Mark benar-benar tak bisa lagi membendung amarahnya. Dia terus saja menghubungi Jaemin, namun tetap nihil. Tak ada satupun panggilannya yang mendapat respon dari namja Na itu. Kekesalannya semakin menjadi saat Jeno dan yang lainnya tak mau memberitahunya kemana Jaemin pergi.
Renjun yang berhati lembut sebenarnya tidak tega melihat keadaan Mark. Tapi jika diingat lagi, Jaemin bahkan lebih sering mendapat perlakuan yang tidak baik dari Mark. Renjun bahkan selalu kesal karena Jaemin tetap diam apapun yang terjadi. Jaemin diam dengan alasan tak mau kehilangan Mark.
"Jeno hyung, apa sebaiknya kita beritahu saja dimana Jaemin hyung sebenarnya? Mark hyung sepertinya benar-benar kalut." Jisung berbisik pada Jeno yang sedari tadi fokus pada gadgetnya.
Jeno menggeleng pelan. Mengisyaratkan untuk tidak menyetujui permintaan Jisung.
"Jen, sepertinya apa yang dikatakan Jisung benar. Kita beritahu Mark hyung saja ya?" Jeno lantas menghentikan kegiatannya dan menatap Renjun yang baru saja berbicara padanya dengan nada memohon. "Baiklah, kita beritahu Mark hyung."
Jisung seketika memberikan death glare pada Jeno. Bisa bisanya hyung sipitnya itu langsung menyetujui permintaan Renjun. Memang jiwa bulolnya sudah mendarah daging.
Dengan perlahan, Jeno mendekati Mark yang masih berusaha menghubungi Jaemin. "Jaemin ada di cafe skyblue."
Mark mendongakkan kepalanya. Menatap Jeno dengan berbinar, "thank you so much, dude."
Setelahnya, Mark berpamitan dan bergegas untuk menghampiri Jaemin. Disepanjang perjalanan, Mark kembali memikirkan hubungannya dengan Jaemin.
Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Mark masih begitu mencintai Jaemin. Ia sungguh tak ingin berpisah dengan Jaemin. Mark bahkan berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan mengajak Jaemin untuk kembali padanya dan tak akan bersikap buruk seperti sebelumnya. Mark berjanji akan memperlakukan Jaemin dengan lebih baik.
"Wait me, Na Jaemin. Please, don't turn away to another guy. I still loving you, so badly."
***
Mark berlarian menuju pintu cafe yang sebelumnya diucapkan oleh Jeno. Netranya berputar menyusuri seluruh sudut cafe untuk menemukan sosok Jaemin.
Setelah menemukan Jaemin yang tengah duduk bersama Hyunjin, Mark melangkahkan kakinya untuk mendekat kearah keduanya. Berusaha meredam emosinya agar tidak meledak saat itu juga. Pasalnya pemandangan yang saat ini ia lihat benar-benar mengiris hatinya. Jaemin tampak begitu bahagia saat bersama Hyunjin.
Mark kesal. Mark tidak terima. Kenapa Jaemin harus menunjukkan senyum manisnya itu kepada orang lain. Mark ingin menjadi egois. Jaemin hanya boleh menunjukkan senyumnya pada dirinya.
"Na," sapa Mark saat sudah berada di hadapan Jaemin.
Jaemin dan Hyunjin lantas menatap Mark dengan tatapan heran.
Jaemin yang memang masih sangat merasa tersakiti itupun tidak menghiraukan kehadiran Mark. Jaemin justru meminta Hyunjin untuk mengantarnya pulang.
Tanpa pikir panjang, Mark pun mencekal lengan Jaemin. Membuat Jaemin berhenti dan memberikan tatapan seolah mengatakan 'ada apa lagi?'
"Kakak mohon, Na. Beri kakak waktu 15 menit. Kakak ingin bicara," ujar Mark dengan tatapan sendu.
Jaemin melepaskan cekalan Mark. "Maaf, kak. Aku harus pergi. Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan."
Mark kembali meraih lengan Jaemin. "Please, give me a chance. Just 15 minutes."
