"K-kak Mark?" Jelas sekali jika Jaemin terkejut melihat Mark.
Tak jauh beda dengan Jaemin yang tampak terkejut, Mark bahkan terlihat lebih terkejut lagi.
Dengan terbata, Mark membalas ucapan Jaemin, "O-oh, hai Na."
Mendengar Mark yang baru saja memanggil nama belakangnya, membuat Jaemin semakin tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
Menyadari reaksi Jaemin, Mark segera menutup mulutnya dan meminta maaf pada Jaemin.
"Ma-maaf, maksudku Jaemin."
Sementara Jaehyun yang melihat interaksi antara Jaemin dan Mark itu hanya bisa tersenyum dalam hati.
"Mereka berdua ini benar-benar lucu. Tsundere pula."
Berbeda dengan Jaehyun, Jaemin dan Mark justru diliputi kecanggungan. Keduanya tiba-tiba saja menjadi pendiam dan seperti salah tingkah sendiri.
Jaehyun yang sadar akan atmosfir yang begitu tak mengenakkan memutuskan untuk segera beralih meninggalkan Jaemin dan Mark agar memiliki waktu tersendiri.
"Kakak mau kemana?" tanya Jaemin yang menyadari jika Jaehyun akan beranjak meninggalkannya.
Sementara Mark tak memberikan respon apapun karena memang otaknya serasa berhenti begitu saja ketika berada di jarak yang sedekat ini dengan Jaemin.
Jaehyun membalas pertanyaan Jaemin dengan seulas senyum, "aku akan menjemput Kak Doyoung."
"Kak Doyoung? Kakak akan mengajak Kak Doyoung-ie ke rumah kan?" seru Jaemin penuh semangat.
"Tentu saja, nanti aku akan mengajaknya ke rumah. Jadi sekarang kau disini dulu saja dengan Mark. Minta dia untuk mengantarmu pulang nanti."
Mendengar penuturan yang baru saja dilontarkan oleh Jaehyun seketika membuat Mark tersedak minuman yang baru saja ia teguk. Menyebabkan Jaehyun tak bisa menahan gelak tawa.
Sementara Jaemin justru menatap Jaehyun sinis seraya menepuk pundak Mark dengan pelan.
"Ke-kenapa sunbae menyuruhku untuk mengantar Jaemin? Bukankah seharusnya sunbae yang mengantar Jaemin pulang?" tanya Mark heran tanpa mengetahui perubahan raut wajah Jaemin yang tampak begitu kecewa mendengarnya.
"Kau saja yang mengantarnya."
"Ta-tapi sunbae, aku-"
"Kak Mark tidak mau mengantarku pulang ya?" celetuk Jaemin dengan tatapan puppy eyes yang sumpah demi apapun membuat pertahanan Mark semakin runtuh.
"Bu-bukan begitu. Aku hanya merasa tidak enak dengan Jaehyun sunbae."
"Kenapa harus merasa tidak enak dengan Kak Jaehyun?" tanya Jaemin semakin memojokkan Mark.
"Dia kan namjachingu mu, Jaemin. Tentu saja aku merasa tidak enak jika harus mengantarmu pulang."
Jaemin sontak memberikan tatapan heran pada Mark. Tidak tahu dimana jalan pikiran Mark hingga bisa bisanya mengira Jaehyun itu namjachingu-nya.
Tidak ingin Mark semakin salah paham, Jaemin pun berusaha untuk bertanya pada kakaknya itu. "Kak Jaehyun mengatakan apa pada Kak Mark?"
Jaehyun yang merasa ditanyai oleh Jaemin hanya menggedikkan bahunya acuh. Membuat Jaemin semakin kesal.
"KAKAK! PASTI KAKAK MENGATAKAN YANG ANEH-ANEH KAN PADA KAK MARK?! ISH!" teriak Jaemin dengan suara yang bisa dibilang cukup memekakkan telinga.
"Tu-tunggu, ini sebenarnya ada apa?" Mark memberanikan diri untuk ikut ke dalam pembicaraan dua orang dihadapannya ini. Masih dengan menahan rasa gemasnya pada Jaemin yang tengah memasang wajah kesal dengan alis yang menukik tajam.
"Maafkan aku Mark. Kau pasti salah mengira aku adalah namjachingu Nana ya. Aku ini sebenarnya kakak kandung Nana. Dan kau tau? Lucas lah sumber masalahnya. Dia yang memintaku untuk ikut mengerjaimu," jelas Jaehyun yang langsung membuat amarah Mark memuncak.
"Sialan! Wong Yukhei itu benar-benar teman terlaknat yang pernah ada!Awas saja, aku tidak akan membantunya untuk mempromosikan dagangan kopinya lagi!" -batin Mark sebal.
"Menyebalkan sekali sih Kak Jaehyun dan Kak Lucas ini. Kenapa bisa sejahat itu dengan Kak Mark?!"
"Wow wow wow, uri Nana ternyata sudah besar ya," seru Jaehyun dengan tepukan pelan diatas kepala Jaemin.
Jaemin hanya menggelengkan kepalanya malu-malu, "a-apasih, Kak. Sudah, sana pergi. Jangan biarkan Kak Doyoung menunggu lama."
"Aih, bilang saja jika Nana-ku yang manis ini ingin segera berduaan dengan Lee Mark kan?" goda Jaehyun yang berhasil membuat wajah Mark dan juga Jaemin memerah lucu.
Tanpa menghiraukan ucapan sang kakak, Jaemin pun melajukan kakinya untuk berkeliling minimarket seraya mencari beberapa camilan.
Sementara Jaehyun yang akan beranjak meninggalkan sang adik, tidak lupa untuk menitipkan adik manisnya itu pada Mark.
"Jaga Nana-ku ya, Mark. Antarkan dia pulang. Kau pasti tau rumah kita kan?"
"Apa sunbae sungguh memintaku untuk mengantarkan Jaemin pulang?"
"Tentu saja. Aku percaya padamu, Mark," balas Jaehyun seraya berjalan keluar dari minimarket.
Sepeninggal Jaehyun, kini Mark hanya seorang diri menunggu Jaemin yang sedang memilih beberapa makanan kecil.
Tak lama, Jaemin muncul dengan cengiran lebarnya. "Kak Jaehyun sudah pergi?"
"Ya. Jaehyun sunbae sudah pergi," jawab Mark kaku.
"Kalau begitu, aku juga pulang ya, Kak Mark. Sudah malam, eomma pasti mencariku," ujar Jaemin lembut.
"Biar kuantar," tegas Mark.
"Tidak usah, Kak. Rumahku kan dekat dari sini."
"Rumahku juga. Rumah kita kan searah, Jaemin," terang Mark masih bersikukuh untuk mengantarkan Jaemin pulang.
Pada akhirnya, Jaemin pun menyetujui ajakan Mark untuk mengantarnya pulang. Mengingat ia sendiri juga sebenarnya takut jika harus berjalan sendirian ke rumahnya.
Keduanya berjalan beriringan dengan Jaemin berada disebelah kiri Mark.
Tak ada percakapan yang terjadi, hingga Mark mengucapkan satu kalimat yang membuat Jaemin menghentikan langkahnya. "Aku menyukaimu, Na."
THE END :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.