Previous Chapter
"Jisung-ah!" sapa Jaemin pada Jisung yang tengah berjalan di koridor sekolah bersama Chenle.
"Jaemin seonsae? Ada apa?"
.
.
.
Jaemin yang tengah sibuk berkutat dengan kertas ujian para siswa tiba-tiba saja merasa sakit perut. Merasa tak tahan, Jaemin pun bergegas menuju kamar mandi.
Tanpa disadari Jaemin, sedari tadi ada seseorang yang tengah memperhatikannya dengan seksama. Menyadari Jaemin yang sudah tak ada di dalam ruangan, 'seseorang' itu lantas masuk ke dalam ruangan Jaemin sambil mengendap-endap.
"Aku taruh disini saja." -inner seseorang.
Tak lama, Jaemin kembali ke dalam ruangan dengan wajah yang tampak lebih lega.
Disaat Jaemin ingin melanjutkan pekerjaannya, ia merasakan ada secarik kertas yang jatuh terselip di dalam buku catatannya.
Jaemin seketika mengerutkan keningnya samar melihat isi kertas itu.
Dibacanya isi surat itu perlahan.
Hai, Jaemin-ah~
Apa kabar?
Bagaimana pekerjaanmu? Lancar kan?
Maaf tiba-tiba mengirimkan surat seperti ini
Aku tau kau pasti berpikir jika aku sangat pengecut
Namun, aku memang tak memiliki keberanian untuk berbicara secara langsung denganmu
Bahkan untuk menatap matamu saja aku tak sanggup
Jika malam ini kau ada waktu, temui aku di Sungai Han pukul 7
Kutunggu kedatanganmu
Semoga harimu menyenangkan, Nana~
-LM-
"LM? Siapa ya?"
Jaemin benar-benar tidak bisa menebak siapa yang mengirimkan surat itu padanya.
Pasalnya, seingat Jaemin ia tidak memiliki teman yang berinisial 'LM'.
Di lain tempat, 'seseorang' yang baru saja menyelipkan surat itu ke dalam buku Jaemin hanya bisa terkikik pelan melihat reaksi Jaemin pada saat membaca isi surat yang ia berikan.
***
Sore harinya, Jaemin sudah bersiap untuk pergi menuju Sungai Han seperti yang tertulis pada surat yang ia terima tadi siang.
Jika boleh jujur, Jaemin sebenarnya sangat malas untuk keluar rumah. Namun, ia juga merasa begitu penasaran dengan siapa sebenernya yang mengirimkan surat itu padanya.
Jaemin sudah akan pergi sebelum sang eomma memanggilnya. "Kau mau kemana malam-malam begini, sayang?"
"Aku ada urusan sebentar, eomma."
"Baiklah, hati-hati. Jangan pulang larut," balas sang eomma yang langsung diangguki oleh Jaemin.
Mengingat Jaemin yang memang tidak bisa berkendara, ia pun meminta Pak Kim sopir keluarganya untuk mengantar menuju Sungai Han.
Disepanjang perjalanan, entah kenapa Jaemin merasa begitu gelisah.
"Nah, kita sudah sampai," ujar Pak Kim membuyarkan lamunan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble Stories [MarkMin]
RandomJust the stories [ficlet] of MarkMin as the most sweetest couple on nct dream 😍 by : bc08
![Drabble Stories [MarkMin]](https://img.wattpad.com/cover/194525304-64-k577988.jpg)