Let's Keep This Up (II)

567 66 7
                                    

"Sebaiknya kita pulang sekarang," ucap Jaehyun seraya menghampiri Jaemin yang tengah sibuk melakukan video call dengan Mark.

"Kenapa tidak dari tadi saja hyung mengajakku pulang," celetuk Jaemin lagi-lagi cuek.

Tanpa menghiraukan Jaehyun yang sedang menunggunya, Jaemin langsung saja berjalan mendahului Jaehyun.

Tak lama, keduanya sudah sampai di rumah Jaemin dengan Jaemin yang hanya menyapa eomma dan appa-nya sekilas kemudian langsung masuk ke dalam kamarnya.

Jaemin ingin segera melanjutkan kegiatannya untuk melepas rindu dengan sang kekasih.

"Nak Jaehyun, kami minta maaf atas sikap Jaemin." Eomma Jaemin berujar pelan dengan nada yang kentara sekali merasa sangat tidak enak pada Jaehyun.

"Tidak apa, ahjumma. Saya bisa memakluminya," jawab Jaehyun dengan sopan.

"Ahjussi yakin jika lama kelamaan Jaemin pasti akan mampu dekat denganmu, Nak. Dia hanya memerlukan sedikit waktu," jelas Tuan Na menimpali.

"Mianhae, ahjussi. Tetapi saya rasa saya sudah tidak mungkin mampu mendekati Jaemin karena saya melihat sendiri betapa Jaemin tampak sangat menyayangi kekasihnya." Jaehyun membalas ucapan appa Jaemin dengan tulus.

"Kalau begitu, saya pamit pulang ne," lanjut Jaehyun.

"Baiklah, hati-hati dijalan, Nak," ujar eomma Jaemin seraya menepuk pundak Jaehyun pelan.

Sepeninggal Jaehyun, eomma Jaemin segera saja melangkahkan kakinya untuk menghampiri sang putra tercinta yang sedang berada di kamar.

"Jaemin-ah. Kenapa kau bersikap seperti itu pada Jaehyun? Dia namja yang baik. Tidak seharusnya kau memperlakukannya dengan buruk." Eomma Jaemin langsung saja memarahi Jaemin yang baru saja akan menghubungi Mark.

"Bukankah sudah kubilang jika aku tidak menyukai rencana ini dari awal, eomma? Seharusnya eomma sudah tahu bagaimana aku akan bersikap pada Jaehyun hyung," seru Jaemin dingin.

"Tetap saja kau tidak dibenarkan untuk bersikap tidak baik pada Jaehyun. Setidaknya cobalah untuk berteman dahulu dengannya."

"Tapi temanku sudah banyak eomma. Aku tidak butuh Jaehyun hyung untuk menjadi temanku sekalipun," jawab Jaemin dengan dengusan yang seketika membuat sang eomma kesal.

"Na Jaemin! Kenapa kau harus bersikap seperti ini?!" sentak Nyonya Na dengan pandangan yang begitu tajam pada Jaemin yang hanya bisa tersentak dengan sikap eomma-nya.

"Dengarkan aku, eomma. Aku sudah punya Mark hyung dan aku sangat mencintainya. Aku juga sudah berjanji padanya untuk tetap menunggunya sampai kapanpun, tidak peduli seberapapun lamanya. Jadi kumohon, jangan paksa aku untuk berkenalan lebih jauh dengan Jaehyun hyung. Sekeras apapun eomma dan appa berusaha untuk mendekatkanku dengan Jaehyun hyung, aku pastikan itu tidak akan berhasil. Karena seluruh hatiku sudah dimiliki oleh Mark hyung," terang Jaemin dengan keyakinan yang begitu meluap.

Mendengar sang putra tercinta yang sudah berkata dengan sedemikian yakin, Nyonya Na hanya bisa memandang Jaemin dengan tatapan tidak percaya.

Sungguh, sang eomma merasa begitu bersalah karena tak dapat melihat ketulusan dari sang putra yang begitu dalam pada kekasihnya.

Selanjutnya, tak ada percakapan yang terjadi diantara Jaemin dan sang eomma. Hingga pada akhirnya Jaemin lah yang membuka kembali pembicaraan.

"Maafkan aku eomma. Tapi untuk kali ini saja, aku ingin memilih jalanku sendiri. Aku benar-benar sangat menyayangi Mark hyung. Dan yang terpenting, aku mempercayai Mark hyung." Jaemin berujar dengan manik yang tampak menyiratkan kejujuran.

Drabble Stories [MarkMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang