Just Tell It (II)

478 61 19
                                        

"Jaemin-ah, apa yang sedang kau lakukan disini? Ayo kuantar ke kelas," ajak seorang namja dengan tubuh menjulang.

"Ooh, Kak Jaehyun," ujar Jaemin dengan senyum yang begitu manis.

Jaemin pada akhirnya langsung menuruti perkataan Jaehyun dan berlalu meninggalkan Mark yang masih cengo.

Sepeninggal Jaemin dan juga Jaehyun, Mark hanya bisa tertunduk lemas. Menyadari bahwa sepertinya memang tidak akan ada jalan baginya untuk dapat mendekati sosok Jaemin.

Mark kembali melangkahkan kakinya dengan tak semangat menuju ruang musik untuk menenangkan hati dan pikirannya sejenak.

Jujur saja, Mark sebenarnya juga masih tidak mengerti kenapa ia bisa tiba-tiba menyukai Jaemin. Dimatanya, Jaemin benar-benar namja manis yang selalu berhasil membuat hatinya merasa tenang.

Melihat gitar yang tersimpan rapi di ujung ruangan, dengan cekatan Mark mengambil gitar itu dan memainkannya dengan acak. Mark memang memiliki keahlian yang bisa dibilang sangat bagus di bidang musik.

"Hei! Sedang apa kau berdiam sendirian disini?" tanya Lucas yang entahlah sudah berada disamping Mark dengan cengiran lebarnya.

Mark tak menghiraukan kehadiran Lucas dan lebih memilih untuk melanjutkan permainan gitarnya sambil sesekali bersenandung.

Lucas yang merasa kesal dengan sikap Mark hanya mendengus dan kembali menanyai sahabatnya itu, "ada apa sih denganmu? Apa karna Nana lagi?"

Skakmat!

Melihat reaksi Mark yang sudah menjelaskan semuanya, Lucas pun tertawa keras.

"Jadi benar karena Nana?" tanya Lucas kembali menegaskan.

Mark pun mengangguk samar dengan raut wajah yang sudah tak bisa digambarkan lagi. Benar-benar menyedihkan.

"Memangnya kenapa lagi?"

"Tadi aku bertemu dengan Nana di koridor, tapi dia malah meninggalkanku bersama namja lain," jawab Mark.

"Namja? Siapa?"

"Kalau tidak salah dengar, Nana memanggilnya Kak Jaehyun."

"Ya ampun, ternyata hanya Kak Jaehyun. Mark ini benar-benar bodoh ya ternyata. Masa dia tidak tau sih kalau Kak Jaehyun itu kakak kandung Nana. Biar saja, akan kukerjai bule Kanada satu ini. Sekalian bisa kulihat seberapa seriusnya anak ini pada Nana." -batin Lucas.

"Apa mungkin dia namjachingu-nya Nana?" lanjut Lucas seketika mendapat delikan tajam dari Mark.

Lucas yang mendapatkan respon seperti itu dari Mark hanya bisa tertawa dalam hati melihat betapa mudahnya Mark untuk dikerjai.

Selanjutnya, Mark kembali menghela napas memikirkan jika 'Kak Jaehyun' itu benar-benar namjachingu Jaemin. Bahkan ia sudah merasa kalah sebelum berperang seperti ini.

"Jangan lemah seperti itu dong, Mark. Coba kau cari tahu saja dulu siapa sebenarnya Kak Jaehyun itu."

"Tapi mungkin memang benar katamu jika Kak Jaehyun itu namjachingu Nana. Mereka terlihat begitu dekat. Bahkan aku bisa melihat binar ceria dimata Nana saat bertemu dengan Kak Jaehyun."

Lucas hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar penuturan Mark. Sahabatnya ini memang sungguh pengecut jika menyangkut Na Jaemin. "Lalu sekarang apa yang akan kau lakukan, Mark?"

"Tidak ada," balas Mark enteng. Benar-benar seperti tidak ada niatan sama sekali untuk memperjuangkan perasaannya pada Jaemin.

.

.

.

Hari sudah semakin petang dan Mark masih saja seperti orang bodoh yang hanya melamun tidak jelas tentang Jaemin.

Jika boleh jujur, ia sungguh ingin agar bisa dekat dengan Jaemin. Namun, kehadiran seorang namja yang ia yakini adalah orang special bagi Jaemin membuat nyalinya seketika menciut.

Merasa harus me-refresh kembali otak dan pikirannya, Mark memutuskan untuk keluar menuju minimarket yang letaknya tidak begitu jauh dari rumahnya.

Disepanjang perjalanan, Mark masih saja memikirkan Jaemin. Mark benar-benar tidak tahu kenapa ia bisa sebegini tertariknya pada hoobae manisnya itu.

Tak lama, Mark sudah sampai didepan minimarket dan langsung menuju rak ramyeon dan mengambil satu diantaranya.

Kini Mark hanya terfokus pada ramyeon-nya sambil sesekali men-scroll timeline media sosial yang ia punya.

"Kau Lee Minhyung kan?" sapa seseorang dengan dimple yang membuatnya semakin terlihat tampan.

Mark yang baru saja menyadari kehadiran namja itu dengan reflek memuncratkan sedikit ramyeon yang tengah ia makan. Membuat namja dihadapannya itu tersenyum maklum.

"Jadi benar ya, kau ini Lee Minhyung? Ah! Mark kan?"

"Ne, darimana sunbae mengetahui namaku?" tanya Mark penasaran.

"Tentu saja aku tahu. Kau menyukai Nana-ku kan?" Boom! What the hell! He said Nana-ku?!

Aliran darah Mark serasa berhenti begitu saja mendengar ucapan yang baru saja dilontarkan oleh sunbae di sekolahnya itu.

Mark sontak menggeleng pelan menanggapi pertanyaan yang sebenarnya lebih mengarah pada 'tuduhan' bagi Mark.

"Tidak perlu menyangkal seperti itu. Aku mendengar perkataan temanmu tempo hari jika kau menyukai Nana-ku."

Mark semakin tak bisa berkutik kala sunbae-nya itu berbicara.

"Awas saja, besok kau akan kuhabisi, Dasar Kingkong! Membuatku malu saja." -batin Mark.

Tanpa Mark sadari, seseorang yang masih tetap duduk disampingnya itu tengah tersenyum penuh kemenangan.

Tidak tahu saja Mark, jika Jaehyun sebenarnya juga hanya ingin mengerjainya. Sama seperti yang Lucas lakukan padanya.

"Kak Jaehyun! Kakak kemana saja sih?!" teriak seorang namja dengan nada yang sarat akan kekesalan.

Sementara Mark, dia hanya bisa menganga melihat Jaemin tengah berdiri dihadapannya dengan wajah mengerucut sebal yang benar-benar membuatnya gemas.

"Aku menemani hoobae ku yang sedang meratapi nasib ini, Na." Jaehyun membalas ucapan Jaemin seraya menunjuk Mark yang masih terpaku pada Jaemin.

"K-kak Mark?" Jelas sekali jika Jaemin terkejut melihat Mark.

Tbc again :D

Tbc again :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Drabble Stories [MarkMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang