Drabble Stories [MarkMin]

Go On? (VII)

"Jangan seperti ini, Na. Aku benar-benar tersiksa jika kau terus menerus mendiamiku seperti ini."

Jaemin mendecih keras, "lalu bagaimana denganku? Apa hyung kira selama ini aku juga tidak tersiksa?!"

Mark terkejut mendengar suara Jaemin yang begitu sarat akan kekecewaan. Mark terdiam cukup lama, tak tahu harus membalas seperti apa. Memang benar, semua ini salahnya yang terlalu bodoh.

"Maafkan aku, Na. Aku benar-benar bodoh."

"Tsk, sudahlah. Tidak ada gunanya hyung meminta maaf padaku. Semuanya sudah terjadi. Aku tidak ingin membahasnya lagi."

"Tapi,-"

"Aku akan menghubungi Jeno agar segera pulang," ujar Jaemin mantap.

Lagi-lagi Mark menahan lengan Jaemin, bahkan kini lebih erat lagi dari sebelumnya. Jaemin menghela napas dalam. "Ada apa lagi, hyung?"

"Kumohon, dengarkan penjelasanku dulu, Na. Setelah kujelaskan, terserah nanti kau akan memaafkanku atau tidak."

"Baiklah, aku dengarkan." Jaemin kembali duduk di tepi ranjang Mark.

Mark pun mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang membuat semuanya berantakan dan menyebabkan hubungan keduanya harus hancur begitu saja.

Flashback

Mark tengah bersiap untuk berkencan dengan kekasihnya yang tak lain adalah Jaemin.

Sebelumnya memang Mark sudah berjanji untuk mengajak Jaemin berkencan sebagai hadiah hari jadi mereka yang kedua. Ya, saat itu keduanya sudah menjalin hubungan selama dua tahun.

Keduanya benar-benar pasangan yang seringkali membuat iri. Tak lain karena hubungan keduanya yang memang selalu dipenuhi canda dan kebahagiaan tentunya.

Hingga disaat Jaemin sudah bersiap menunggu kedatangan Mark, pemuda bermarga Lee itu justru merusak segalanya.

"Mark hyung kemana ya? Ini sudah lebih dari satu jam. Mark hyung tidak mungkin lupa kan?" gerutu Jaemin dengan wajah yang sudah benar-benar masam.

Jaemin memutuskan untuk menghubungi Mark. Namun nihil. Tak ada satupun panggilannya yang direspon oleh Mark. Membuat Jaemin semakin khawatir jika sesuatu mungkin terjadi pada Mark.