"Maaf, apakah Anda keluarga dari namja ini?" tanya dokter itu kembali mengulang ucapannya.
.
.
.
"I-iya dokter. Saya kakaknya. Lalu bagaimana keadaan dia, dokter?" jawab namja asing itu akhirnya. Tanpa terasa keringat dingin telah mengalir deras di kening namja itu.
"Maafkan saya, tapi sepertinya adik Anda akan kehilangan penglihatannya. Karena setelah diperiksa, kepala adik Anda terbentur suatu benda yang cukup keras, sehingga mempengaruhi keadaan kornea matanya,” jelas dokter itu sukses membuat namja yang kini hanya bisa memutar bola matanya bingung.
"Jadi dia tidak akan bisa melihat lagi, dokter?" tanya namja yang kerap kali disapa Mark itu masih tak percaya dengan ucapan sang dokter.
“Iya. Dan setelah ini mungkin adik Anda akan mengalami shock berat. Saya mohon Anda untuk bisa berusha menenangkan adik Anda. Saya hanya takut jika nanti akan semakin memperburuk kesehatannya," jelas dokter itu dengan pelan.
Mark sangat bingung dan merasa bersalah. Pada akhirnya dia pun memutuskan untuk menghubungi keluarga dari namja manis yang telah ia buat kehilangan penglihatan.
Setelah berhasil menghubungi salah satu keluarga dari Jaemin, ia pun segera menjelaskan semua yang telah terjadi.
Lima belas menit kemudian, Renjun yang telah dihubungi oleh Mark tiba di rumah sakit dan segera menghampiri sahabat tersayangnya.
Dengan derap langkah yang begitu cepat, Renjun tiba di depan ruang rawat Jaemin. Betapa terkejutnya Renjun saat melihat kondisi Jaemin yang sungguh menyedihkan.
***
Satu bulan sudah Renjun menemani Jaemin yang masih tidak menerima keadaannya. Jaemin masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ia telah kehilangan penglihatannya.
Bahkan ia hampir stres dan mogok makan. Jaemin hanya duduk termenung di dalam kamarnya dengan tatapan hampa yang selalu menghiasi wajahnya. Renjun merasa sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.
Terlebih lagi, saat ini kedua orang tua Jaemin masih berada di luar kota untuk mengurusi bisnis mereka.
Ketika Renjun masih termenung dan memikirkan cara untuk mengembalikan semangat Jaemin kembali, Mark yang memang merasa bersalah pada Jaemin tiba-tiba datang dan menawarkan diri untuk mencoba membujuk Jaemin agar hidup dengan normal seperti sedia kala meskipun ia tahu akan sangat sulit. Namun apa salahnya mencoba?.
"Annyeong, Jaemin! Apa kabar? Mungkin kau masih merasa asing denganku, tapi aku kesini hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu. Aku tahu kalau kau sudah berlatih sangat keras untuk bisa menampilkan kemampuan terbaikmu di event kampusmu. Satu hal yang harus kau tahu bahwa kesempatan tidak akan datang dua kali. Kehidupanmu juga harus terus berjalan. Kau harus bisa mendorong dirimu sendiri untuk tetap semangat menggapai mimpi yang sudah sejak lama ingin kau wujudkan. Mimpi untuk menjadi seorang musisi profesional bagaimanapun keadaan fisikmu. Kau harus melanjutkan kerja kerasmu yang sempat terhenti.” Mark memandang Jaemin dengan dalam, berharap Jaemin akan segera bangkit dari keterpurukannya ini.
Bagaikan suatu keajaiban, Jaemin yang semenjak tadi hanya terdiam dengan tatapan kosong seketika langsung mendudukkan dirinya dengan senyum yang sudah terlukis indah di wajahnya.
Berkat ucapan yang baru saja diperdengarkan oleh Mark padanya, kini Jaemin mulai memiliki semangat kembali untuk mewujudkan impiannya.
Jaemin meminta Renjun untuk membantunya menuju ruang latihan yang berada disebelah kamarnya.
***
Hari yang dinanti-nanti pun tiba. Renjun dengan tulus menemani Jaemin menuju kampus untuk mengikuti event yang diadakan disana.
Tanpa mereka ketahui, sebenarnya sejak tadi Mark tengah mengamati mereka dengan intens. Mark memang sudah memutuskan untuk bertanggungjawab penuh pada Jaemin.
Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga dan melindungi namja yang belum lama ia kenal itu. Entah alasan apa yang membuatnya begitu bahagia bisa terus berada disisi Jaemin.
Pandangan Mark semakin dalam saat menyaksikan Jaemin menyenandungkan sebuah lagu dengan sangat merdu diiringi alunan piano yang juga Jaemin mainkan dengan begitu indah.
Jaemin tampak sangat manis dengan kemeja biru serta celana senada yang ia kenakan. Tak lupa dengan sedikit polesan yang menghiasi wajahnya.
Dapat dipastikan bahwa siapapun akan jatuh hati pada penampilan luar biasa Jaemin saat ini. Tak terkecuali Mark yang tak bisa mengalihkan pandangannya sedetikpun dari Jaemin.
Jaemin merasa bangga pada dirinya sendiri karena telah mampu menghadapi keterpurukannya dan mencoba bangkit untuk kembali meraih impiannya sebagai musisi profesional dengan memberanikan diri untuk tampil di depan orang banyak.
Sementara untuk Mark, ia merasa begitu bersyukur dapat bertemu dengan seorang namja luar biasa seperti Jaemin yang telah mampu menggetarkan hatinya yang sempat beku.
End 😊
Maap ya kalo kurang memuaskan huhu 😭
Pasti kek sinetron banget ya ini jalan ceritanya 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble Stories [MarkMin]
RandomJust the stories [ficlet] of MarkMin as the most sweetest couple on nct dream 😍 by : bc08
![Drabble Stories [MarkMin]](https://img.wattpad.com/cover/194525304-64-k577988.jpg)