Mark, seorang namja dengan paras yang dapat dibilang sangat tampan tengah membaringkan tubuhnya dengan kasar diatas tempat tidur sembari membayangkan wajah seseorang yang ia kagumi.
Sesekali ia menghembuskan napas pelan mengingat betapa ia mengagumi sosok yang tak pernah sekalipun memperhatikannya hingga hampir dua tahun ini.
Ingatannya kembali melayang pada seorang namja manis yang notabenenya adalah hoobae-nya di sekolah. Namja yang kerap kali disapa Nana oleh orang-orang disekitarnya.
"Hah! Apa lagi yang harus aku lakukan agar kau bisa mengerti dengan perasaanku ini?" lirih Mark begitu pelan.
***
Pagi ini sang mentari tengah memancarkan sinarnya yang tampak begitu menawan hingga mampu mengusik Mark yang masih saja bergelut dibalik selimut tebalnya.
Perlahan indera penglihatannya mulai terbuka dan ia pun segera melangkahkan kakinya untuk menuju kamar mandi.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Mark untuk mempersiapkan dirinya yang kini tengah berdiri di ambang pintu kamarnya. Ia benar-benar terlihat sangat tampan dengan seragam sekolah yang sudah menempel pada tubuh jangkungnya.
Beberapa menit kemudian Mark sudah berjalan dengan santainya disepanjang rute menuju sekolahnya. Terlihat jelas sebuah senyum yang selalu terlukis di wajahnya.
Namun tiba-tiba senyuman itu menghilang begitu saja disaat ia menatap seseorang yang dikaguminya sedang bersama dengan orang lain yang ia yakini tengah dekat dengan Nana-nya itu.
"Selamat pagi, Mark hyung!" sapa Jaemin dengan lembut ketika Mark baru saja melewati kelasnya.
"Selamat pagi juga, Nana." Lagi, Mark hanya bisa berusaha membalasnya dengan senyum yang terkesan dipaksakan sambil melirik ke arah seseorang yang masih setia berdiri disamping Jaemin.
Kriiinnngggg kriiinngggg!!!
Suara bel masuk telah berbunyi. Semua siswa pun berhamburan menuju kelas masing-masing. Begitupun dengan Jaemin yang sedari tadi berada di depan kelas bersama seseorang yang telah mampu mematahkan asa dari Mark.
Selama jam pelajaran berlangsung, Mark hanya bisa meletakkan kepalanya diatas meja dengan malas. Mood-nya memang sudah benar-benar buruk semenjak kejadian beberapa menit yang lalu.
Tak berapa lama kemudian kegiatan belajar mengajar pun berakhir. Seluruh siswa segera berhamburan untuk keluar kelas dan menuju tempat favorit masing-masing.
Namun tidak halnya dengan Mark yang masih saja terlihat lesu dan tak bersemangat. Entah sudah keberapa kali ia menghembuskan napasnya kasar ketika iris matanya menatap seorang Jaemin yang tampak sedang bercengkerama dengan teman-temannya.
Dan tanpa sadar seulas senyum telah terlukis indah di wajah tampan Mark.
“Sungguh, dia begitu manis. Benar saja, aku mungkin tak akan pernah memiliki kesempatan untuk mendekatinya," gumam Mark pelan sembari masih melayang ke dalam angannya sendiri.
"Annyeong! Apa yang sedang hyung lakukan?" tanya Jaemin yang tiba-tiba saja sudah berada dihadapan Mark.
Sementara Mark hanya bisa membulatkan matanya.
"Mark hyung! Apa hyung sedang sakit?" tanya Jaemin lagi seraya meletakkan jemarinya di kening Mark, membuat jantung Mark semakin berdegup berkali-kali lipat lebih cepat dari biasanya.
Hangat.
Itulah yang dapat dirasakan Mark saat ini.
"Nana!" sapa seseorang dari ambang pintu kelas Mark. Sontak Jaemin pun segera melepaskan jemarinya dari kening Mark dan membalikkan tubuhnya untuk menuju seseorang yang baru saja memanggilnya.
Ya, seseorang itu tak lain adalah Lee Jeno. Seseorang yang dapat dikatakan begitu dekat dengan Jaemin. Dan seketika itupun wajah Mark kembali berubah menjadi sendu dan ia hanya bisa memalingkan muka setelah menatap kepergian mereka berdua yang telah hilang dari hadapannya.
***
Sore harinya sekitar pukul 4, Mark tampak sedang serius mengerjakan tugas sekolahnya dengan ditemani berbagai makanan ringan yang sudah tak terhitung berapa banyak.
Hingga sebuah suara menginterupsinya untuk segera keluar kamar dan memenuhi panggilan itu.
"Mark!!!" seru seorang yeoja paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dari arah dapur.
"Ne, eomma. Ada apa?" jawab Mark seraya menghampiri eomma-nya yang terlihat baru saja memeriksa isi kulkas.
"Persediaan bahan makanan di kulkas sudah menipis," ujar nyonya Lee seraya menatap Mark dengan tatapan memelas.
"Hah, baiklah. Apa saja yang harus Mark beli, eomma?" tanya Mark seolah mengerti dengan tatapan eomma tercintanya itu.
"Kamu memang anak eomma yang paling baik, Mark. Sebentar, eomma catatkan dulu ya daftar belanjaannya."
Setelah mengucapkan itu, eomma Mark segera mencatat bahan-bahan apa saja yang harus dibeli oleh Mark. Sementara Mark hanya bisa memutar bola matanya malas melihat sikap eomma-nya itu.
"Jja, ini daftar belanjaan dan uangnya. Eomma minta tolong ya, sayang," ujar eomma Mark lembut. Ah, lebih tepatnya lembut yang sengaja dibuat-buat agar anak tersayangnya itu bersedia menolongnya.
Usai menerima daftar belanjaan dan uang dari eomma-nya, Mark segera melangkahkan kakinya keluar menuju supermarket yang letaknya tak jauh dari rumahnya itu.
Disepanjang perjalanan, Mark hanya fokus menatap ke arah jalan yang dilaluinya. Meskipun pada kenyatannya, apa yang ada dipikirannya tak lain dan tak bukan adalah Jaemin.
Entah mengapa Mark tak pernah sekalipun mampu menghilangkan bayangan Jaemin dari otaknya. Yah, mungkin dia memang sudah hampir gila.
Setibanya di supermarket, Mark melajukan kakinya untuk mencari bahan-bahan apa saja yang harus ia beli. Sungguh, kalau boleh jujur ia sangat malas untuk berbelanja seperti ini.
Namun apa boleh buat, di rumah memang hanya ada dirinya dan eomma tercintanya itu.
Sementara appa-nya lebih sering berada di luar kota dan mungkin hanya sesekali Mark dapat bertemu dengan appa-nya itu.
"Huh, gara-gara eomma aku harus berbelanja seperti anak yeoja begini," gerutu Mark sebal.
"Aduh, harus dimana lagi ini aku mencari bahan-bahan yang lainnya," lanjut Mark dalam hati.
"Ada yang bisa aku bantu, Mark hyung?" Suara itu. Suara yang benar-benar tak asing di indera pendengaran Mark. Suara yang begitu familiar dan bahkan sudah melekat dihati Mark.
Tbc ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble Stories [MarkMin]
RandomJust the stories [ficlet] of MarkMin as the most sweetest couple on nct dream 😍 by : bc08
![Drabble Stories [MarkMin]](https://img.wattpad.com/cover/194525304-64-k577988.jpg)