Jaemin menghela napas pasrah. "Oke, hanya 15 menit. Kau juga tetap disini, Hyunjin-ah."
Mark tak bisa lagi mencegah Jaemin untuk meminta Hyunjin tetap berada diantara dirinya dan Jaemin.
Disaat Mark sudah akan berbicara, suara seseorang membuat atensi ketiganya teralihkan. "Kak, ayo pulang."
"Sebentar ya sayang." Hyunjin berujar pelan sembari menatap ke arah Jaemin.
"Oh, hehe maaf. Aku tidak tau kalau ada Kak Nana. Halo, Kak!" sapa seseorang itu dengan ceria.
Jaemin pun membalas tak kalah ceria, "halo, Jeongin-ah. Sudah mau pulang?"
Seseorang dengan mata rubah yang ternyata adalah Jeongin itu membalas pertanyaan Jaemin dengan anggukan pelan.
"Kenapa kau memanggilnya dengan sebutan 'sayang'?" tanya Mark pada Hyunjin.
"Ya karena dia kekasihku," jawab Hyunjin santai. "Chakkaman! Jangan-jangan kau mengira aku dan Jaemin dekat dalam artian lain ya, Mark?"
Mark mengangguk dengan polosnya. Membuat Hyunjin seketika meledakkan tawanya. "Konyol sekali kau ini, Mark. Apa Jaemin tidak pernah memberitahumu?"
"Apa?"
"Jaemin sebenarnya lebih dekat dengan Jeongin. Akhir-akhir ini aku sering bertemu dengan Jaemin karna memintanya untuk menemani Jeongin berlatih menjadi barista. Aku sedang ada masalah dan aku tidak ingin Jeongin sendirian. Makannya aku meminta Jaemin untuk menemani Jeongin karna kupikir Jaemin juga tertarik menjadi barista dan mereka berdua ternyata memang benar-benar cocok," jelas Hyunjin panjang lebar. Mark sendiri justru tengah cengo. Berusaha mencerna penjelasan Hyunjin.
"Itu benar, Na?" tanya Mark pada Jaemin yang justru sibuk menghabiskan americano yang sebelumnya ia pesan.
"Iya, benar."
"Jaemin-ah. Selesaikan masalah kalian berdua. Jangan lagi menghindar. Aku tau kau masih begitu mencintai manusia pecinta semangka ini kan." Ucapan Hyunjin yang begitu frontal membuat Jaemin seketika memuncratkan minumannya.
"YAK!!!" kesal Jaemin.
"Hehe, sudah ya Kak. Segeralah berbaikan. Dan untuk Kak Mark. Jangan sakiti Kak Nana lagi. Kak Nana orang baik. Awas saja jika aku tau Kak Nana menangis lagi karna Kak Mark," ancam Jeongin dengan wajah serius.
Setelahnya, Hyunjin dan Jeongin pun pergi meninggalkan Mark dan Jaemin dengan suasana yang benar-benar canggung. Sial sekali memang.
"Ehem, kakak tadi katanya mau bicara. Mau bicara apa?"
"Na, kakak tidak akan basa basi. Would you give me a chance to fix all of our problems and start it again? I still love you, Na. And will always do."
Pernyataan Mark membuat jantung Jaemin seakan mau meledak. Jika boleh jujur, Jaemin pun masih sangat mencintai namja dihadapannya itu.
Jaemin masih diam, tak memberikan jawaban apapun.
Mark kembali melanjutkan ucapannya, "Na? How's it? Would you give me a chance?"
Tbc again 😁
Jawaban Jaemin di chapter selanjutnya yaaaa
Part ini udah panjang banget ehe
Oiya, makasih banyak buat semua readers yang udah mau baca, ngasih vote, juga komen di fanfic ini
Beneran bikin speechless, nggak nyangka bakalan ada yang mau baca huhu 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble Stories [MarkMin]
RandomJust the stories [ficlet] of MarkMin as the most sweetest couple on nct dream 😍 by : bc08
![Drabble Stories [MarkMin]](https://img.wattpad.com/cover/194525304-64-k577988.jpg)