang appa.
"Lalu sekarang apa yang ingin kau lakukan? Appa hanya ingin yang terbaik untukmu," jawab Tuan Na tegas.
"Aku tahu appa. Tapi aku tidak mau jika harus dipaksa melakukan hal seperti ini," lirih Jaemin semakin menunduk.
"Appa hanya ingin kau mencobanya terlebih dahulu, sayang," mohon sang appa.
"Sayang, cobalah terlebih dahulu. Eomma dan appa hanya ingin kau bahagia, Nana-ya," ujar Nyonya Na seraya mendekati Jaemin.
"Tapi eomma. Aku sudah punya Mark hyung," balas Jaemin menatap kedua orang tuanya penuh keyakinan.
Mendengar balasan yang baru saja diucapkan oleh Jaemin membuat kedua orang dewasa yang sedari tadi berada dihadapannya kembali terdiam. Kedua orang tua Jaemin tentu tahu, bahkan sangat tahu tentang Mark.
Jika boleh jujur, mereka juga sebenarnya sudah sangat menyukai Mark. Hanya saja, mereka tidak tega melihat anak semata wayang mereka yang harus menunggu Mark dengan waktu yang tak bisa dibilang sebentar.
Ya, saat ini Mark memang tengah menempuh pendidikan diluar negeri. Tepatnya di Kanada yang merupakan negara kelahirannya. Tentu saja hal ini membuat Jaemin harus rela berjauhan dengan Mark.
"Eomma tahu jika kau memang sudah memiliki Mark. Tapi kau tidak bisa terus menerus seperti ini, sayang."
"Aku baik-baik saja eomma. Jangan terlalu mengkhawatirkanku seperti ini. Lagipula aku masih memiliki Renjun, Haechan, dan yang lainnya. Mereka selalu menemaniku, eomma," jawab Jaemin mencoba meyakinkan kedua orang tuanya.
"Appa mohon sayang, sekali ini saja. Kau hanya perlu berkenalan terlebih dahulu dengannya. Selanjutnya akan appa serahkan padamu."
Merasa tidak tega melihat raut wajah eomma dan appa-nya yang begitu putus asa, pada akhirnya Jaemin hanya bisa menggangguk samar menyetujui permintaan kedua orang tuanya untuk berkenalan dengan anak dari salah satu rekan bisnis appa-nya.
"Baiklah, besok dia akan menjemputmu. Appa sudah menghubungi Tuan Jung untuk meminta anaknya mengajakmu jalan-jalan," ujar appa Jaemin dengan wajah berseri. Begitu pula dengan sang eomma yang tampak senang mendengar jika Jaemin bersedia bertemu dengan namja yang sudah pernah mereka temui sebelumnya.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya....
"Apa kau sudah siap, sayang?" tanya eomma Jaemin yang baru saja memasuki kamar Jaemin.
"Ne, eomma," jawab Jaemin singkat.
"Nana-ya, eomma mohon nanti bersikaplah yang baik."
"Ne, eomma," Jaemin kembali menjawab pertanyaan sang eomma dengan singkat.
Setelah merasa sudah selesai untuk bersiap, Jaemin mengikuti sang eomma untuk menemui namja yang sudah diceritakan oleh kedua orang tuanya.
Jaemin bisa melihat seorang namja yang sedang duduk di ruang tamu dan bercengkrama dengan sang appa.
"Nah ini dia. Perkenalkan sayang, ini Nak Jaehyun yang sudah appa ceritakan."
"Jaemin imnida," ujar Jaemin dengan senyum tipis yang seketika membuat Nyonya Na menyenggol lengan Jaemin pelan. Sementara Jaemin hanya memutarkan bola matanya malas melihat reaksi sang eomma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble Stories [MarkMin]
AcakJust the stories [ficlet] of MarkMin as the most sweetest couple on nct dream 😍 by : bc08