Go On? (II)

490 87 11
                                    

Sepulang dari kediaman Jaemin, Mark memasuki rumahnya dengan lesu.

Jeno yang memang sudah lebih dulu sampai di rumah hanya memandangi tanpa minat. Tak berniat sedikitpun untuk bertanya pada sang kakak.

Mama Lee yang baru saja menyirami tanaman langsung menghujani Mark dengan pertanyaan, "anak mama yang cakep ini kenapa lagi? bukannya seneng abis ketemu sama Nana. Kok malah lemes gitu sih?"

"Palingan juga ditolak sama Nana itu, Mark hyung! Salah sendiri!" celetuk Jeno dengan suara memenuhi ruangan.

Mama Lee terdiam sejenak. "Benar? Nana belum bisa menerimamu lagi, ya?"

Mark mengangguk sebagai jawaban. Sambil berlalu menuju kamarnya. Merasa lelah. Baik tubuh maupun pikirannya.

Mama Lee merasa begitu kasihan melihat anak sulungnya yang terlihat tak bersemangat seperti itu.

Merasa penasaran, Mama Lee pun menanyai si bungsu yang notabenenya teman Nana.

"Jeno-ya, Mama ingin tanya sesuatu."

"Mama mau tanya tentang Nana, kan?"

"Iya, Jeno. Nana benar-benar masih belum bisa menerima hyungmu lagi ya?"

Jeno mengalihkan pandangannya pada Mama Lee, "setauku sih begitu, Ma. Kalo aku jadi Nana juga sampai kapanpun aku nggak akan mau maafin Mark hyung. Ketemu aja ogah."

Mama Lee kembali bertanya, "Nana sebegitu kecewanya ya dengan hyungmu?"

Jeno hanya membalas dengan anggukan samar.

"Setidaknya bantulah hyungmu. Kau kan teman dekat Nana. Lagipula kau juga tau sendiri kan hyungmu itu masih sangat mencintai Nana."

"Aku tidak bisa janji, Ma. Mama tau sendiri kan seberapa besar kesalahan Mark hyung."

"Mama tau, tapi hyungmu pasti ada alasan sendiri kenapa dulu dia melakukan hal itu pada Nana," tutur Mama Lee.

Jeno mendesah pelan, "baiklah, Ma. Aku juga akan meminta bantuan Renjun."

Mama Lee seketika tersenyum lebar mendengar jawaban dari Jeno. "Nah iya, kau juga bisa kan meminta calon menantu mungil Mama itu untuk ikut membantu hyungmu agar bisa kembali dengan Nana. Dia sahabat baik Nana, kan?"

"

Jadi Mama menyetujui hubunganku dengan Renjun?"

"Tentu saja, sayang. Mana mungkin Mama tidak setuju jika punya calon menantu semanis Renjun," ujar Mama Lee dengan senyum yang benar-benar hangat. Membuat Jeno juga merasa begitu bahagia.

***
Jaemin saat ini tengah berguling-guling di dalam kamarnya sendiri. Sambil sesekali men-scroll isi sosmed yang ia gunakan. Namun tetap saja tidak ada yang menarik. Membuat Jaemin benar-benar merasa bosan.

"Bunda sama Ayah nyebelin! Bisa-bisanya Nana ditinggalin dirumah sendirian." -batin Jaemin.

Disaat Jaemin tengah menggerutu tidak jelas karena benar-benar kesal dengan Bunda dan Ayahnya, tiba-tiba saja ponselnya bergetar. Menandakan ada panggilan masuk.

Drabble Stories [MarkMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang