I Really Didn't Know (I)

762 73 7
                                    

"Hiks hiks, aku takut. Teman-teman kalian dimana? Kenapa kalian meninggalkan aku sendiri disini?" gumam Jaemin diiringi isakan yang semakin deras membasahi wajah imutnya.

“Jaemin-ah!" Terdengar suara seseorang dari balik pohon. Jaemin pun segera membalas teriakan itu dengan suara paraunya. Ia sungguh lelah sedari tadi hanya bisa menangis.

"Aku disini! Siapapun itu, aku ada disini!" sahut Jaemin sambil melambai-lambaikan lengannya.

“Jaemin-ah? Apa itu kau?" tanya seseorang itu dengan sebuah lampu penerang di tangannya.

"Iya, ini aku," jawab Jaemin langsung berhambur memeluk seseorang itu.

"Hei! Tenanglah, aku sudah ada disini," kata seseorang itu mencoba menenangkan Jaemin.

"Aku takut!" balas Jaemin masih dengan tangisannya.

"Iya, aku tahu. Sekarang berhentilah menangis. Apa kau ingin mengundang harimau kesini?" goda seseorang yang tak lain adalah Mark Lee.

"Eh? Mark hyung? Bukankah hyung tidak ikut? Kenapa sekarang hyung bisa ada disini?" Jaemin menghentikan tangisannya dan menatap Mark yang juga tengah menatapnya.

"Awalnya aku memang tidak ikut, tapi setelah tahu kau menghilang aku segera pergi kesini untuk mencarimu. Aku khawatir," jelas Mark dengan lembut.

"Terima kasih. Hyung seharusnya tidak perlu sampai kesini." Jaemin kembali tertunduk. Sungguh ia merasa jantungnya benar-benar akan meledak. Ia merasa ada ribuan kupu-kupu yang sedang menggelitiki tubuhnya.

"Hanya itu?" sahut Mark diikuti tatapan bingung Jaemin.

"Lalu aku harus mengatakan apalagi, hyung?" Jaemin masih menyembunyikan wajahnya dari Mark yang tengah memberikannya tatapan dalam.

Saranghae," ungkap Mark dengan tiba-tiba. Seketika itupun Jaemin mendongakkan kepalanya. Kini ia telah bertatapan dengan Mark.

Saranghae, Jaemin-ah," ucap Mark kembali mengulang pernyataannya seraya memberikan pelukan hangat pada Jaemin.

Nado saranghae, Mark hyung," jawab Jaemin masih dalam pelukan Mark.

"Apa?! Aku tidak dengar!" seru Mark membuat Jaemin semakin merona.

Nado saranghae, Mark hyung!" teriak Jaemin melepaskan pelukan Mark yang terasa begitu menenangkan.

“Haha! Kemarilah!" Mark segera meraih lengan Jaemin dan membenamkan tubuh Jaemin kembali ke dalam pelukannya.

Ia ingin seperti ini untuk beberapa saat. Menyalurkan perasaan yang selama ini ia simpan untuk Jaemin. Ia hanya ingin memeluk seseorang yang begitu dicintainya itu untuk sejenak.

Tanpa mereka sadari, ternyata sejak tadi seluruh teman mereka sedang mengamati romansa mereka yang mampu meluluhkan hati para yeoja maupun uke yang melihatnya.

Sementara para namja hanya bisa mendengus sebal melihat kegiatan Jaemin dan Mark itu. Jika tahu akhirnya akan seperti ini, mereka tidak akan berusaha sangat keras untuk mencari Jaemin.

"Hei, kalian berdua!" celetuk Lucas dengan sangat kesal.

"Lanjutkan romansa kalian ini nanti saja! Sekarang sebaiknya kita segera kembali ke bus dan beristirahat di penginapan," sahut Jaehyun.

"Baiklah!" seru Jaemin dan Mark secara bersamaan.

Merekapun segera menuju bus yang terparkir tak jauh dari tempat mereka bersenang-senang sebelumnya.

Drabble Stories [MarkMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang