Look at Me! (III)

696 59 19
                                        

Flashback

Seperti biasa, Jaemin akan pulang sekolah bersama Jeno. Jaemin dan Jeno memang telah resmi menjadi sepasang kekasih beberapa hari yang lalu. Hal itu tentu saja membuat sebagian orang patah hati.

Seperti yang diketahui bahwa Jaemin adalah seorang Angel di sekolahnya. Bukan hanya karena parasnya yang manis, namun juga hatinya yang begitu baik.

Disaat Jeno menghampiri Jaemin yang sedang mengobrol bersama dengan teman-temannya di depan gerbang sekolah, tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang tengah menatap intens ke arah mereka.

Terutama disaat Jaemin sedang bergelayut manja dibalik lengan kekasihnya itu. Begitu pula dengan Jeno yang tampak menyentuh surai lembut Jaemin dengan sayang.

Sungguh pemandangan yang menyesakkan dada bagi seseorang yang sejak tadi terus saja menatap mereka. Mark.

Hingga tak lama kemudian, Jaemin mengajak Jeno untuk segera meninggalkan sekolah. Sementara Mark yang melihatnya hanya mampu menyentuh dada kirinya yang benar-benar terasa sesak.

Sakit! Ini benar-benar sakit.

Entah apa yang sebenarnya dilakukan Mark saat ini. Mungkin akal sehatnya benar-benar sudah terganggu. Kini ia tengah berjalan mengikuti Jaemin dan Jeno.

“Aku sudah seperti seorang stalker saja. Haha!” batin Mark dalam hati.

Cukup lama Mark mengikuti sepasang kekasih yang sedang berjalan tak jauh di depannya.

Hingga.

Bruuukkk!!!

“Mark hyung!!!" pekik Jaemin dengan iris yang sudah membulat sempurna. Kakinya terasa kaku dan terasa berat. Bagaimana tidak? Dihadapannya kini telah terpampang tubuh Mark yang tergeletak lemas dengan lumuran darah di sekujur tubuhnya.

Mark baru saja mengalami kecelakaan. Tanpa pikir panjang lagi, ia pun segera meminta Jeno untuk mengantarkan Mark ke rumah sakit terdekat.

Jeno terus saja menggenggam jemari Jaemin dengan kuat. Sebenarnya ia sendiri juga tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan kekasihnya saat ini. Ia merasa bahwa Jaemin begitu mengkhawatirkan keadaan Mark melebihi kekhawatiran sebagai seorang sunbae disekolahnya.

Namun ia berusaha menepis segala pikiran negatif yang sempat hinggap di kepalanya itu. Untuk sementara ini, ia hanya ingin berada di samping Jaemin.

"Maaf, apakah kalian ini keluarga dari haksaeng yang baru saja mengalami kecelakaan?" tanya seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD.

"Ka-kami teman sekolahnya, Dok," jawab Jaemin dengan raut wajah yang terlihat begitu was-was menunggu penjelasan dari sang dokter.

"Baiklah. Teman kalian baru saja melewati masa kritisnya, hanya saja-"

"Hanya saja apa, Dok?" tanya Jaemin seraya menatap dokter dengan mata yang masih sembab.

“Maaf, saya tidak dapat menyampaikannya pada kalian. Saya mohon agar kalian segera memberitahu keluarganya. Dengan begitu saya akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada teman kalian ini."

Begitulah penjelasan sang dokter yang semakin meningkatkan rasa khawatir Jaemin. Sungguh, ia sendiri juga tidak mengerti dengan perasaannya. Mengapa dia bisa begitu khawatir dengan keadaan Mark.

Satu minggu kemudian ~

"Apa kau yang bernama, Na Jaemin?" tanya seorang yeoja paruh baya dengan begitu ramah yang diangguki oleh Jaemin.

"Sebelum Mark meninggal, ia menitipkan ini untukmu. Ahjumma harap kau bisa meluangkan sedikit waktumu untuk membacanya. Dan terima kasih selama ini sudah selalu menjaga Mark dengan begitu sabar selama ia menjalani perawatannya di rumah sakit," ungkap eomma Mark dengan deraian air mata yang sudah tak tertahankan lagi.

Saat ini mereka tengah berada disamping tempat peristirahatan terakhir Mark. Disitulah eomma Mark menceritakan semuanya pada Jaemin. Menceritakan perasaan yang selama ini Mark simpan begitu rapat didalam hatinya.

Sebuah perasaan yang sangat indah. Meskipun Mark tak pernah sekalipun menerima balasan atas perasaannya itu.

Flashback End

***
Saat ini Jaemin tengah termenung didalam kamarnya sembari memperhatikan sebuah kertas berwarna peach. Sebuah kertas dengan goresan tinta hitam yang membuat hatinya terasa begitu sesak dan merasakan kehilangan yang luar biasa untuk pertama kalinya.

Hai Nana ~
Ah! Bagaimana aku harus mengawalinya? Aku benar-benar bingung
Satu hal yang harus kau tahu bahwa aku menulis surat ini dengan debaran jantung yang seakan tak bisa kukendalikan lagi

Aku sungguh telah terjebak dalam pesonamu, Nana-ya
Maafkan aku yang selama ini telah menyimpan perasaan yang tak seharusnya ini
Maafkan aku yang tak bisa menghilangkan perasaan ini dari dalam hatiku

Tahukah kau? Disaat aku melihatmu bersama dengan kekasihmu itu
Entah mengapa hatiku terasa begitu perih dan napasku seketika tercekat
Ingin rasanya aku bersikap egois dan merebutmu darinya
Ingin rasanya aku berteriak Please, Look At Me! tepat di hadapanmu

Namun, setelah melihat senyuman yang begitu manis terulas dari wajahmu, rasa sakit itu seketika menghilang
Aku sungguh-sungguh bahagia melihatmu tersenyum bahagia ketika bersamanya
Terima kasih, selama ini telah menjadi malaikat dan penyemangat yang luar biasa untukku
Tetaplah tersenyum dan jalani hari-harimu dengan baik

Saranghae, Na Jaemin ♡

-Lee Mark


End 😭

Ini tuh sebenernya cuma mau aku jadiin twoshoot, tapi malah jadi tiga chapter gini hehe 😆

Drabble Stories [MarkMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang